
6 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Menurunkan IQ dan Fungsi Otak
Lifestyle | 03 Feb 2025 - 20:03 WIB
2025-02-10 14:50:51
JelajahJawa (10/2/2025) — Negara-negara Arab mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengisyaratkan kemungkinan pembentukan negara Palestina di wilayah Arab Saudi. Pernyataan tersebut muncul dalam sebuah wawancara dan langsung memicu reaksi keras dari berbagai pihak.
Arab Saudi menegaskan penolakan tegas terhadap ide tersebut, menilai pernyataan Netanyahu sebagai upaya mengalihkan perhatian dunia dari agresi Israel di Gaza.
“Komentar Netanyahu hanya bertujuan mengalihkan perhatian dari kejahatan berkelanjutan yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap saudara-saudara Palestina di Gaza,” ujar Kementerian Luar Negeri Saudi.
Dalam pernyataannya, Arab Saudi juga menyebut bahwa “mentalitas pendudukan ekstremis ini tidak memahami apa arti tanah Palestina” bagi rakyatnya dan menuduh Israel “menghancurkan Jalur Gaza” serta “membunuh puluhan ribu orang tanpa sedikit pun rasa kemanusiaan atau tanggung jawab moral”.
Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, turut mengecam pernyataan tersebut, menyebutnya sebagai “fantasi yang jauh dari kenyataan”. “Ini mencerminkan keterpisahan total dari kenyataan, tidak lebih dari sekadar fantasi atau ilusi,” tegasnya.
Kritik juga datang dari Qatar dan Mesir, yang selama ini berperan sebagai mediator dalam konflik Israel-Palestina. Kementerian Luar Negeri Palestina menyebut pernyataan Netanyahu sebagai tindakan “rasis,” sementara Yordania menegaskan bahwa rakyat Palestina memiliki hak untuk mendirikan negara merdeka dan berdaulat.
“Komentar tercela dan provokatif,” ujar Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), menyebutnya sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)”.
Netanyahu mengeluarkan komentar kontroversial ini ketika ditanya mengenai perkembangan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi dalam sebuah wawancara dengan jurnalis Israel. Alih-alih menjawab langsung, ia justru menebak arah pertanyaan dan berkata, “Negara Palestina?” sebelum melanjutkan, “Kecuali jika Anda ingin negara Palestina berada di Arab Saudi”. Sambil tertawa, ia menambahkan, “Mereka (Saudi) memiliki banyak wilayah.”
Pernyataan ini memicu kemarahan luas di tengah meningkatnya ketegangan kawasan, terutama setelah Presiden AS Donald Trump sebelumnya mewacanakan pemindahan warga Gaza ke luar negeri. Bagi rakyat Palestina, gagasan pemindahan paksa ini mengingatkan mereka pada peristiwa Nakba tahun 1948, ketika ratusan ribu warga Palestina kehilangan tanah mereka akibat pendirian negara Israel.
Baca juga : Pembalap Rio Haryanto Resmi Menikah dengan Athina Papadimitriou
Baca juga : Penemuan Fosil Bayi Mammoth di Yakutia, Rusia
Pewarta : Faja Faradila
6 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Menurunkan IQ dan Fungsi Otak
Lifestyle | 03 Feb 2025 - 20:03 WIB
Hukum & Politik | 11 Mar 2025 - 13:10 WIB
Edu/Tech | 11 Mar 2025 - 13:08 WIB
Financial | 10 Mar 2025 - 11:47 WIB
Internasional | 10 Mar 2025 - 11:45 WIB
Lifestyle | 10 Mar 2025 - 10:02 WIB
Financial | 02 Sep 2024 - 11:32 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB