Perseteruan Denny Sumargo vs Farhat Abbas
Entertainment | 20 Nov 2024 - 17:31 WIB
2024-12-31 21:49:36
JelajahJawa (31/12) — Tabrakan antara burung dan pesawat yang dikenal dengan istilah bird strike merupakan salah satu masalah signifikan dalam dunia penerbangan. Insiden ini bisa terjadi ketika pesawat lepas landas, mendarat, atau bahkan saat sedang terbang. Dampaknya beragam, mulai dari kerusakan kecil hingga kecelakaan fatal yang memakan korban jiwa.
Data dari The Conversation mencatat, sejak tahun 1988, lebih dari 262 kematian akibat bird strike telah dilaporkan di seluruh dunia. Tidak hanya itu, lebih dari 250 pesawat hancur akibat insiden ini. Baru-baru ini, bird strike kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan tragis yang menimpa pesawat Jeju Air di Korea Selatan.
Berikut ini adalah enam kecelakaan pesawat paling mematikan yang diakibatkan oleh bird strike, mulai dari tahun 1960 hingga insiden terbaru pada 2024.
1. Eastern Airlines (1960)
Pada 4 Oktober 1960, pesawat Lockheed L-188 Electra milik Eastern Airlines mengalami kecelakaan fatal. Pesawat yang lepas landas dari Bandara Internasional Logan, Boston, Amerika Serikat, menabrak sekawanan burung jalak. Burung-burung tersebut tersedot ke dalam mesin pesawat, menyebabkan kerusakan parah hingga pesawat kehilangan kendali dan jatuh di Pelabuhan Boston.
Dari 72 penumpang, 62 orang tewas dalam insiden ini. Kecelakaan ini menjadi pengingat pertama bagi regulator penerbangan tentang bahaya bird strike terhadap keselamatan penerbangan.
2. Ethiopian Airlines (1988)
Pada September 1988, pesawat Ethiopian Airlines jatuh setelah menabrak sekawanan merpati saat lepas landas dari Bandara Bahir Dar, Ethiopia. Burung-burung tersebut tertelan ke dalam dua mesin pesawat Boeing 737 sehingga menyebabkan kerusakan mesin yang serius.
Meski pilot mencoba mendarat darurat, pesawat terbakar saat menyentuh landasan di area terbuka dekat bandara. Akibatnya, 35 orang tewas dalam kecelakaan ini.
3. Pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat (1995)
Kecelakaan paling mematikan dalam sejarah Angkatan Udara Amerika Serikat terjadi pada 22 September 1995. Pesawat pengintai E-3 Sentry dengan tanda panggilan “Yukla 27” jatuh setelah menabrak sekawanan angsa Kanada.
Angsa-angsa tersebut tersedot ke dalam dua mesin pesawat, menyebabkan pesawat kehilangan kendali dan jatuh di Pangkalan Udara Elmendorf, Alaska. Insiden ini menewaskan 24 tentara di dalamnya.
4. US Airways (2009)
Pada Januari 2009, pilot Chesley B. Sullenberger III mencatatkan sejarah dengan melakukan pendaratan darurat di Sungai Hudson setelah pesawat US Airways menabrak sekawanan angsa. Insiden ini terjadi tak lama setelah pesawat lepas landas dari Bandara LaGuardia, New York.
Meski kedua mesinnya mati akibat bird strike, keputusan cepat sang pilot menyelamatkan nyawa seluruh penumpang. Pendaratan darurat ini dikenal sebagai “Keajaiban di Sungai Hudson.”
5. Ethiopian Airlines 302 (2019)
Pada Maret 2019, pesawat Ethiopian Airlines 302 mengalami kecelakaan fatal yang menewaskan 157 orang. Awalnya, kecelakaan ini disebabkan oleh kerusakan sistem kontrol penerbangan pada Boeing 737 Max.
Namun, investigasi Badan Keselamatan Transportasi Nasional mengungkap bahwa pembacaan sensor yang salah kemungkinan besar dipicu oleh bird strike. Sensor yang rusak menyebabkan pesawat menukik tajam tak lama setelah lepas landas.
6. Jeju Air (2024)
Kecelakaan terbaru terjadi pada Minggu, 29 Desember 2024, ketika pesawat Jeju Air 8C 2216 gagal mendarat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. Pesawat ini menabrak tembok pembatas landasan pacu, menewaskan 179 dari 181 penumpang di dalamnya.
Otoritas setempat mencurigai bird strike sebagai salah satu penyebab kecelakaan, mengingat lokasi bandara yang dekat dengan tiga suaka burung utama di wilayah tersebut. Data menunjukkan bahwa area ini memiliki tingkat serangan burung tertinggi di Korea Selatan, dengan hampir 19.000 burung migrasi melintasi wilayah tersebut setiap tahunnya.
Mengurangi Risiko Bird Strike
Bird strike menjadi ancaman nyata dalam dunia penerbangan, terutama di bandara yang berdekatan dengan habitat burung. Meski teknologi radar dan metode pencegahan telah diterapkan, insiden ini tetap sulit dihindari sepenuhnya.
Para ahli terus mengembangkan solusi untuk mengurangi risiko, termasuk mengintegrasikan analisis data lingkungan dalam perencanaan bandara. Selain itu, pengelolaan habitat di sekitar bandara juga menjadi langkah penting untuk meminimalkan interaksi antara pesawat dan burung.
Dengan upaya berkelanjutan, diharapkan insiden bird strike dapat diminimalkan sehingga keselamatan penerbangan tetap terjaga.
Baca juga : Resmi Berubah Nama, NET TV Tinggalkan Dunia Penyiaran
Baca juga : Solusi Nyeri: Kompres Mana yang Efektif?
Pewarta : Faja Faradila
Perseteruan Denny Sumargo vs Farhat Abbas
Entertainment | 20 Nov 2024 - 17:31 WIB
Lifestyle | 04 Feb 2025 - 23:20 WIB
Lifestyle | 04 Feb 2025 - 23:17 WIB
Lifestyle | 04 Feb 2025 - 23:15 WIB
Lifestyle | 03 Feb 2025 - 20:11 WIB
Lifestyle | 03 Feb 2025 - 20:06 WIB
Financial | 02 Sep 2024 - 11:32 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB