
Jin Bts Ulang Tahun ke-32: Merayakan Keistimewaan Sang “Worldwide Handsome”
Entertainment | 04 Dec 2024 - 19:34 WIB
2024-11-23 14:15:34
JelajahJawa.id (23/11) – Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia, dengan prevalensi mencapai 30,8% pada tahun 2023.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tekanan darah dikategorikan tinggi jika tekanan sistolik melebihi 140 mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg.
Kemudian, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa 1 dari 3 orang di Indonesia mengidap hipertensi, dan angkanya terus meningkat setiap tahunnya.
Provinsi dengan Angka Hipertensi Tertinggi
DKI Jakarta (12,6%)
DI Yogyakarta (12,3%)
Sulawesi Utara (12,1%)
Kalimantan Timur (11,1%)
Jawa Barat (9,9%)
Banten (9,5%)
Bangka Belitung (8,8%)
Sulawesi Tengah (8,3%)
Kalimantan Selatan (8,2%).
Baca juga: 88 Ribu Kasus DBD: 621 Meninggal Dunia di Indonesia Pada 2024
Hipertensi yang tidak terkontrol akan menyebabkan stroke, gagal ginjal, dan penyakit jantung. Resiko dari hipertensi ini meningkat seiring bertambahnya usia akibat berkurangnya elastisitas pembuluh darah.
Kebiasaan Penyebab Hipertensi: Dari Kopi Berlebih hingga Stres
Kebiasaan tertentu sering dikaitkan dengan hipertensi, seperti sering marah, yang bukan sekadar mitos. Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, merupakan kondisi serius yang dikenal sebagai "silent killer" karena sering kali tidak menunjukkan gejala khas.
Kebiasaan buruk yang dapat memicu hipertensi meliputi:
Minum kopi berlebihan: Asupan kafein yang tinggi, lebih dari 200 mg per hari (sekitar dua cangkir kopi), dapat meningkatkan tekanan darah.
Pola hidup tidak sehat: Merokok, konsumsi alkohol, konsumsi garam berlebih, dan kurang aktivitas fisik berkontribusi pada hipertensi.
Stres: Tekanan emosional dapat sementara meningkatkan tekanan darah.
Obesitas: Berat badan berlebih menyempitkan pembuluh darah, membuat jantung bekerja lebih keras.
Makanan tinggi garam dan lemak jenuh: Makanan olahan, fast food, dan gorengan meningkatkan risiko hipertensi.
Sleep apnea: Henti napas saat tidur mengurangi kadar oksigen dalam tubuh, meningkatkan tekanan darah.
Kondisi medis lain: Hipertensi sekunder disebabkan oleh gangguan pada ginjal, jantung, atau sistem endokrin.
Baca juga: Sleep Call: Antara Romantisme dan Bahaya Kesehatan
Pencegahan Hipertensi
Untuk mencegah hipertensi, Kemenkes dan ahli kesehatan menyarankan:
Hindari merokok dan konsumsi alkohol
Batasi konsumsi garam
Kelola stres dengan baik
Tidur cukup 7-9 jam setiap malam
Jaga berat badan agar tetap ideal
Yuk, cegah hipertensi dengan mengatur pola hidup yang sehat!
(Afz)
Baca juga : Gibran Minta Mendikdasmen Hapus Zonasi PPDB dan Dorong Pendidikan Digital untuk Indonesia Emas 2045
Baca juga : Syarat dan Tata Tertib Baru untuk Pengaduan di Lapor Mas Wapres
Pewarta : Ami Fatimatuz Zahro'
Jin Bts Ulang Tahun ke-32: Merayakan Keistimewaan Sang “Worldwide Handsome”
Entertainment | 04 Dec 2024 - 19:34 WIB
Internasional | 28 May 2025 - 17:55 WIB
Hukum & Politik | 28 May 2025 - 17:17 WIB
Internasional | 28 May 2025 - 16:59 WIB
Hukum & Politik | 27 May 2025 - 13:59 WIB
Hukum & Politik | 27 May 2025 - 13:27 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB
Entertainment | 05 Sep 2024 - 18:43 WIB