
Rp6,8 Miliar Disita KPK dalam OTT, Pj Wali Kota Pekanbaru dan Pejabat Lain Ditangkap
Hukum & Politik | 04 Dec 2024 - 18:25 WIB
2025-01-31 23:53:09
JelajahJawa (31/1/2025) — PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter tengah mempercepat transformasi digital di seluruh stasiun KRL. Salah satu langkah utamanya adalah penghapusan loket tiket secara bertahap, menggantinya dengan sistem pembayaran digital.
Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, mengungkapkan bahwa perusahaan akan segera meluncurkan metode pembayaran berbasis QRIS bekerja sama dengan beberapa bank. Langkah ini memungkinkan pengguna untuk melakukan top-up saldo tiket secara digital, tanpa perlu mengantre di loket fisik.
“Targetnya tahun ini sudah bisa kita launching dengan beberapa bank. Nantinya, perlahan loket-loket akan dihapus dan semuanya akan berbasis digital,” ujar Asdo dalam konferensi pers di Kantor KAI Commuter, Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Penerapan sistem ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari stasiun-stasiun besar yang mayoritas penggunanya sudah terbiasa dengan pembayaran digital. Sementara itu, untuk daerah yang masih memiliki banyak pengguna awam dalam transaksi digital, layanan manual melalui loket atau vending machine tetap tersedia.
Sebagai bagian dari digitalisasi, KAI Commuter juga memperkenalkan konsep Smart Station, yang dimulai dari Stasiun BNI City (Sudirman Baru). Melalui konsep ini, seluruh layanan di stasiun akan berbasis digital, mulai dari informasi perjalanan, akses masuk dan keluar, hingga fasilitas umum seperti toilet dan musala.
“Semuanya nanti akan dilayani dengan teknologi digitalisasi, mengurangi manpower dan menggantinya dengan alat otomatis,” tambah Asdo.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya KAI Commuter dalam meningkatkan efisiensi layanan dan memberikan pengalaman lebih praktis bagi pengguna KRL. Dengan sistem yang lebih modern, pengguna diharapkan dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan efisien tanpa hambatan antrean di loket.
Baca juga : Tingkat Pencemaran E. Coli pada Air Minum di Indonesia Masih Tinggi
Baca juga : BUMN Rugi Terus Padahal Rakyat Bayar Cash: Faktor Utama Penyebab Kerugian
Pewarta : Faja Faradila
Rp6,8 Miliar Disita KPK dalam OTT, Pj Wali Kota Pekanbaru dan Pejabat Lain Ditangkap
Hukum & Politik | 04 Dec 2024 - 18:25 WIB
Internasional | 28 May 2025 - 17:55 WIB
Hukum & Politik | 28 May 2025 - 17:17 WIB
Internasional | 28 May 2025 - 16:59 WIB
Hukum & Politik | 27 May 2025 - 13:59 WIB
Hukum & Politik | 27 May 2025 - 13:27 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB
Entertainment | 05 Sep 2024 - 18:43 WIB