Bukan Hanya Kulit, Mata Juga Bisa Terbakar Akibat Sinar UV

2025-02-03 20:11:38

Bukan Hanya Kulit, Mata Juga Bisa Terbakar Akibat Sinar UV
Sumber Gambar: NusantaraTv

JelajahJawa (3/1/2025) — Selama ini, banyak orang lebih fokus melindungi kulit dari paparan sinar matahari dengan menggunakan sunscreen atau pakaian pelindung. Namun, tahukah Anda bahwa mata juga rentan mengalami kerusakan akibat sinar ultraviolet (UV)?


Paparan sinar UV yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan jangka pendek maupun jangka panjang pada mata, bahkan bisa mengarah pada gangguan penglihatan yang serius. Sama seperti kulit yang bisa terbakar matahari (sunburn), mata juga bisa mengalami kondisi serupa yang disebut fotokeratitis.


Apa Itu Fotokeratitis?


Fotokeratitis adalah kondisi di mana lapisan luar kornea (epitel kornea) mengalami peradangan atau luka akibat paparan sinar UV yang berlebihan. Ini mirip dengan kulit yang mengalami sunburn, tetapi terjadi pada permukaan mata.


Gejala fotokeratitis bisa muncul beberapa jam setelah terpapar sinar UV dalam waktu lama. Beberapa tanda yang umum terjadi antara lain:

  • Mata terasa nyeri atau perih

  • Kemerahan pada mata

  • Mata berair berlebihan

  • Sensasi seperti ada pasir di dalam mata

  • Penglihatan buram atau sensitif terhadap cahaya

  • Sakit kepala


Kondisi ini bisa terjadi jika seseorang berada di bawah sinar matahari yang sangat terik tanpa perlindungan, terutama saat berada di pantai, daerah bersalju, atau di pegunungan tinggi, di mana radiasi UV lebih kuat.


Dampak Jangka Panjang Sinar UV pada Mata


Paparan sinar UV dalam jangka panjang tidak hanya menyebabkan fotokeratitis, tetapi juga bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit mata yang lebih serius, seperti:


1. Katarak


Katarak adalah salah satu penyebab utama kebutaan di dunia. Paparan UV yang berlebihan dapat mempercepat kerusakan lensa mata, menyebabkan pengaburan penglihatan. Orang yang sering terpapar sinar matahari tanpa perlindungan memiliki risiko lebih tinggi mengalami katarak lebih dini.


2. Pterygium (Daging Tumbuh di Mata)


Pterygium adalah pertumbuhan jaringan putih atau merah muda di bagian putih mata yang bisa meluas ke kornea. Kondisi ini sering terjadi pada orang yang sering beraktivitas di luar ruangan tanpa menggunakan kacamata pelindung UV.


3. Degenerasi Makula


Degenerasi makula adalah gangguan yang merusak bagian tengah retina, menyebabkan hilangnya penglihatan sentral secara perlahan. Paparan sinar UV dapat mempercepat proses ini, terutama pada orang lanjut usia.


4. Kanker Mata


Meskipun jarang terjadi, paparan sinar UV yang berlebihan juga bisa meningkatkan risiko kanker mata, seperti melanoma okular. Jenis kanker ini dapat menyerang berbagai bagian mata dan berpotensi berbahaya jika tidak terdeteksi sejak dini.


Cara Melindungi Mata dari Sinar UV


Untuk mencegah kerusakan mata akibat sinar UV, ada beberapa langkah perlindungan yang bisa dilakukan:


1. Gunakan Kacamata dengan Perlindungan UV


Pilih kacamata hitam yang memiliki perlindungan 100% terhadap sinar UVA dan UVB. Jangan hanya memilih kacamata berdasarkan warna lensanya saja, karena tidak semua kacamata hitam memberikan perlindungan maksimal.


2. Kenakan Topi atau Visor


Menggunakan topi dengan tepi lebar bisa membantu mengurangi jumlah sinar UV yang langsung mengenai mata. Ini sangat penting saat berada di tempat terbuka dengan sinar matahari yang intens.


3. Hindari Terlalu Lama di Bawah Sinar Matahari Langsung


Jika memungkinkan, hindari aktivitas di luar ruangan saat matahari sedang terik, terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00, saat sinar UV berada pada level tertinggi.


4. Gunakan Lensa Kontak dengan Perlindungan UV


Jika Anda menggunakan lensa kontak, pertimbangkan untuk memilih yang memiliki perlindungan terhadap sinar UV sebagai lapisan tambahan selain kacamata hitam.


5. Jangan Menatap Matahari Secara Langsung


Melihat langsung ke arah matahari, terutama saat terjadi gerhana, bisa menyebabkan kerusakan permanen pada retina yang dikenal sebagai retinopati surya. Gunakan kacamata khusus jika ingin mengamati fenomena ini.



Berita Lainnya

Document