Duel Panas Persija vs Persebaya, 2.819 Personel Siaga Penuh di SUGBK

2025-04-12 17:57:16

Media tidak tersedia.

Aroma rivalitas kembali menguar di langit Jakarta. Sabtu, 13 April 2024, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) akan menjadi saksi pertemuan dua raksasa sepak bola Indonesia: Persija Jakarta kontra Persebaya Surabaya. Laga klasik ini bukan cuma jadi ajang adu strategi di lapangan, tapi juga momentum penting yang menuntut kesiapan penuh dari semua pihak, terutama soal keamanan.

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 2.819 personel gabungan dikerahkan demi memastikan pertandingan berjalan aman, tertib, dan tanpa insiden. Ribuan aparat dari Polda Metro Jaya, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, hingga Dinas Kesehatan siap berjaga di berbagai titik, dari pintu masuk stadion hingga jalur kedatangan suporter.

Persija dan Persebaya memang bukan klub sembarangan. Di balik nama besar mereka, tersimpan sejarah panjang, fanatisme tinggi, dan basis pendukung yang luar biasa militan. Sayangnya, tensi tinggi di atas lapangan kadang menular ke luar stadion. Inilah yang jadi perhatian serius aparat keamanan.

Kapolrestro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebutkan, pengamanan kali ini tidak hanya difokuskan di dalam stadion, tetapi juga mencakup area luar yang rawan terjadi gesekan. Sebanyak 1.724 personel dari kepolisian akan berjaga, didukung 695 personel TNI dan ratusan dari unsur pemerintah daerah. Ini bukan sekadar penjagaan biasa ini operasi penuh koordinasi yang melibatkan banyak lini.

Petugas berpakaian preman juga akan disebar, sementara sistem CCTV dipantau ketat selama 24 jam untuk mendeteksi potensi gangguan sedini mungkin. Langkah-langkah ini disusun bukan karena tidak percaya pada para suporter, tapi justru demi melindungi mereka agar bisa menikmati pertandingan dengan aman, tanpa rasa khawatir.

Satu hal yang menjadi catatan penting: pertandingan ini digelar tanpa kehadiran suporter tim tamu. Artinya, Bonek pendukung Persebaya tidak diperkenankan hadir langsung di SUGBK. Kebijakan ini diambil demi mengurangi risiko bentrokan antarpendukung. Namun, bukan berarti para Jakmania bisa lengah. Justru inilah saatnya menunjukkan kedewasaan dalam mendukung tim kesayangan.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga ambil bagian. Rekayasa lalu lintas disiapkan, terutama di sekitar kawasan Senayan. Jalan-jalan utama seperti Jalan Asia Afrika, Gerbang Pemuda, dan Jalan Gatot Subroto akan diberlakukan sistem buka-tutup bila terjadi kepadatan. Penggunaan transportasi umum seperti MRT, TransJakarta, dan KRL sangat dianjurkan untuk menghindari kemacetan parah.

Dari sisi medis, Dinas Kesehatan juga tak tinggal diam. Beberapa ambulans dan tim medis akan stand by di lokasi, siap menangani kondisi darurat, entah itu karena desakan massa, dehidrasi, atau insiden lainnya. Intinya, semua kemungkinan sudah diantisipasi. Yang dibutuhkan kini adalah kerja sama dari seluruh elemen masyarakat.

Persija selaku tuan rumah mengimbau Jakmania untuk menjaga nama baik klub dan menjadi tuan rumah yang bijak. Sementara itu, manajemen Persebaya juga mengingatkan para pendukungnya untuk tidak melakukan aksi konvoi atau nonton bareng massal yang bisa memicu ketegangan.

Federasi dan operator kompetisi, dalam hal ini PSSI dan PT Liga Indonesia Baru, ikut memantau ketat laga ini. Mereka menaruh harapan besar agar pertandingan besar ini bisa jadi contoh bagaimana rivalitas tinggi tetap bisa berjalan dalam koridor sportivitas. Karena jika sampai terjadi kericuhan, bukan hanya klub yang akan menerima sanksi, tapi wajah sepak bola Indonesia secara keseluruhan bisa tercoreng.

Kita semua tahu, Persija vs Persebaya bukan laga biasa. Tapi bukan berarti setiap kali mereka bertemu harus dibayangi konflik. Justru ini momen untuk menunjukkan bahwa sepak bola Indonesia sudah dewasa. Bahwa suporter kini lebih bijak, lebih cinta damai, dan sadar betul bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama.

2.819 personel sudah disiapkan. Semua prosedur pengamanan sudah dirancang. Stadion sudah berbenah. Yang belum, hanyalah keputusan kita semua untuk menjaga agar pertandingan ini tetap layak dikenang karena keseruannya, bukan karena insidennya. Karena di balik rivalitas yang membara, selalu ada harapan: harapan bahwa sepak bola bisa jadi pemersatu, bukan pemicu perpecahan.

Jadi, mari kita sambut laga ini dengan penuh semangat dan tanggung jawab. Nikmati permainannya, hormati lawannya, dan pulanglah dengan rasa bangga bukan luka. Sepak bola milik kita semua. Dan keamanan, adalah kemenangan bersama.

Berita Lainnya

Document