Mengurangi Kecanduan Teknologi: Apa itu Minimalisme Digital dan Mengapa Detoks Digital itu Penting?

2024-09-06 13:16:58

Mengurangi Kecanduan Teknologi: Apa itu Minimalisme Digital dan Mengapa Detoks Digital itu Penting?
Sumber Gambar: https://www.freepik.com/free-photo/man-using-digital-tablet-psd-mockup-smart-technology_16251062.htm#fromView=search&page=2&position=8&uuid=c034b0e5-83d3-4661-9aea-e907d3cb879d

JelajahJawa (06/09) - Menjalani hidup di tengah era digital yang tidak pernah berhenti berkembang sering kali membuat penggunanya terjebak dalam penggunaan teknologi yang berlebihan. Dengan melihat berbagai hiburan instan, kehidupan seseorang yang terlihat menyenangkan, mantan yang ternyata hidup lebih baik atau konten pendek yang diklaim ‘mengedukasi’ dan perasaan fear of missing out membuat seseorang tanpa sadar tak beranjak dari layar gawai dan terus men-scroll ke bawah hingga tak terasa, waktu sudah berlalu begitu saja.


Walaupun kelihatannya berselancar di dunia maya terasa sepele dan ringan, ternyata hal ini dapat memberikan efek peningkatan perasaan melankolis, kehilangan fokus, penurunan daya ingat dan lagi, perasaan kesepian. Penelitian yang dipimpin oleh psikolog Melissa G. Hunt bahkan menyatakan hal yang membenarkan klaim di atas, individu yang membatasi penggunaan media sosial mengalami penurunan tingkat melankolis atau perasaan sedih tanpa alasan yang jelas, dan rasa kesepian. Selain hal-hal negatif yang telah disebutkan di atas, penggunaan teknologi yang berlebihan juga menjadi pencuri waktu lihai yang dimiliki seseorang tanpa dirasa sehingga ia kehilangan masa bercengkrama dengan lingkungannya.


Kehilangan fokus juga berdampak bagi produktivitas. Dilansir dari Liputan6.com menurut penelitian, dibutuhkan rata-rata 23 menit untuk memulihkan perhatian sepenuhnya setelah adanya gangguan. Akibatnya, otak tidak dapat segera kembali ter-reset supaya fokus dan dapat melanjutkan kegiatan dengan baik.


Minimalisme digital menjadi solusi untuk membantu mengelola ketergantungan pada perangkat dan aplikasi yang mengganggu produktivitas. Prinsipnya sederhana: menggunakan teknologi secara bijak sesuai dengan kebutuhan dan dan memastikan penggunaannya memberikan nilai tambah. Seperti halnya dengan yang dikatakan oleh Cal Newport, penulis buku Digital Minimalism, filosofi ini melibatkan pengeliminasian aktivitas digital yang tidak relevan dan hanya fokus pada yang esensial.


Maka dengan meminimalisir penggunaan teknologi berlebih, fokus akan meningkat dan kualitas hidup akan lebih baik. Ketika seseorang mengurangi waktu di media sosial dan aplikasi yang tidak perlu, ia akan mendapatkan kembali kontrol perhatiannya, mengurangi stres, dan meningkatkan kesehatan mental.


Minimalisme digital berarti lebih dari sekedar ‘detoks teknologi’. Ia merupakan salah satu kiat menjalani kehidupan yang lebih mindful dengan teknologi, memanfaatkan perangkat digital tanpa membiarkan mereka mengambil alih kehidupan.

Berita Lainnya

Document