Pemerintah Siap Produksi 10.000 Unit Mobil Maung Pindad, 5.000 Unit Dalam 100 Hari Pertama
Hukum & Politik | 30 Oct 2024 - 17:19 WIB
2024-11-18 13:06:45
JelajahJawa (11/18) - Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita menjadi pionir dalam layanan kesehatan di Indonesia dengan keberhasilannya melakukan operasi jantung robotik pertama di Tanah Air.
Teknologi mutakhir ini menawarkan prosedur bedah minimal invasif, memberikan manfaat signifikan bagi pasien, termasuk waktu pemulihan yang jauh lebih cepat dan biaya yang lebih terjangkau.
Operasi jantung robotik ini memungkinkan dokter melakukan tindakan dengan presisi tinggi menggunakan kontrol canggih dan teknologi endoskopi.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyoroti keunggulan utama teknologi ini, seperti sayatan yang lebih kecil dan akses lebih baik ke area jantung yang sulit dijangkau.
Baca juga: Sleep Call: Antara Romantisme dan Bahaya Kesehatan
“Dengan teknologi baru ini, lebih baik untuk pasien karena dadanya tidak perlu dibuka. Recovery-nya lebih cepat, 2-3 hari sudah bisa pulang ke rumah. Kalau sebelumnya, butuh 5 sampai 7 hari,” ujar Menkes Budi.
Keunggulan lainnya waktu pemulihan yang jauh lebih singkat. Operasi konvensional biasanya memerlukan waktu 2-3 bulan bagi pasien untuk kembali beraktivitas normal, sementara teknologi robotik memungkinkan pasien beraktivitas dalam waktu satu minggu.
Operasi Perdana dan Kondisi Pasien Stabil
Operasi robotik perdana di RSJPD Harapan Kita dilakukan pada (13/112024), dipimpin oleh Dr. dr. Dudy Hanafy, Sp.BTKV, Subsp. JD (K), MARS. Prosedur ini juga didukung oleh proctor ahli asal India yang memiliki pengalaman luas dalam operasi robotik.
Dalam operasi tersebut, tiga pasien berhasil menjalani tindakan untuk kasus bypass jantung total (TECAB), katup mitral, dan lubang jantung ASD. Semua pasien dilaporkan dalam kondisi sadar dan stabil pascaoperasi.
“Dengan teknologi robotik ini, pasien dapat segera pulih tanpa adanya tulang yang dibelah atau sela iga yang dilebarkan. Dalam 2-3 hari, pasien sudah bisa pulang. Bahkan dalam satu minggu, sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasa,” jelas Dr. Dudy.
Selain manfaat medis, teknologi robotik ini juga lebih efisien secara biaya. Menkes Budi menyebutkan bahwa pemerintah sedang mengupayakan agar tindakan ini dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Ke depan, pemerintah berkomitmen untuk memperluas penggunaan teknologi ini di lebih banyak rumah sakit di Indonesia, khususnya rumah sakit vertikal.
“RSJPD Harapan Kita diharapkan menjadi pengampu nasional dalam layanan jantung dan memberikan pelatihan kepada 34 rumah sakit provinsi serta 514 rumah sakit di kabupaten/kota,” tambah Menkes.
Keberhasilan ini merupakan tonggak penting dalam layanan kesehatan Indonesia. Dengan teknologi robotik, RSJPD Harapan Kita tidak hanya meningkatkan kualitas layanan tetapi juga membawa harapan baru bagi pasien jantung di seluruh Indonesia.
Baca juga : Usia Panjang Penduduk Sardinia, Apa Rahasianya?
Baca juga : Fenomena 'Second Account' di Kalangan Gen Z: Kebebasan Ekspresi atau Tanda Kesehatan Mental yang Terganggu?
Pewarta : Raodatuljanah
Pemerintah Siap Produksi 10.000 Unit Mobil Maung Pindad, 5.000 Unit Dalam 100 Hari Pertama
Hukum & Politik | 30 Oct 2024 - 17:19 WIB
Entertainment | 21 Nov 2024 - 14:35 WIB
Entertainment | 21 Nov 2024 - 14:23 WIB
Entertainment | 21 Nov 2024 - 14:07 WIB
Hukum & Politik | 21 Nov 2024 - 13:45 WIB
Financial | 21 Nov 2024 - 13:40 WIB
Financial | 02 Sep 2024 - 11:32 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB