6 Fakta Menarik Gunung Pangrango yang Perlu Anda Ketahui
Lifestyle | 08 Jan 2025 - 19:42 WIB
2025-01-02 12:47:10
JelajahJawa (2/1) — Fenomena doom spending kini menjadi perhatian, khususnya di kalangan Gen-Z dan milenial. Fenomena ini muncul sebagai bentuk pelarian dari tekanan ekonomi yang tidak menentu. Namun, apa sebenarnya doom spending? Bagaimana fenomena ini berdampak pada kehidupan finansial generasi muda? yuk simak ulasan berikut ini:
Apa Itu Doom Spending?
Doom spending adalah perilaku berbelanja secara impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensi yang dilakukan sebagai upaya mengatasi stres atau ketidakpastian masa depan. Psychology Today menyebutkan, kondisi ini sering dipicu oleh tekanan dari berbagai aspek, seperti kekacauan politik, perubahan iklim, hingga tingginya inflasi.
Bruce Y. Lee, Profesor Kebijakan dan Manajemen Kesehatan dari City University of New York, menjelaskan bahwa doom spending memberi ilusi kendali di tengah situasi yang terasa tidak terkendali. Namun, sayangnya, perilaku ini justru memperburuk kondisi finansial individu di masa depan.
Penyebab Utama Doom Spending
Beberapa faktor utama penyebab doom spending meliputi:
1. Ketidakpastian Ekonomi
Banyak orang merasa pesimis dengan masa depan ekonomi, sehingga berbelanja dianggap sebagai cara untuk mendapatkan kebahagiaan sementara.
2. Tekanan Sosial dan Budaya
Media sosial sering kali mempromosikan gaya hidup konsumtif yang mendorong individu untuk berbelanja lebih dari kemampuan mereka.
3. Inflasi dan Perubahan Kebijakan
Kasus seperti yang dialami Stefania Troncoso Fernández di Kolombia menjadi contoh nyata. Ketidakpastian politik dan ekonomi memengaruhi kebiasaan belanja masyarakat, membuat mereka lebih impulsif dalam pengeluaran.
Survei Keamanan Finansial International Your Money CNBC menemukan bahwa hanya 36,5% orang dewasa di dunia merasa lebih baik secara finansial dibandingkan orang tua mereka. Sebaliknya, 42,8% merasa kondisi finansial mereka lebih buruk.
Menurut Ylva Baeckström, dosen senior keuangan di King’s Business School, generasi muda kini menghadapi kenyataan bahwa mereka mungkin menjadi generasi pertama yang ekonominya lebih rendah dari orang tuanya. Perasaan ini mendorong perilaku doom spending, yang menciptakan ilusi kebebasan finansial meski sebenarnya memperburuk situasi.
Cara Mengatasi Doom Spending
Meskipun terlihat sulit, ada cara untuk keluar dari lingkaran doom spending:
1. Pahami Hubungan dengan Uang
Ylva Baeckström menyarankan untuk mengenali pola hubungan dengan uang yang terbentuk sejak kecil. Pola ini dipengaruhi oleh cara keluarga mengelola uang dan nilai yang diajarkan tentang keuangan.
2. Kurangi Belanja Online
Menurut Samantha Rosenberg, COO Belong, belanja daring meningkatkan risiko pembelian impulsif. Sebaliknya, belanja langsung di toko dapat memperlambat keputusan dan mendorong evaluasi yang lebih kritis.
3. Gunakan Uang Tunai
Transaksi tunai membantu meningkatkan kesadaran terhadap jumlah uang yang dikeluarkan dibandingkan pembayaran digital yang sering kali terasa “tidak nyata.”
4. Tambahkan Hambatan dalam Pembelian
Proses seperti memilih toko, mengevaluasi barang, hingga mengantri dapat menjadi langkah pengingat sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu.
Doom spending adalah cerminan tantangan finansial dan emosional yang dihadapi generasi muda saat ini. Meskipun memberikan kenyamanan sementara, perilaku ini bisa merusak stabilitas keuangan di masa depan. Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan strategi yang tepat, Anda dapat mengambil kendali atas kebiasaan belanja.
Baca juga : Kembali ke Arena, Perlawanan Melawan Ketimpangan di Squid Game
Baca juga : Nadin Amizah Kecewa dengan Konsultasi Kesehatan Online yang Tidak Profesional
Pewarta : Faja Faradila
6 Fakta Menarik Gunung Pangrango yang Perlu Anda Ketahui
Lifestyle | 08 Jan 2025 - 19:42 WIB
Lifestyle | 03 Feb 2025 - 20:11 WIB
Lifestyle | 03 Feb 2025 - 20:06 WIB
Lifestyle | 03 Feb 2025 - 20:03 WIB
Financial | 31 Jan 2025 - 23:56 WIB
Lifestyle | 31 Jan 2025 - 23:53 WIB
Financial | 02 Sep 2024 - 11:32 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB