
5 Cara Menjadi Teman Curhat yang Baik
Lifestyle | 10 Dec 2024 - 16:05 WIB
2025-02-07 17:51:23
JelajahJawa (7/2/2025) — Siklon tropis adalah salah satu fenomena alam paling dahsyat yang dapat melanda berbagai wilayah di dunia. Contohnya adalah topan Katrina dan siklon Tracy, yang meninggalkan jejak kehancuran luar biasa. Baru-baru ini, wilayah Samudra Hindia di barat daya Pulau Jawa juga dilalui oleh siklon Taliah dan siklon Vince. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa badai-badai besar ini diberi nama seperti nama manusia?
Penamaan siklon bukan sekadar formalitas, melainkan memiliki tujuan penting. Dengan memberi nama yang mudah diingat, peringatan terhadap badai dapat disampaikan lebih efektif, sehingga masyarakat lebih siap menghadapi ancaman yang datang. Selain itu, ketika terjadi lebih dari satu badai dalam waktu yang bersamaan, penggunaan nama membantu menghindari kebingungan dalam pelacakan dan komunikasi antara meteorolog, media, dan lembaga penanggulangan bencana.
Asal-Usul Penamaan Siklon Tropis
Tradisi penamaan badai sebenarnya telah ada sejak lama, meskipun pada awalnya tidak terstruktur dan sering kali baru diberikan setelah badai berlalu. Pada abad ke-19, kapal yang mengalami kerusakan akibat badai sering kali menjadi inspirasi untuk nama badai tersebut. Sebagai contoh, badai yang menghantam kapal bernama Antje bisa disebut sebagai “badai Antje.”
Salah satu tokoh yang memperkenalkan sistem penamaan badai adalah Clement Wragge, seorang ahli cuaca asal Australia. Pada akhir abad ke-19, ia mulai memberi nama badai dengan nama perempuan, karakter mitologi, bahkan nama politisi yang tidak ia sukai. Namun, sistem ini belum menjadi standar global.
Seiring berkembangnya ilmu meteorologi, badai sempat diidentifikasi menggunakan koordinat lintang dan bujur. Namun, cara ini kurang efektif dalam komunikasi karena sulit diingat dan rawan kesalahan. Oleh karena itu, penggunaan nama pendek dan khas dianggap lebih praktis.
Pada Perang Dunia II, tentara Amerika Serikat mulai menggunakan nama perempuan untuk menamai badai di wilayah Pasifik, guna mempermudah laporan cuaca. Praktik ini kemudian diadopsi secara lebih luas, terutama di wilayah Atlantik Utara, di mana badai diberi nama secara alfabetis. Misalnya, badai pertama dalam setahun diberi nama berawalan huruf A, seperti Anne, badai berikutnya dengan huruf B, seperti Betty, dan seterusnya.
Pada tahun 1953, Pusat Badai Nasional Amerika Serikat (National Hurricane Center/NHC) mulai menggunakan daftar nama resmi untuk badai Atlantik. Kemudian, pada tahun 1979, nama laki-laki juga mulai digunakan secara bergantian dengan nama perempuan agar lebih seimbang.
Bagaimana Siklon Tropis Mendapatkan Nama?
Saat ini, Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO) mengelola sistem penamaan siklon tropis secara global. Setiap wilayah memiliki daftar nama yang telah ditentukan sebelumnya, dengan aturan yang berbeda tergantung lokasinya.
Berikut adalah enam wilayah utama yang bertanggung jawab atas penamaan siklon tropis:
Atlantik Utara – National Hurricane Center (NHC), AS
Pasifik Timur dan Tengah – National Hurricane Center (NHC), AS
Pasifik Barat Laut – Japan Meteorological Agency (JMA)
Pasifik Selatan – Fiji Meteorological Service
Samudra Hindia Utara – India Meteorological Department (IMD)
Samudra Hindia Selatan – Bureau of Meteorology (Australia) dan lembaga terkait
Nama-nama badai dalam daftar ini diusulkan oleh negara-negara anggota WMO dan dipilih berdasarkan kemudahan pengucapan serta keterkenalan di wilayah masing-masing. Tujuannya adalah agar masyarakat lebih mudah memahami dan mengingatnya, sehingga mitigasi bencana dapat berjalan lebih efektif.
Penamaan ini juga penting dalam pencatatan sejarah badai. Dengan memiliki identitas yang jelas, siklon tropis dapat dipelajari lebih lanjut untuk memahami pola pergerakannya, dampaknya, serta bagaimana masyarakat bisa lebih siap menghadapi badai di masa depan.
Baca juga : Kasus Guru Honorer Konawe Selatan Berujung Damai, Bupati Ajak Hidup Rukun
Baca juga : Fatherless: Tantangan dan Dampak Anak Tanpa Kehadiran Ayah
Pewarta : Faja Faradila
5 Cara Menjadi Teman Curhat yang Baik
Lifestyle | 10 Dec 2024 - 16:05 WIB
Hukum & Politik | 11 Mar 2025 - 13:10 WIB
Edu/Tech | 11 Mar 2025 - 13:08 WIB
Financial | 10 Mar 2025 - 11:47 WIB
Internasional | 10 Mar 2025 - 11:45 WIB
Lifestyle | 10 Mar 2025 - 10:02 WIB
Financial | 02 Sep 2024 - 11:32 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB