Mengenal Kawah Terbesar di Bulan

2024-12-31 21:53:30

Mengenal Kawah Terbesar di Bulan
Sumber Gambar: detik.com

JelajahJawa (31/12) — Bulan, satelit alami Bumi, terus menjadi objek eksplorasi dan penelitian ilmiah. Permukaannya yang dipenuhi kawah-kawah besar mengundang rasa ingin tahu para peneliti selama berabad-abad. Kawah ini terbentuk akibat tumbukan meteorit dan asteroid yang terjadi miliaran tahun lalu. Salah satu kawah terbesar dan paling misterius di Bulan adalah kawah Kutub Selatan-Aitken, yang hingga kini masih menjadi fokus utama penelitian ilmiah.


Kawah Kutub Selatan-Aitken


Kawah Kutub Selatan-Aitken adalah salah satu kawah tumbukan terbesar di tata surya, sekaligus yang tertua di permukaan Bulan. Dengan diameter mencapai 2.500 kilometer, kawah ini mencakup seperempat permukaan Bulan, terutama di belahan selatan. Struktur raksasa ini menjadi pusat perhatian ilmuwan karena ukurannya yang sangat luas dan usianya yang diperkirakan sudah mencapai miliaran tahun.


Dalam studi yang diterbitkan di Earth and Planetary Science Letters pada Januari 2025, para peneliti yang dipimpin oleh Hannes Bernhardt mengungkap bahwa ukuran kawah Kutub Selatan-Aitken ternyata lebih besar dan lebih melingkar dari yang selama ini diperkirakan. Kawah ini terbentuk akibat tumbukan benda luar angkasa yang menghantam Bulan pada sudut yang hampir tegak lurus, menghasilkan bentuk yang hampir sempurna.


Hannes Bernhardt, seorang ahli geologi dan peneliti utama dalam studi tersebut, menjelaskan bahwa penelitian mengenai kawah Kutub Selatan-Aitken tidaklah mudah. Ukurannya yang sangat luas membuat penelitian menjadi sangat menantang.


Dalam studi tersebut, tim peneliti menggunakan data geologi yang diambil oleh Lunar Reconnaissance Orbiter milik NASA, yang telah mengorbit Bulan sejak 2009. Mereka memetakan lebih dari 200 fitur gunung yang tersebar di pinggiran kawah untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang ukuran dan bentuk kawah.


“Penelitian kami menantang banyak gagasan yang ada tentang bagaimana dampak besar ini terjadi dan mendistribusikan material, tetapi kini kami selangkah lebih dekat untuk memahami sejarah awal Bulan dan evolusinya dari waktu ke waktu,” ujar Bernhardt kepada Science Alert.


Salah satu temuan menarik dari penelitian ini adalah bentuk kawah yang lebih bulat dibandingkan perkiraan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa objek yang menciptakan kawah ini menghantam Bulan pada sudut yang hampir vertikal. Fenomena ini berbeda dengan kebanyakan kawah tumbukan lain yang biasanya berbentuk oval karena dampak terjadi pada sudut miring.


Penelitian tentang kawah Kutub Selatan-Aitken tidak hanya memberikan wawasan tentang sejarah Bulan, tetapi juga berpotensi membantu misi eksplorasi di masa depan. Kawah ini diyakini menyimpan banyak informasi tentang sejarah pembentukan Bulan dan tata surya.


“Salah satu implikasi paling menarik dari penelitian kami adalah bagaimana hal itu dapat diterapkan pada misi ke Bulan dan seterusnya,” ujar Bernhardt.


Kawasan kawah Kutub Selatan-Aitken dianggap sebagai lokasi strategis untuk misi eksplorasi Bulan di masa depan. Para astronot yang menjelajahi wilayah ini mungkin memiliki akses langsung ke material bulan kuno yang terawetkan dengan baik di lapisan dalam kawah. Material tersebut dapat memberikan petunjuk tentang proses pembentukan Bulan dan evolusi tata surya secara keseluruhan.


Baca juga : RUU TNI Disahkan Jadi Undang-Undang

Baca juga : Hari Guru 2024: Ini Deretan Artis yang Pernah Menjadi Seorang Pengajar

Pewarta : Faja Faradila

Bagikan Artikel Ini

Bagaimana Menurutmu?

0
0
0
0
0
0
0

Berita Lainnya

Document