Kasus Guru Honorer Konawe Selatan Berujung Damai, Bupati Ajak Hidup Rukun
Entertainment | 07 Nov 2024 - 09:44 WIB
2024-11-16 11:05:01
JelajahJawa.id (16/11) - Setiap perpisahan membawa pengalaman yang berbeda bagi setiap individu. Bagi sebagian orang, berpisah dengan pasangan adalah pengalaman yang menyakitkan, sementara bagi yang lain, perpisahan bisa menjadi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
Life after breakup menjadi istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan perjalanan hidup seseorang setelah berakhirnya hubungan percintaan.
Meskipun awalnya dipenuhi dengan kesedihan, fase ini dapat berujung pada penemuan kekuatan dan hidup yang baru.
Baca juga:
Proses Menemukan diri Sendiri
Ketika hubungan berakhir, terutama yang telah berlangsung lama, seseorang sering kali merasa kehilangan identitas yang melebur bersama pasangan.
Namun, fase life after breakup menjadi momen penting untuk mengeksplorasi kembali siapa diri kita tanpa bayang-bayang pasangan.
Ini adalah waktu untuk memperkuat hubungan sosial yang sempat terabaikan, mengejar hobi yang dulu terlupakan, atau bahkan mencoba hal-hal baru yang sebelumnya tidak terpikirkankan.
Bagi banyak orang, perpisahan menjadi titik awal untuk memperbaiki kualitas hidup dan menemukan arah baru dalam hidup mereka.
Life after breakup mengajarkan bahwa hidup tetap berjalan meskipun hubungan berakhir. Ini adalah kesempatan untuk meraih kebebasan dan potensi yang sebelumnya terbatas oleh keterikatan dalam hubungan.
Namun, proses ini tidak selalu mulus. Kesepian, rasa kehilangan, dan bahkan penyesalan seringkali menghantui seseorang yang sedang menjalani fase ini.
Beberapa orang mungkin merasa sulit untuk bergerak maju, terutama jika hubungan tersebut sangat berarti.
Baca juga: Apa itu Child Grooming, Bagaimana Bentuk, Dampak, dan Pencegahannya?
Menurut psikolog, perempuan cenderung lebih positif dalam menghadapi life after breakup dibandingkan pria, yang lebih cenderung menghindari perasaan dengan melakukan berbagai distraksi seperti berolahraga, berlibur, atau bahkan terlibat dalam hubungan baru.
Sebaliknya, perempuan lebih mudah menerima dukungan sosial karena mereka lebih terbuka dalam meluapkan perasaan.
Hal ini berkontribusi pada kemudahan mereka untuk merasa lega, optimis, dan bahagia setelah perpisahan. Walaupun demikian, baik pria maupun wanita memiliki cara berbeda dalam mengatasi perpisahan, dan keduanya memerlukan waktu untuk benar-benar sembuh.
Bagi sebagian orang, perpisahan membuka pintu kebebasan yang memungkinkan mereka untuk mengejar impian pribadi, mengembangkan karier, atau bahkan fokus pada pertumbuhan pribadi yang sebelumnya terabaikan.
Tanpa keterikatan atau tuntutan pasangan, banyak yang merasa lebih leluasa untuk mengejar ambisi dan mewujudkan tujuan hidup mereka.
Life after breakup mengajarkan bahwa akhir dari sebuah hubungan bukanlah akhir dari segalanya.
Sebaliknya, ini adalah awal untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Ini adalah kesempatan untuk memulai babak baru yang lebih memuaskan secara emosional dan praktis.
Baca juga : Fatherless: Tantangan dan Dampak Anak Tanpa Kehadiran Ayah
Baca juga : Alasan di Balik Viralnya Lagu Solo “Up” dari Karina Aespa
Pewarta : Ami Fatimatuz Zahro'
Kasus Guru Honorer Konawe Selatan Berujung Damai, Bupati Ajak Hidup Rukun
Entertainment | 07 Nov 2024 - 09:44 WIB
Lifestyle | 22 Nov 2024 - 20:39 WIB
Hukum & Politik | 22 Nov 2024 - 20:34 WIB
Hukum & Politik | 22 Nov 2024 - 20:29 WIB
Entertainment | 22 Nov 2024 - 16:12 WIB
Entertainment | 22 Nov 2024 - 16:03 WIB
Financial | 02 Sep 2024 - 11:32 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB