Sleep Call: Antara Romantisme dan Bahaya Kesehatan
Lifestyle | 18 Nov 2024 - 13:02 WIB
2024-11-14 14:21:38
JelajahJawa (14/11) - Paparan sinar UV matahari secara langsung dapat berdampak negatif pada kulit, salah satunya adalah menimbulkan hiperpigmentasi. Dilansir dari Alodokter pada Kamis (14/11/2024), Hiperpigmentasi adalah kondisi di mana sebagian area kulit tampak lebih gelap dibandingkan dengan warna kulit di sekitarnya.
Meskipun biasanya tidak menyebabkan rasa sakit atau gatal, kondisi ini bisa mengurangi penampilan kulit yang sehat dan memperparah kondisi kulit jika tidak ditangani dengan benar.
Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai hiperpigmentasi akibat paparan sinar UV Matahari, yuk simak berikut ini gejala dan cara mengatasinya.
Gejala Hiperpigmentasi
Gejala utama hiperpigmentasi adalah timbulnya bercak gelap pada kulit. Bercak ini dapat bervariasi ukurannya, dari kecil hingga besar.
Gejala dari hiperpigmentasi ini, bisa muncul di berbagai area tubuh seperti wajah, leher, badan, lutut, atau lengan. Kehadiran bercak ini juga sering membuat kulit wajah terlihat kusam.
Selain bercak gelap, hiperpigmentasi umumnya tidak disertai gejala lain, seperti nyeri atau gatal. tapi, kehadiran bercak ini dapat mengurangi rasa percaya diri penderitanya karena mempengaruhi penampilan.
Berdasarkan lokasi munculnya bercak, perlu diketahui ternyata hiperpigmentasi terbagi menjadi dua jenis, di antaranya:
Hiperpigmentasi fokal (focal hyperpigmentation), yaitu hiperpigmentasi yang hanya terjadi pada satu area kulit. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh paparan sinar matahari, cedera, atau kelainan bawaan.
Hiperpigmentasi difus (diffuse hyperpigmentation), yaitu hiperpigmentasi yang muncul di beberapa area kulit. Jenis ini umumnya disebabkan oleh efek samping penggunaan obat-obatan.
Baca juga: Penangguhan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia di Universitas Indonesia: Latar Belakang dan Tanggapan
Cara Mengatasi Hiperpigmentasi
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah hiperpigmentasi akibat paparan sinar matahari:
Gunakan Tabir Surya dengan SPF yang Tepat
Cara efektif mencegah hiperpigmentasi adalah menggunakan tabir surya dengan spektrum luas dan SPF minimal 40. Dr. Sanghvi (dokter kulit dan pendiri Oprava Aesthetics) merekomendasikan pemakaian tabir surya dan SPF berulang setiap dua jam sekali, terutama setelah berenang atau berkeringat untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV.
Perawatan Topikal untuk Mencerahkan Bintik Hitam
Perawatan topikal dapat mencerahkan bintik hitam akibat hiperpigmentasi. Dr. Sanghvi merekomendasikan bahan seperti arbutin, ekstrak licorice, vitamin C, dan niacinamide untuk mengurangi produksi melanin dan mempercepat pergantian sel kulit.
Konsumsi Makanan yang Mendukung Kesehatan Kulit
Diet seimbang yang kaya akan buah dan sayuran, terutama yang mengandung beta-karoten seperti wortel dan labu, dapat mendukung perbaikan kulit dari dalam. Makanan ini membantu mengurangi peradangan dan menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan.
Baca juga: Kapolri Siap Mundur Jika Terbukti Terlibat Judi Online, Komitmen Tegas dalam Pemberantasan Kejahatan Siber
Eksfoliasi Ringan untuk Regenerasi Sel Kulit
Eksfoliasi ringan menggunakan produk yang mengandung AHA atau BHA dapat membantu mengangkat sel kulit mati dan merangsang regenerasi sel. Lakukan eksfoliasi sekali seminggu dengan hati-hati untuk menghindari iritasi, yang justru dapat memperburuk masalah pigmentasi.
Batasi Paparan Sinar Matahari
Paparan sinar matahari yang terlalu lama tanpa perlindungan yang memadai dapat memperburuk kondisi pigmentasi.
Oleh karena itu, disarankan untuk mengurangi waktu terpapar sinar matahari langsung, khususnya antara pukul 10 pagi hingga 4 sore, ketika sinar UV paling kuat. Bisa juga menggunakan pelindung fisik tambahan seperti masker, topi, dan atau kacamata.
Itulah gejala dan cara mencegah hiperpigmentasi akibat dari sinar UV matahari. Yuk mulai jaga kesehatan kulit wajah dari gejala paparan sinar UV dengan melakukan hal-hal sudah dijelaskan dalam artikel ini.
Baca juga : Sumpah Pemuda: Relevansi Sumpah Pemuda & Masa Kini
Baca juga : Jerat Sasaeng: Ancaman Bagi Kesehatan Mental Idol K-pop
Pewarta : Raodatuljanah
Sleep Call: Antara Romantisme dan Bahaya Kesehatan
Lifestyle | 18 Nov 2024 - 13:02 WIB
Lifestyle | 22 Nov 2024 - 20:39 WIB
Hukum & Politik | 22 Nov 2024 - 20:34 WIB
Hukum & Politik | 22 Nov 2024 - 20:29 WIB
Entertainment | 22 Nov 2024 - 16:12 WIB
Entertainment | 22 Nov 2024 - 16:03 WIB
Financial | 02 Sep 2024 - 11:32 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB