Jemaah Haji Indonesia Dirampok Sopir Taksi di Makkah, Diminta Tak Bepergian Sendirian

2025-05-23 15:38:16

Jemaah Haji Indonesia Dirampok Sopir Taksi di Makkah, Diminta Tak Bepergian Sendirian
Sumber Gambar: Sumber gambar: https://id.pinterest.com/

Kasus perampokan menimpa seorang jemaah haji asal Indonesia di Makkah dan viral di media sosial. Melalui video yang diunggah akun TikTok @brodenishow, M. Arif, petugas pelindungan jemaah (linjam) sektor 8 PPIH Arab Saudi, menceritakan kronologi peristiwa yang terjadi pada Selasa, 20 Mei 2025 pukul 09.00 WAS. Korban bernama Moch. Usman dari Embarkasi Surabaya diduga menjadi sasaran sopir taksi usai menunaikan umrah wajib. Ketika baru turun dari bus shalawat nomor 22 di depan Hotel 809, korban dihampiri oleh seorang sopir taksi yang mengajaknya berbicara. Tanpa curiga, korban mendekat dan langsung ditarik masuk ke dalam taksi, lalu dirampok.

Dalam kejadian tersebut, korban kehilangan uang sekitar Rp16 juta dan 350 riyal Saudi. Meski demikian, ia berhasil mempertahankan kartu Nusuk dan ponsel yang menjadi alat penting untuk mengakses Masjidil Haram serta berkomunikasi. “Uangnya diikhlaskan, yang penting kartu Nusuk jangan sampai hilang. Karena untuk masuk Masjidil Haram sekarang harus pakai kartu itu,” ujar Arif dalam keterangannya.

Menanggapi peristiwa ini, Kepala Bidang Linjam PPIH Arab Saudi, Harun Alrasyid, mengimbau seluruh jemaah Indonesia untuk tidak bepergian sendirian. Ia menyebut, jemaah yang tanpa pendamping lebih rentan menjadi korban kejahatan, terutama para lansia. Jemaah diminta selalu bepergian secara berkelompok, khususnya saat hendak ke Masjidil Haram atau berbelanja.

Selain itu, Harun juga mengingatkan agar jemaah tidak mudah percaya kepada orang asing yang menawarkan bantuan atau jasa, termasuk sopir taksi yang belum dikenal. “Kalau memang harus naik taksi, usahakan jangan sendiri. Minimal berdua atau bertiga,” ujarnya. Ia pun membagikan tips aman naik taksi di Arab Saudi, seperti mendahulukan laki-laki saat masuk taksi, dan memastikan perempuan turun lebih dulu saat sampai tujuan. Namun, Harun menyarankan agar jemaah sebisa mungkin menghindari penggunaan taksi dan memanfaatkan bus shalawat yang disediakan secara gratis oleh pemerintah. Bus tersebut beroperasi 24 jam untuk mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya, kecuali pada waktu-waktu tertentu seperti menjelang salat Jumat.

Berdasarkan pengumuman Kementerian Agama RI, pada hari Jumat 23 Mei 2025 ini, bus shalawat berhenti beroperasi sementara mulai pukul 07.00 WAS dan akan kembali melayani jemaah pada pukul 14.00 WAS. Selama jeda waktu itu, jemaah diimbau untuk menunaikan salat Jumat di hotel atau masjid sekitar hotel.

PPIH juga mengingatkan pentingnya menghapal nomor bus dan rute hotel masing-masing guna menghindari tersesat. Jemaah diberikan kartu rute sebagai panduan serta alat bantu untuk petugas bila jemaah mengalami kebingungan.

Baca juga : Benarkah Fluorida dalam Air Minum Dapat Menurunkan IQ Anak? Ini Penjelasannya

Baca juga : Kenali 5 Manfaat Teh Hijau

Pewarta : Eve

Bagikan Artikel Ini

Bagaimana Menurutmu?

0
0
0
0
0
0
0

Berita Lainnya

Document