Angin Segar Bagi Buruh Indonesia, MK Kabulkan Sebagian Gugatan UU Cipta Kerja
❌ Hukum & Politik | 09 Nov 2024 - 10:16 WIB
2024-09-06 19:46:19
JelajahJawa (06/09) - Mhd Muhajir Hasibuan, pakar konservasi satwa liar dari Institut Teknologi Sumatera (Itera), menyatakan bahwa penggunaan teknologi canggih menjadi langkah kunci dalam menyelamatkan Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dari kepunahan. Muhajir menambahkan, teknologi drone, kamera jebak, serta Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) dapat memantau populasi, memetakan pergerakan, mengidentifikasi ancaman, serta menganalisis habitat yang semakin terancam.
Muhajir menjelaskan, penggunaan drone dan kamera jebak memungkinkan pengelola konservasi untuk mengamati perilaku dan pergerakan badak secara real-time, tanpa mengganggu kehidupan mereka di alam liar. Sementara itu, SIG berbasis AI membantu dalam perencanaan konservasi dengan memberikan data akurat tentang lokasi habitat, jalur migrasi, sumber makanan, dan ancaman seperti perburuan ilegal.
“Saat ini, populasi Badak Jawa berada dalam kondisi kritis, dengan jumlah yang tidak pernah melebihi 80 individu dalam beberapa dekade terakhir. Ini disebabkan oleh perburuan, penurunan genetik akibat populasi yang kecil, dan terbatasnya habitat alami mereka yang hanya tersebar di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon," jelas Muhajir.
Selain ancaman dari manusia, letak geografis Ujung Kulon yang berada di dekat bibir pantai juga menambah risiko bencana alam, seperti tsunami dan letusan Gunung Api Honje, yang dapat memusnahkan populasi yang tersisa. “Jika bencana alam terjadi, seluruh populasi Badak Jawa bisa punah dalam sekejap,” tambahnya.
Untuk itu, keterlibatan berbagai pihak, baik dari pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemerintah daerah, serta masyarakat umum, sangat penting. Muhajir menambahkan, pelestarian Badak Jawa tidak hanya menjadi tanggung jawab satu pihak, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama.
“Badak Jawa adalah simbol keanekaragaman hayati Indonesia dan warisan bagi generasi mendatang. Konservasi mereka harus diprioritaskan, dan teknologi modern harus dimanfaatkan secara maksimal untuk memastikan spesies ini tidak bernasib sama dengan Badak Putih Utara yang telah punah secara fungsional,” kata Muhajir.
Dengan kolaborasi antara teknologi dan keterlibatan seluruh pihak terkait, diharapkan upaya konservasi ini dapat memastikan kelangsungan hidup Badak Jawa di masa depan.
Keyword: Konservasi Satwa, Badak Jawa.
Baca juga : Sosok di Balik Nama Lebah Ganteng
Baca juga : Imbas Kebijakan AS, Rupiah dan Mata Uang Asia Melemah
Pewarta : (lee/jkt)
Angin Segar Bagi Buruh Indonesia, MK Kabulkan Sebagian Gugatan UU Cipta Kerja
❌ Hukum & Politik | 09 Nov 2024 - 10:16 WIB
Opini | 26 Dec 2025 - 19:31 WIB
Film & Review | 25 Dec 2025 - 11:34 WIB
Opini | 25 Dec 2025 - 11:29 WIB
Sejarah | 25 Dec 2025 - 11:24 WIB
Opini | 25 Dec 2025 - 11:20 WIB
❌ Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
❌ Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
❌ Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB
❌ Entertainment | 05 Sep 2024 - 18:43 WIB