Resep Nasi Biryani, Perpaduan Rempah Otentik Asia Selatan

JelajahJawa (16/12) — Nasi Biryani, juga dikenal sebagai biriani, beriani, atau briyani, adalah hidangan nasi yang dimasak dengan rempah-rempah dan sering dipadukan daging atau sayuran. Biasanya, nasi yang digunakan berasal dari jenis beras basmati. Hidangan ini berasal dari Asia Selatan, khususnya India, dan telah menjadi salah satu kuliner khas yang populer di berbagai negara.

Nama “biryani” berasal dari Bahasa Persia, yang berarti “digoreng” atau “dipanggang”. Pada zaman dahulu, beras untuk biryani digoreng terlebih dahulu dengan minyak samin sebelum direbus bersama rempah-rempah hingga setengah matang. Proses memasak biryani melibatkan teknik memasak berlapis, di mana nasi yang telah setengah matang dicampur dengan kaldu berbumbu dan dimasak dalam panci tertutup rapat hingga aroma dan rasa rempahnya meresap sempurna.

Perbedaan utama antara biryani dan pullao (pilaf) terletak pada metode memasaknya. Pada pullao, nasi dan rempah dimasak bersama dalam satu panci hingga matang, sedangkan pada biryani, nasi dan bahan lainnya biasanya dimasak secara terpisah sebelum digabungkan.

Sejarah biryani menunjukkan pengaruh budaya Persia yang kuat di India. Kata “biryani” juga dikaitkan dengan istilah Persia “brishtah”, yang berarti bawang goreng, karena bawang goreng sering digunakan sebagai bumbu utama dalam hidangan ini. Bahasa Persia sendiri sempat menjadi bahasa resmi di India pada abad pertengahan selama era Dinasti Islam, sehingga memengaruhi berbagai aspek budaya, termasuk kuliner.

Menurut sejarawan Lizzie Collingham, biryani modern merupakan perpaduan dari masakan pedas khas India dengan pilaf dari Persia. Hidangan ini diperkirakan mulai berkembang di dapur kerajaan Kesultanan Mughal pada abad ke-16 hingga ke-19. Banyak yang percaya bahwa biryani dibawa dari Persia ke India oleh para pedagang dan pelancong.

Biryani dibuat dengan beragam rempah seperti minyak samin, jintan, cengkih, kapulaga, kayu manis, daun salam koja, ketumbar, daun mint, jahe, bawang putih, bawang bombay, dan kacang-kacangan. Beberapa resep tradisional juga menggunakan safron untuk memberikan aroma dan warna yang khas. Varian non-vegetarian biryani biasanya menggunakan daging ayam, kambing, domba, sapi, atau udang.

Jika Anda mencari inspirasi untuk memasak, Anda bisa mencoba resep nasi briyani ayam kreasi Renny Asti, pemenang resep kreasi dari Greenfields. Berikut bahan-bahan yang diperlukan dan langkah pembuatannya melansir dari Tempo.com:

Bahan Utama:

• 5 ½ cup beras basmati, rendam 15 menit, cuci bersih, tiriskan.

• 1 ekor ayam, potong 6 bagian.

• 500 ml air.

Bumbu Basah Biryani:

• 2 lembar daun salam.

• 10 butir kapulaga.

• 5 butir cengkeh.

• 10 butir merica hitam bulat.

• 2 batang kayu manis.

• ½ sdt ketumbar.

• ½ sdt jintan.

• ½ butir pala, diparut.

• 1 ruas kunyit, diparut.

• 4 siung bawang putih.

• Garam secukupnya.

• 2 cup yogurt original.

• 300 ml susu rendah lemak.

• 200 ml santan.

• 1 buah bawang bombay.

Pelengkap:

• Acar timun.

• Kacang mete goreng.

• Kismis.

Cara Membuat:

1. Campur ketumbar, jintan, pala, kunyit, bawang putih, dan garam secukupnya. Haluskan hingga menjadi pasta.

2. Panaskan penggorengan besar, lalu tumis campuran bumbu halus bersama daun salam, cengkeh, kayu manis, kapulaga, dan merica hitam bulat hingga harum.

3. Masukkan ayam ke dalam bumbu tumis, tambahkan 500 ml air. Masak sambil sesekali diaduk hingga ayam matang dan berubah warna. Angkat ayam.

4. Tambahkan beras basmati ke dalam panci yang sama. Masukkan bawang bombay, daun salam, kayu manis, kapulaga, cengkeh, dan merica hitam. Aduk rata.

5. Tuang susu, santan, dan yogurt ke dalam panci. Aduk hingga semua bahan tercampur rata. Masak hingga nasi setengah matang, lalu angkat.

6. Siapkan kukusan, masukkan nasi berbumbu dan sebagian potongan ayam. Kukus selama 30 menit hingga matang.

7. Sebagian ayam dapat dipanggang menggunakan teflon atau oven untuk menambah rasa gurih.

8. Sajikan nasi biryani bersama ayam, taburan kacang mete, kismis, dan acar timun sebagai pelengkap.