Bukan Sekadar Komunitas, Ini Gerakan Literasi yang Siap Mengubah Indonesia

2025-07-21 10:58:49

Bukan Sekadar Komunitas, Ini Gerakan Literasi yang Siap Mengubah Indonesia
Sumber Gambar: fypmedia.id

Di tengah tantangan rendahnya minat baca dan budaya literasi di Indonesia, sosok muda bernama Muhammad Riyadz Aqsha hadir membawa semangat perubahan melalui pendirian komunitas “Siap Menulis Indonesia”. Didirikan sejak tahun 2024, komunitas ini bertujuan menjadi wadah pengembangan literasi dan keterampilan menulis bagi generasi muda Indonesia.

Awal Mula Komunitas Siap Menulis Indonesia

Muhammad Riyadz Aqsha, seorang penulis dan jurnalis aktif, memulai komunitas ini sebagai bentuk kontribusi terhadap dunia pendidikan dan literasi. Terinspirasi oleh pentingnya kemampuan menulis dalam membentuk cara berpikir kritis dan menyampaikan gagasan, Aqsha mengajak anak-anak muda untuk mulai menulis, berbagi, dan berkontribusi lewat kata-kata.

Komunitas ini masih tergolong baru, namun dibangun dengan visi yang kuat: menjadikan literasi sebagai gaya hidup, dan menulis sebagai alat perubahan.

Harapan dan Mimpi Besar untuk Literasi Indonesia

Sebagai komunitas yang masih berkembang, Siap Menulis Indonesia memiliki harapan besar ke depannya. Aqsha bermimpi komunitas ini dapat:

  • Menjadi ruang tumbuh bagi ribuan anak muda Indonesia yang ingin belajar menulis dari dasar hingga mahir.

  • Menjadi pelopor gerakan literasi digital yang adaptif dengan zaman, tanpa kehilangan esensi nilai dan kedalaman.

  • Menjadi jembatan antara penulis pemula dengan dunia penerbitan, media, dan industri kreatif.

  • Menjadi komunitas yang menyatukan energi pemuda untuk membangun Indonesia melalui kata-kata dan karya tulis.

“Kami sadar perjalanan ini masih panjang. Tapi saya percaya, dari satu tulisan bisa lahir perubahan. Dan dari satu komunitas kecil, bisa lahir dampak yang besar untuk negeri,” ujar Aqsha.

Mendorong Semangat Kolaborasi dan Aksi Nyata

Komunitas ini terbuka untuk siapa saja yang ingin belajar menulis—baik pelajar, mahasiswa, guru, maupun masyarakat umum. Harapannya, dengan membangun budaya kolaboratif dan saling dukung, komunitas ini mampu tumbuh secara organik dan berdampak luas.

Rencana ke depan, Aqsha dan tim komunitas berharap bisa:

  • Menyelenggarakan pelatihan menulis daring dan luring.

  • Menerbitkan buku antologi dari karya anggota komunitas.

  • Berkolaborasi dengan sekolah, kampus, dan lembaga literasi di berbagai daerah.

  • Menggagas gerakan literasi lokal dengan semangat kebersamaan.

Mengajak Generasi Muda untuk Bergerak Bersama

Dengan semangat “Menulis adalah perubahan, literasi adalah perjuangan”, Muhammad Riyadz Aqsha mengajak generasi muda untuk tidak hanya menjadi penikmat konten, tapi juga menjadi pencipta narasi. Ia berharap semakin banyak anak muda yang mau menulis, menyuarakan ide, dan berani menuangkan pikiran dalam bentuk karya.

“Indonesia butuh lebih banyak penulis muda yang jujur, kritis, dan punya nurani. Menulis bukan cuma soal gaya bahasa, tapi tentang keberanian bersuara,” jelasnya.

Meski baru berdiri pada tahun 2024, komunitas Siap Menulis Indonesia menyimpan potensi besar untuk mendorong gelombang baru dalam gerakan literasi nasional. Di tangan Muhammad Riyadz Aqsha, komunitas ini bukan sekadar tempat belajar menulis, tapi diharapkan tumbuh menjadi ruang pembentuk karakter, pemikiran, dan masa depan.

Berita Lainnya

Document