
KPPU Denda Google Rp202,5 Miliar Akibat Praktik Monopoli
Hukum & Politik | 23 Jan 2025 - 14:46 WIB
2024-12-09 12:28:31
JelajahJawa (9/12) — Di era digital saat ini, brain rot menjadi masalah yang semakin relevan. Istilah ini merujuk pada penurunan kondisi mental atau intelektual seseorang akibat konsumsi berlebihan terhadap konten yang dianggap remeh atau tidak menantang. Menurut Oxford University Press, brain rot terjadi ketika seseorang terlalu sering terpapar konten yang tidak memberikan stimulasi berarti bagi otak.
Fenomena ini, semakin sering ditemui karena banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari dengan media digital yang tidak memberikan manfaat kognitif yang signifikan.
Meningkatnya penggunaan media sosial, platform streaming, dan hiburan daring tanpa henti telah menciptakan lingkungan di mana otak kita terus-menerus dibanjiri informasi yang mudah diproses tanpa membutuhkan banyak usaha untuk berpikir.
Baik itu scrolling media sosial tanpa tujuan, menonton serial yang tidak menantang, atau bermain game yang tidak membutuhkan pemikiran strategis, aktivitas-aktivitas ini terlihat sepele namun sebenarnya memberikan kontribusi besar terhadap penurunan kemampuan kognitif kita.
Konsumsi konten yang berlebihan dan bernilai rendah ini menghalangi otak untuk terlibat dalam aktivitas yang lebih kompleks dan merangsang pertumbuhan mental serta pemikiran kritis.
Aktivitas seperti membaca, memecahkan masalah, atau berdiskusi memberikan tantangan yang dibutuhkan otak untuk tetap tajam dan gesit. Ketika tantangan ini hilang, mudah bagi kita untuk terjebak dalam keadaan stagnasi mental, di mana kemampuan memori, fokus, dan kreativitas mulai menurun.
Salah satu dampak dari brain rot adalah penurunan kemampuan untuk berkonsentrasi. Dengan terus-menerus dibanjiri konten yang mudah dicerna, rentang perhatian kita menjadi semakin pendek.
Hal ini membuat tugas yang membutuhkan fokus jangka panjang, seperti belajar atau bekerja pada proyek yang rumit, menjadi semakin sulit. Otak yang terbiasa dengan konten instan kesulitan untuk mempertahankan fokus pada tugas yang memerlukan pemikiran yang lebih mendalam.
Selain itu, konsumsi waktu layar yang berlebihan dan konten yang tidak menantang juga berdampak pada kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi dengan media sosial dan platform serupa, semakin besar kemungkinan seseorang mengalami kecemasan dan depresi.
Kebutuhan untuk mendapatkan validasi, perbandingan dengan kehidupan orang lain yang tampak lebih sempurna, dan informasi yang berlebihan dapat berkontribusi pada kelelahan mental dan stres emosional.
Dalam mengatasi brain rot, sangat penting untuk lebih sadar tentang jenis konten yang kita konsumsi. Meluangkan waktu untuk terlibat dalam aktivitas yang menantang otak, seperti membaca buku, belajar keterampilan baru, atau berdiskusi dengan orang lain, dapat membantu menjaga ketajaman pikiran.
Selain itu, penting untuk menyeimbangkan waktu layar dengan pengalaman dunia nyata yang melibatkan berbagai indera dan merangsang kreativitas serta pemecahan masalah.
Meskipun teknologi dan hiburan digital memiliki berbagai manfaat, kita harus menyadari bahaya dari konsumsi berlebihan terhadap konten yang tidak merangsang otak. Dengan secara aktif terlibat dalam aktivitas yang mengembangkan pikiran, kita dapat menghindari penurunan yang disebabkan oleh brain rot. Otak kita membutuhkan lebih dari sekadar hiburan pasif. Otak juga membutuhkan keterlibatan aktif untuk berkembang.
Baca juga : Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan: Kasat Reskrim Tewas, Diduga Terkait Tambang Ilegal
Baca juga : Resep Mango Sticky Rice Thailand, Hanya Butuh 4 Bahan
Pewarta : Faja Faradila
KPPU Denda Google Rp202,5 Miliar Akibat Praktik Monopoli
Hukum & Politik | 23 Jan 2025 - 14:46 WIB
Internasional | 11 Feb 2025 - 20:44 WIB
Edu/Tech | 11 Feb 2025 - 20:28 WIB
Financial | 10 Feb 2025 - 14:56 WIB
Internasional | 10 Feb 2025 - 14:53 WIB
Internasional | 10 Feb 2025 - 14:50 WIB
Financial | 02 Sep 2024 - 11:32 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB