Lisa BLACKPINK Bocorkan Album Baru di Fan Meetup Jakarta
Entertainment | 19 Nov 2024 - 22:52 WIB
2024-11-08 10:36:37
JelajahJawa(08/11) – Di tengah kecanggihan teknologi dan media sosial, fenomena "Second account" semakin populer di kalangan generasi Z. Fenomena ini mengundang pertanyaan, apakah memiliki akun kedua adalah tanda kebebasan berekspresi atau justru sebuah gejala masalah kesehatan mental?
Second account, atau akun kedua di media sosial, adalah fenomena di mana seseorang membuat akun alternatif selain akun utama mereka. Akun kedua ini sering digunakan oleh Gen Z untuk mengekspresikan sisi diri yang lebih personal, otentik, dan tanpa kekhawatiran penilaian dari orang lain.
Baca juga: Pahami Pentingnya Tidur Berkualitas untuk Kesehatan Fisik dan Mental yang Lebih Baik
Biasanya, akun ini lebih bersifat privat, tempat untuk berbagi cerita, perasaan, atau bahkan keluh kesah yang tidak ingin dipamerkan di akun utama yang lebih publik.
Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, dikenal dengan kecintaan mereka terhadap media sosial sebagai sarana berinteraksi dan mengekspresikan diri.
Namun, dengan meningkatnya tekanan untuk tampil sempurna di dunia maya, akun kedua menjadi pelarian bagi mereka yang ingin tampil lebih "nyaman" tanpa harus terikat pada standar sosial yang tinggi.
Meskipun fenomena second account bisa dipandang sebagai ruang ekspresi diri yang lebih bebas, beberapa ahli psikologi mulai mengaitkannya dengan kondisi kesehatan mental. Banyak remaja menggunakan akun kedua untuk mengungkapkan perasaan negatif, seperti kecemasan atau stres, yang mereka tidak ingin bagikan di akun utama mereka.
Baca juga: Kenapa Manusia Bisa Malas? 5 Faktor Utama yang Menyebabkan Kemalasan
Tren ini menimbulkan kekhawatiran terkait kesehatan mental, karena semakin banyak Gen Z yang merasa terbebani oleh tekanan sosial di dunia maya. Ini memunculkan pertanyaan besar: apakah media sosial, yang seharusnya menjadi sarana untuk bersosialisasi, malah menjadi sumber stres bagi generasi muda?
Salah satu alasan di balik fenomena second account adalah kebutuhan akan validasi dan dukungan emosional. Gen Z, yang sangat mengutamakan hubungan pribadi yang lebih mendalam, cenderung membagi pengikut mereka menjadi kelompok-kelompok kecil untuk menciptakan ruang yang lebih privat.
Mereka menginginkan interaksi yang lebih bermakna dan merasa lebih aman untuk menunjukkan diri mereka yang sebenarnya, jauh dari standar sempurna yang sering muncul di media sosial.
Namun, meskipun ada sisi positif dalam hal ini, yaitu memberikan kesempatan untuk berbagi perasaan dengan orang yang lebih dekat dan dipercaya, fenomena ini juga bisa menjadi cerminan dari ketidakpuasan terhadap hubungan sosial yang lebih luas atau perasaan terisolasi.
Fenomena second account ini mencerminkan pergeseran dalam cara generasi muda berinteraksi dan mengekspresikan diri di dunia maya. Meskipun memberikan kebebasan ekspresi, ada pula sisi gelap yang perlu kita perhatikan terkait kesehatan mental mereka.
Dengan pendekatan yang lebih bijak dan pemahaman yang lebih mendalam tentang dampak media sosial, kita dapat menciptakan ruang yang lebih positif bagi Gen Z untuk mengekspresikan diri mereka tanpa merusak kesehatan mental mereka.
Baca juga : Guru Supriyani Dituduh Memukul Anak Polisi, Diminta Uang Damai Rp 50 Juta
Baca juga : BUMN Rugi Terus Padahal Rakyat Bayar Cash: Faktor Utama Penyebab Kerugian
Pewarta : Melly A
Lisa BLACKPINK Bocorkan Album Baru di Fan Meetup Jakarta
Entertainment | 19 Nov 2024 - 22:52 WIB
Lifestyle | 22 Nov 2024 - 20:39 WIB
Hukum & Politik | 22 Nov 2024 - 20:34 WIB
Hukum & Politik | 22 Nov 2024 - 20:29 WIB
Entertainment | 22 Nov 2024 - 16:12 WIB
Entertainment | 22 Nov 2024 - 16:03 WIB
Financial | 02 Sep 2024 - 11:32 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB