Peran Apresiasi dalam Membangun Empati pada Remaja

2024-12-12 14:49:44

Peran Apresiasi dalam Membangun Empati pada Remaja
Sumber Gambar: kumparan

JelajahJawa (12/12) — Seorang ibu sering kali menjadi sosok yang menempatkan kepentingan keluarga di atas segalanya. Ia rela mengorbankan waktu, tenaga, dan kebahagiaannya demi memastikan anak-anaknya mendapatkan yang terbaik dalam hidup. Mulai dari merawat mereka sejak kecil, memberikan pendidikan yang baik, hingga mendukung setiap langkah mereka, peran ibu tak pernah lepas dari pengorbanan tanpa pamrih.


Namun, seiring bertambahnya usia anak, terutama saat memasuki masa remaja, perhatian terhadap ibu sering kali berkurang. Anak-anak yang dahulu begitu dekat dan bergantung pada ibunya, mulai sibuk dengan dunia mereka sendiri. Mereka terfokus pada aktivitas dan teman-teman sebaya, sehingga hubungan dengan ibu yang dulu begitu erat, mulai terasa renggang.


Sayangnya, banyak dari mereka yang lupa betapa besar pengorbanan seorang ibu. Bahkan, mereka kerap kali menganggap segala yang dilakukan ibu adalah sesuatu yang sudah seharusnya, tanpa menyadari betapa berat perjuangan di balik itu semua. Mereka lupa bahwa setiap usaha yang diberikan ibu bukanlah sesuatu yang mudah atau tanpa biaya emosional.


Rasa syukur dan apresiasi terhadap peran ibu perlahan memudar, digantikan oleh jarak yang tercipta akibat kesibukan atau perubahan prioritas. Padahal, memberikan apresiasi, sekecil apa pun, dapat menjadi cara sederhana namun berarti untuk menunjukkan rasa cinta dan penghargaan kepada ibu. Menghargai ibu tidak selalu berarti memberikan hadiah mewah, tetapi bisa berupa kata-kata sederhana, seperti ucapan terima kasih atau menunjukkan perhatian melalui tindakan kecil yang berarti.


“Remaja terkadang lebih fokus pada diri sendiri, merasa bahwa mereka adalah the center of the universe,” ujar Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi. dalam konferensi pers peluncuran kampanye #BanggaJadiBunda di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (10/12). 


Ketika fase ini berlangsung, seringkali anak-anak tidak lagi melihat pengorbanan ibu sebagai sesuatu yang luar biasa, tetapi sebagai sesuatu yang diharapkan. Sebenarnya, kebiasaan memberikan apresiasi seharusnya ditanamkan sejak kecil. Anak yang terbiasa menghargai upaya orang lain, termasuk peran ibu, akan tumbuh dengan rasa empati yang lebih kuat. 


Kebiasaan ini membantu mereka menyadari pentingnya pengorbanan dan usaha yang dilakukan orang-orang di sekitarnya. Dengan membiasakan anak mengucapkan terima kasih atau memberikan penghargaan sederhana, mereka akan lebih peka terhadap perasaan orang lain, terutama terhadap orang tua mereka sendiri.


“Kalau mau anak tumbuh menjadi orang yang berempati dan peka kapan harus memberikan apresiasi kepada orang, kita sendiri juga harus memperlakukan mereka seperti itu,” jelasnya. 


Artinya, orang tua juga harus memberikan contoh dengan menunjukkan rasa syukur dan apresiasi dalam kehidupan sehari-hari, agar anak melihat langsung bagaimana cara menghargai orang lain.


“Jadi kalau anak sudah terbiasa dengan itu sejak kecil, diharapkan ketika besar dia juga akan mengaplikasikannya kepada orang lain, termasuk ibunya,” sambungnya. 


Ketika anak diajarkan untuk berterima kasih dan menghargai, tidak hanya akan berpengaruh pada hubungan mereka dengan ibu, tetapi juga dengan orang lain di sekitarnya. Sehingga, anak akan tumbuh menjadi individu yang lebih peduli dan lebih sadar akan perasaan orang lain.

Baca juga : Ghosting di Aplikasi Kencan, Hilang Tanpa Pesan, Bikin Hati Berantakan

Baca juga : Minho SHINee Jatuh Cinta pada Kuliner Indonesia

Pewarta : Faja Faradila

Bagikan Artikel Ini

Bagaimana Menurutmu?

0
0
0
0
0
0
0

Berita Lainnya

Document