Larangan TikTok di AS Picu Tren Penjualan iPhone dengan Harga Fantastis

2025-01-24 22:38:30

Larangan TikTok di AS Picu Tren Penjualan iPhone dengan Harga Fantastis
Sumber Gambar: kompas.com

JelajahJawa (24/1/2025) — Setelah diberlakukannya larangan TikTok di Amerika Serikat pada 19 Januari 2025, platform jual-beli seperti eBay dibanjiri dengan penawaran iPhone bekas yang masih memiliki aplikasi TikTok terinstal. Para penjual memanfaatkan situasi ini, menawarkan perangkat tersebut dengan harga yang sangat tinggi, mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.


Misalnya, pengguna eBay dengan nama akun dontosv0 menawarkan iPhone 15 Pro Max dengan aplikasi TikTok terpasang seharga 10.000 dolar AS (sekitar Rp162 juta). Pengguna lain, samb_3320, menjual iPhone 16 Pro Max dengan deskripsi “TikTok Installed” dengan harga mulai dari 25.000 dolar AS (sekitar Rp407 juta). Ada juga akun smokeynbandit1 yang menjual iPhone 15 Pro dengan TikTok dan CapCut terinstal seharga 4,9 juta dolar AS (sekitar Rp80 miliar). 


Fenomena ini terjadi karena setelah undang-undang larangan TikTok berlaku, aplikasi tersebut dihapus dari Google Play Store dan Apple App Store di wilayah AS. Akibatnya, pengguna baru tidak dapat mengunduh aplikasi tersebut, sementara pengguna yang sudah memiliki TikTok di perangkat mereka sebelum 19 Januari masih dapat mengaksesnya. Situasi ini dimanfaatkan oleh beberapa individu untuk menjual perangkat dengan TikTok terinstal dengan harga yang sangat tinggi.


Namun, tidak jelas apakah ada pembeli yang benar-benar bersedia membayar harga setinggi itu. Menurut laporan USA Today, dari sekitar 2.000 ponsel yang dilelang di eBay, sebagian besar tidak memiliki penawaran aktif. Ponsel yang memiliki penawaran aktif biasanya adalah model iPhone lama yang dijual dengan harga sekitar 100 hingga 200 dolar AS.


Fenomena ini mengingatkan pada kejadian serupa di masa lalu, seperti saat game “Flappy Bird” ditarik dari peredaran dan perangkat dengan game tersebut terinstal dijual dengan harga tinggi di platform seperti eBay. 


Larangan TikTok di AS didasarkan pada kekhawatiran terhadap keamanan nasional, dengan alasan bahwa data pengguna dapat diakses oleh pemerintah Tiongkok melalui ByteDance, perusahaan induk TikTok. 


Meskipun demikian, Presiden terpilih Donald Trump telah menandatangani Instruksi Presiden yang menunda tenggat waktu bagi ByteDance untuk menjual TikTok ke entitas non-Tiongkok hingga 75 hari setelah ia menjabat pada 21 Januari.


Sementara itu, pengguna TikTok di AS mencari alternatif lain untuk tetap terhubung dengan komunitas mereka, termasuk beralih ke platform media sosial lain atau menggunakan layanan VPN untuk mengakses TikTok. Namun, langkah-langkah ini memiliki risiko dan tantangan tersendiri, termasuk masalah privasi dan legalitas.


Situasi ini masih berkembang, dan belum jelas bagaimana solusi jangka panjang untuk masalah ini akan terwujud. Namun, fenomena penjualan iPhone dengan TikTok terinstal menunjukkan bagaimana pasar dapat merespons dengan cepat terhadap perubahan kebijakan teknologi dan regulasi.

Baca juga : Kenali 10 Jenis Ikan yang Mengandung Merkuri

Baca juga : Stress di Tempat Kerja? Yuk, Kenali 4 Faktor Pemicu Utamanya

Pewarta : Faja Faradila

Bagikan Artikel Ini

Bagaimana Menurutmu?

0
0
0
0
0
0
0

Berita Lainnya

Document