5 Alasan Mengapa Sleep Training Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

2025-04-29 11:05:34

5 Alasan Mengapa Sleep Training Penting untuk Tumbuh Kembang Anak
Sumber Gambar: jpg

Jelajah Jawa – Pada Selasa, 29 April 2025 – Apakah anak Anda sering rewel, susah tidur, atau mudah tantrum? Jangan langsung mengira mereka sekadar lapar atau bosan. Bisa jadi, penyebabnya lebih dalam: kebutuhan tidur anak yang belum tercukupi dengan optimal.

Menurut Sleep Trainer sekaligus pendiri MimpiOfficial.id, dr. Celestina Hardiman, tidur yang berkualitas bukan hanya soal durasi berapa lama anak tidur. Lebih dari itu, yang penting adalah bagaimana suasana menjelang tidur dibangun dengan penuh kedekatan dan kehangatan.

"Banyak penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur berperan besar dalam pertumbuhan fisik, perkembangan otak, serta kestabilan emosi anak. Karena itu, penting untuk membentuk rutinitas malam hari yang nyaman dan penuh kasih sayang," ujar Celestina dalam acara Playdate Baby HUKI di Jakarta Selatan, Senin (28/4).

Apa Itu Sleep Training?

Sleep training adalah proses melatih bayi atau anak untuk dapat tidur sendiri tanpa harus digendong, disusui, atau ditimang tiap kali ingin tidur atau saat terbangun tengah malam.

Bukan sekadar membuat anak cepat tidur, tujuan sleep training sebenarnya adalah membantu mereka belajar menenangkan diri sendiri, sehingga dapat kembali tidur dengan nyaman tanpa ketergantungan bantuan eksternal.

Dalam proses ini, orang tua diajak untuk menciptakan rutinitas tidur yang penuh kasih, seperti membacakan dongeng sebelum tidur, memijat tubuh anak dengan lembut menggunakan minyak telon beraroma lavender, atau berbicara dengan suara hangat dan menenangkan.

"Rutinitas ini menjadi bahasa cinta orang tua untuk anak. Melalui quality time dan sentuhan fisik, anak merasa aman secara emosional dan tangki cintanya terisi sebelum tidur," tambah Celestina.

Kapan Sleep Training Sebaiknya Dimulai?

Menurut Celestina, ada tiga situasi utama yang menandakan sleep training perlu dipertimbangkan:

  1. Atas Saran Dokter Anak
    Sleep training bisa direkomendasikan dokter jika ada masalah medis yang mengganggu pola tidur anak.

  2. Cara Tidur Lama Tak Lagi Efektif
    Jika anak yang sudah berusia satu tahun masih sering terbangun sepanjang malam seperti bayi baru lahir, maka sleep training bisa menjadi pilihan setelah berkonsultasi dengan dokter.

  3. Kondisi Keluarga yang Membutuhkan
    Pada keluarga yang tidak memiliki banyak bantuan, misalnya tanpa pengasuh, sleep training dapat membuat anak lebih mandiri saat tidur sehingga orang tua tetap bisa beristirahat dengan cukup.

Selain itu, Celestina mengingatkan bahwa kebutuhan tidur anak berbeda tergantung usianya. Bayi usia 0-3 bulan memerlukan sekitar 14-17 jam tidur per hari. Sementara itu, bayi 4-11 bulan membutuhkan 12-15 jam sehari. Untuk anak usia 1-2 tahun, waktu tidurnya sekitar 11-14 jam per hari.

Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, anak bisa mengalami masalah emosional, seperti mudah marah, sering tantrum, impulsif, bahkan cenderung hiperaktif. Hal ini terjadi karena ritme tidur anak di usia dini memang masih dalam tahap perkembangan dan sangat rentan terganggu.

"Kalau tidur anak kurang terus-menerus, mereka akan mengalami utang tidur. Ini bukan cuma soal rewel, tapi juga bisa mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan mentalnya dalam jangka panjang," jelas Celestina.

Tips Membantu Anak Tidur Lebih Nyenyak

Sleep Trainer lainnya sekaligus pendiri MimpiOfficial.id, dr. Inda Tasha Bastaman, memberikan beberapa langkah sederhana yang bisa diterapkan orang tua untuk mendukung keberhasilan sleep training:

  • Bacakan buku cerita kesukaan anak menjelang tidur.

  • Berikan pijatan ringan untuk membuat tubuh anak rileks.

  • Gunakan pencahayaan kamar yang temaram dan nyaman.

  • Manfaatkan aromaterapi lembut seperti lavender untuk membantu relaksasi.

  • Bangun rutinitas tidur yang konsisten setiap malam, tanpa banyak perubahan.

Namun, Tasha mengingatkan bahwa sleep training sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter, terutama jika ditemukan tanda-tanda adanya gangguan tidur serius.

Tanda-tanda tersebut bisa berupa anak yang sering terbangun lebih dari sekali di malam hari, sulit untuk terlelap, bangun terlalu pagi sebelum pukul 05.30, atau hanya bisa tertidur jika disusui atau ditimang.

"Kalau tanda-tanda ini muncul, penting untuk mencari tahu penyebabnya lebih dulu. Sleep training adalah upaya jangka panjang yang harus dilakukan dengan pendekatan lembut, bukan memaksa," tegas Tasha.

Sleep training bukan sekadar metode untuk membuat anak tidur lebih cepat. Ini adalah bagian dari upaya membangun kemandirian, kestabilan emosional, dan kesehatan jangka panjang anak. Dengan rutinitas yang penuh kasih dan konsistensi, tidur anak bisa menjadi waktu yang nyaman dan penuh rasa aman, bukan medan pertempuran.

Ingatlah, tidur berkualitas adalah pondasi utama bagi tumbuh kembang anak yang optimal. Jadi, yuk mulai ciptakan momen tidur yang penuh kehangatan dan cinta, untuk masa depan mereka yang lebih cerah.

 

 


Baca juga : Beyonce Akan Tampil di NFL Halftime Show pada 25 Desember

Baca juga : BPOM Awasi Kualitas Program Makan Bergizi Gratis

Pewarta : Muhammad Aditya Suryo

Bagikan Artikel Ini

Bagaimana Menurutmu?

0
0
0
0
0
0
0

Berita Lainnya

Document