Apa Itu Angin Santa Ana? Fenomena di Balik Kebakaran Hebat Los Angeles

2025-01-13 16:05:54

Apa Itu Angin Santa Ana? Fenomena di Balik Kebakaran Hebat Los Angeles
Sumber Gambar: kompas.com

JelajahJawa (13/1/2025) — Lebih dari 29.000 hektar lahan di Los Angeles hangus terbakar dalam kebakaran hutan yang terjadi baru-baru ini. Bencana ini diperparah oleh angin Santa Ana, yang melanda wilayah tersebut pada Selasa, (7/1/2025). Kebakaran hebat ini disebut sebagai salah satu yang paling merusak dalam sejarah Los Angeles.


Wilayah Palisades menjadi pusat kebakaran terbesar, dengan api yang menyebar cepat ke Pacific Palisades dan Malibu. Penyebab utamanya adalah kondisi geografis wilayah barat Amerika Serikat, yang menciptakan fenomena angin Santa Ana.


Angin Santa Ana terjadi akibat udara dingin di wilayah Great Basin, yang mencakup Nevada dan sebagian Utah. Udara ini bergerak menuruni cekungan menuju wilayah California Selatan yang bertekanan rendah. Saat melewati celah-celah gunung dan ngarai, angin tersebut bertambah cepat, lebih panas, dan lebih kering.


Kecepatan angin Santa Ana bisa mencapai 40 meter per jam, bahkan lebih tinggi di beberapa daerah seperti Ventura County dan Santa Ana di Orange County, wilayah yang menjadi asal nama angin ini.


Rendahnya kadar air pada vegetasi di musim kemarau ekstrem membuat wilayah Los Angeles menjadi sangat rentan terhadap kebakaran besar. Hal ini diperparah oleh angin Santa Ana yang menyebarkan api dengan cepat.


"Rendahnya kadar air pada vegetasi yang kita dapatkan di musim kemarau ekstrem ini menyebabkan kondisi yang sangat, sangat rentan," ujar Mark Gold, direktur solusi kelangkaan air di Natural Resources Defense Council, mengutip dari CNBC Indonesia. 


"Dan, saat Santa Ana melanda, saat itulah mimpi buruk bagi petugas pemadam kebakaran benar-benar terjadi,” sambungnya.


Selain merusak puluhan ribu hektar lahan, kebakaran ini juga berdampak pada banyak wilayah pemukiman, termasuk beberapa area di Malibu. Ribuan warga terpaksa dievakuasi untuk menyelamatkan diri dari bencana tersebut.



Berita Lainnya

Document