Populasi Penguin Kecil di Pulau Granite Terancam Akibat Aktivitas Manusia

2025-01-14 14:39:12

Populasi Penguin Kecil di Pulau Granite Terancam Akibat Aktivitas Manusia
Sumber Gambar: Detik.com

JelajahJawa (14/1/2025) – Habitat penguin kecil (Eudyptula minor), spesies penguin terkecil di dunia, kini menghadapi ancaman serius di Pulau Granite, Australia Selatan. Dengan tinggi sekitar 35 cm dan berat rata-rata 1,2 kg, penguin ini dikenal hidup di perairan pesisir Tasmania dan Australia Selatan. Namun, aktivitas manusia yang semakin intensif telah menyebabkan populasi mereka mengalami penurunan drastis.


Dalam dua dekade terakhir, jumlah penguin kecil di Pulau Granite menyusut dari 1.600 ekor menjadi hanya 30 ekor. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk pembangunan perkotaan, berkurangnya jumlah ikan, perubahan kondisi lingkungan, dan kehadiran predator seperti anjing laut berbulu dan rubah.


Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Behavior pada 3 Desember 2024 oleh tim peneliti dari Universitas Flinders, Australia, menemukan bahwa penguin kecil menunjukkan perubahan perilaku akibat interaksi dengan manusia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan video pengawasan jarak jauh untuk menganalisis dampak kehadiran manusia terhadap pola pengasuhan penguin kecil.


Dr. Diane Colombelli-Négrel, pakar dari BirdLab Universitas Flinders, mengungkapkan bahwa penguin kecil yang sering terpapar manusia cenderung menunjukkan keberanian yang lebih besar. Mereka membiarkan predator mendekati sarang tanpa melarikan diri. Namun, keberanian tersebut ternyata tidak memengaruhi perhatian mereka terhadap anak-anaknya.


“Keberanian seekor penguin ternyata tidak memengaruhi seberapa sering mereka kembali ke sarang atau memberi makan anak-anak mereka,” ujar Dr. Colombelli-Négrel.


Namun, ia juga menambahkan bahwa respons penguin yang terlalu sering menyerang atau melarikan diri dari ancaman dapat memicu stres pada hewan tersebut.


Meskipun penguin kecil terlihat beradaptasi dengan kehadiran manusia, para peneliti menegaskan bahwa interaksi yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif jangka panjang. Pulau Granite, yang terletak sekitar 100 km di selatan Adelaide, menerima sekitar 800.000 pengunjung setiap tahun. Kehadiran manusia yang berlebihan tidak hanya mengganggu kehidupan penguin tetapi juga dapat merusak hubungan antara induk dan anak.


“Perkembangan perkotaan dan aktivitas manusia yang terus meningkat merambah habitat alami kita, menyebabkan banyak spesies tertekan akibat gangguan antropogenik,” jelas Dr. Colombelli-Négrel.


Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjauhi sarang penguin, terutama selama musim liburan, guna melindungi habitat mereka yang sudah rentan.


Para peneliti berharap studi ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya membatasi interaksi manusia di habitat penguin kecil. Jika gangguan ini tidak dikurangi, populasi penguin kecil di Pulau Granite dapat terus menurun dan bahkan menghadapi risiko kepunahan dalam waktu dekat.



Baca juga : Mengenal Sejarah Istilah Imlek dan Perubahannya di Indonesia

Baca juga : Penetapan UMP 2025 Ditunda, Buruh Tuntut Kenaikan Hingga 20%

Pewarta : Faja Faradila

Bagikan Artikel Ini

Bagaimana Menurutmu?

0
0
0
0
0
0
0

Berita Lainnya

Document