
Rahasia Hidup Sehat Ala Diet Hara Hachi Bu dari Okinawa
Lifestyle | 29 Nov 2024 - 07:19 WIB
2024-12-09 12:38:52
JelajahJawa (9/12) — Kebiasaan malas gerak atau yang lebih dikenal dengan istilah “mager” semakin sering dijumpai di tengah masyarakat modern. Perkembangan teknologi dan gaya hidup yang serba instan membuat banyak orang cenderung memilih aktivitas yang minim gerakan, seperti bermain ponsel atau menonton film dalam waktu lama. Meski terlihat nyaman, kebiasaan ini dapat membawa dampak serius jika dibiarkan terus-menerus.
Oleh karena itu, memahami risiko dari kebiasaan malas gerak menjadi hal yang penting. Bergerak aktif memiliki peran yang sama pentingnya dengan pola makan sehat dan istirahat yang cukup. Terlalu lama duduk, terpaku pada layar gawai, atau tidak beraktivitas fisik dapat meningkatkan berbagai ancaman bagi kesehatan tubuh dan mental.
Dilansir dari CNN Indonesia, penelitian yang dipublikasikan di JAMA Network Open menemukan, orang yang menghabiskan sebagian besar hari dengan duduk di tempat kerja punya risiko terkena penyakit kardiovaskular 34 persen lebih tinggi. Risiko kematian pun 16 persen lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak menghabiskan sebagian besar waktu dengan duduk di tempat kerja.
Namun, sebenarnya bahaya mager tidak hanya berdampak pada risiko penyakit kardiovaskular atau meningkatnya risiko kematian. Kebiasaan ini juga dapat memengaruhi kualitas hidup.
Berikut bahaya kebiasaan malas gerak (mager) yang dapat memengaruhi kualitas hidup:
Menurunkan Produktivitas dan Konsentrasi
Gaya hidup yang minim aktivitas fisik dapat berdampak langsung pada otak. Kekurangan gerakan menyebabkan aliran darah ke otak menjadi tidak optimal, yang berimbas pada penurunan fungsi kognitif. Akibatnya, seseorang cenderung sulit berkonsentrasi, kehilangan fokus, dan menjadi kurang produktif. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat memengaruhi performa kerja maupun kemampuan belajar.
Dampak Buruk pada Kesehatan Mental
Kebiasaan mager juga berdampak negatif pada kesehatan mental. Aktivitas fisik terbukti dapat merangsang produksi hormon endorfin, yang berperan penting dalam meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. Sebaliknya, kurangnya gerakan cenderung membuat seseorang merasa lesu, tidak bersemangat, bahkan rentan mengalami gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Selain itu, isolasi sosial yang sering menyertai kebiasaan mager dapat memperburuk kondisi mental seseorang.
Melemahkan Otot dan Tulang
Kurangnya aktivitas fisik membuat otot dan tulang tidak mendapatkan stimulasi yang cukup untuk tetap kuat dan sehat. Akibatnya, massa otot dan kepadatan tulang cenderung menurun, sehingga meningkatkan risiko osteoporosis dan kehilangan fungsi otot di usia muda. Selain itu, kurang bergerak juga dapat memperlambat metabolisme tubuh, yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk memperbaiki jaringan dan mempertahankan kekuatan fisik.
Penyebab Obesitas dan Masalah Berat Badan
Ketika tubuh tidak cukup aktif bergerak, pembakaran kalori menjadi sangat rendah. Hal ini memicu akumulasi lemak di dalam tubuh yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan berlebih atau obesitas. Selain itu, kebiasaan ini sering kali dibarengi dengan konsumsi makanan tinggi kalori tanpa kompensasi aktivitas fisik yang memadai, sehingga semakin memperburuk kondisi. Obesitas sendiri dapat menjadi awal dari berbagai penyakit serius, seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan metabolisme.
Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2
Tidak aktif bergerak dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam mengatur kadar gula darah. Ketika otot jarang digunakan, sensitivitas tubuh terhadap insulin menurun, sehingga kadar gula darah cenderung meningkat. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat memicu diabetes tipe 2, sebuah penyakit kronis yang membutuhkan perawatan intensif dan dapat memengaruhi kualitas hidup.
Dengan memahami berbagai bahaya di atas, sudah saatnya kita mulai meninggalkan kebiasaan malas gerak dan beralih ke pola hidup yang lebih aktif. Bergerak secara teratur, meskipun hanya dengan aktivitas sederhana seperti berjalan kaki atau peregangan, dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan fisik dan mental.
Baca juga : Ghosting di Aplikasi Kencan, Hilang Tanpa Pesan, Bikin Hati Berantakan
Baca juga : Paparan Polusi Udara yang Tinggi, Sebabkan Risiko Serangan Jantung
Pewarta : Faja Faradila
Rahasia Hidup Sehat Ala Diet Hara Hachi Bu dari Okinawa
Lifestyle | 29 Nov 2024 - 07:19 WIB
Internasional | 11 Feb 2025 - 20:44 WIB
Edu/Tech | 11 Feb 2025 - 20:28 WIB
Financial | 10 Feb 2025 - 14:56 WIB
Internasional | 10 Feb 2025 - 14:53 WIB
Internasional | 10 Feb 2025 - 14:50 WIB
Financial | 02 Sep 2024 - 11:32 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB