Anak Konglomerat Malaysia Tolak Warisan Rp81 Triliun

2024-11-29 15:07:16

Anak Konglomerat Malaysia Tolak Warisan Rp81 Triliun
Sumber Gambar: Indiatoday.in

JelajahJawa (29/11) - Di tengah kekayaan dan kemewahan yang melimpah, seorang anak konglomerat Malaysia justru memilih untuk menolak warisan senilai 81 triliun rupiah. Pilihan hidupnya yang tak biasa ini menjadi sorotan banyak pihak.


Berbeda dengan kebanyakan orang yang akan berusaha mempertahankan atau memperbesar warisan keluarga, pria bernama Ven Ajahn Siripanyo ini justru memilih jalan hidup yang penuh tantangan dan jauh dari hiruk-pikuk dunia bisnis yang telah diwariskan kepadanya.

Baca Juga: Thailand Tetapkan Nong Poy sebagai Sosialita Tercantik

Siripanyo adalah anak dari Ananda Krishnan, seorang pengusaha sukses asal Malaysia, pemilik dari raksasa media Astro Malaysia Holdings dan perusahaan sektor migas Bumi Armada. Selain itu sang ayah juga tercatat memiliki saham perusahaan telekomunikasi Maxis dan Aircel.

Namun, Siripanyo memilih untuk tidak mengikuti jejak ayahnya dalam dunia bisnis. Ia membuat keputusan mengejutkan dengan menolak untuk menerima warisan keluarga yang bernilai fantastis, yakni sekitar 81 triliun rupiah atau setara dengan 25 miliar ringgit Malaysia.

Keputusan ini mengejutkan banyak orang, terutama mengingat warisan yang ditawarkan bukanlah angka yang kecil. Sebagian besar orang mungkin akan berusaha untuk mempertahankan atau bahkan memperbesar kekayaan tersebut.

Bagi Siripanyo, kekayaan tersebut tidak menjadi prioritas utama dalam hidupnya. Ia lebih memilih untuk mencari makna hidup yang lebih mendalam dan mengikuti jalan yang lebih sesuai dengan keinginannya.

Setelah menolak warisan tersebut, Siripanyo memilih untuk menjalani hidup secara sederhana dan mandiri. Ia memilih untuk menjadi seorang Biksu. Saat ini, ia berfokus pada kegiatan yang lebih bersifat sosial dan berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat, hidup damai dan menjadi kepala biara di Thailand.

Keputusan Siripanyo menolak warisan juga dipengaruhi oleh pandangannya terhadap kehidupan yang lebih berkelanjutan. Ia percaya bahwa hidup yang terlalu berfokus pada kekayaan dapat menumbuhkan rasa keserakahan dan tidak memberikan kedamaian sejati.

Dengan menjalani hidup yang lebih sederhana dan memberi, ia merasa dapat lebih fokus pada apa yang benar-benar penting: membantu sesama dan menciptakan perubahan positif di dunia ini.

Keputusan Siripanyo ini tentu saja menimbulkan perdebatan di kalangan publik. Banyak yang merasa terkejut dan bertanya-tanya mengapa seseorang bisa begitu mudah menolak warisan besar yang bisa mengubah kehidupannya.

Baca Juga: Profil Athina Papadimitriou: Calon Istri Rio Haryanto, Keponakan Sandiaga Uno

Di sisi lain, ada pula yang memuji keputusan Siripanyo sebagai langkah berani yang menunjukkan integritas dan komitmennya pada nilai-nilai hidup yang lebih tinggi. Dalam dunia yang sering kali dikuasai oleh nafsu kekayaan dan status sosial, tindakan Siripanyo menjadi contoh bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu datang dari memiliki harta yang berlimpah.

Baca juga : Melody Eks JKT48: Figur Ideal untuk Duta Petani Milenial

Baca juga : Kerja di Luar Job Desc Picu Masalah Mental

Pewarta : Mustika Pertiwi

Bagikan Artikel Ini

Bagaimana Menurutmu?

2
0
0
0
0
0
0

Berita Lainnya

Document