Prevalensi Hipertensi di Indonesia Capai 30,8% pada 2023: DKI Jakarta Teratas

2024-11-23 14:15:34

Prevalensi Hipertensi di Indonesia Capai 30,8% pada 2023: DKI Jakarta Teratas
Sumber Gambar: Freepik

JelajahJawa.id (23/11) – Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia, dengan prevalensi mencapai 30,8% pada tahun 2023. 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tekanan darah dikategorikan tinggi jika tekanan sistolik melebihi 140 mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg.


Kemudian, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa 1 dari 3 orang di Indonesia mengidap hipertensi, dan angkanya terus meningkat setiap tahunnya.


Provinsi dengan Angka Hipertensi Tertinggi

  • DKI Jakarta (12,6%)

  • DI Yogyakarta (12,3%)

  • Sulawesi Utara (12,1%)

  • Kalimantan Timur (11,1%)

  • Jawa Barat (9,9%)

  • Banten (9,5%)

  • Bangka Belitung (8,8%)

  • Sulawesi Tengah (8,3%)

  • Kalimantan Selatan (8,2%).

Baca juga: 88 Ribu Kasus DBD: 621 Meninggal Dunia di Indonesia Pada 2024

Hipertensi yang tidak terkontrol akan menyebabkan stroke, gagal ginjal, dan penyakit jantung. Resiko dari  hipertensi ini meningkat seiring bertambahnya usia akibat berkurangnya elastisitas pembuluh darah. 


Kebiasaan Penyebab Hipertensi: Dari Kopi Berlebih hingga Stres


Kebiasaan tertentu sering dikaitkan dengan hipertensi, seperti sering marah, yang bukan sekadar mitos. Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, merupakan kondisi serius yang dikenal sebagai "silent killer" karena sering kali tidak menunjukkan gejala khas.

Kebiasaan buruk yang dapat memicu hipertensi meliputi:

  1. Minum kopi berlebihan: Asupan kafein yang tinggi, lebih dari 200 mg per hari (sekitar dua cangkir kopi), dapat meningkatkan tekanan darah.

  2. Pola hidup tidak sehat: Merokok, konsumsi alkohol, konsumsi garam berlebih, dan kurang aktivitas fisik berkontribusi pada hipertensi.

  3. Stres: Tekanan emosional dapat sementara meningkatkan tekanan darah.

  4. Obesitas: Berat badan berlebih menyempitkan pembuluh darah, membuat jantung bekerja lebih keras.

  5. Makanan tinggi garam dan lemak jenuh: Makanan olahan, fast food, dan gorengan meningkatkan risiko hipertensi.

  6. Sleep apnea: Henti napas saat tidur mengurangi kadar oksigen dalam tubuh, meningkatkan tekanan darah.

  7. Kondisi medis lain: Hipertensi sekunder disebabkan oleh gangguan pada ginjal, jantung, atau sistem endokrin.

Baca juga: Sleep Call: Antara Romantisme dan Bahaya Kesehatan

Pencegahan Hipertensi
Untuk mencegah hipertensi, Kemenkes dan ahli kesehatan menyarankan:

  • Hindari merokok dan konsumsi alkohol

  • Batasi konsumsi garam

  • Kelola stres dengan baik

  • Tidur cukup 7-9 jam setiap malam

  • Jaga berat badan agar tetap ideal

Yuk, cegah hipertensi dengan mengatur pola hidup yang sehat!

(Afz)

Berita Lainnya

Document