Stasiun Karet Bakal Ditutup, Optimalisasi Ekosistem Perkeretaapian Jadi Alasan

2025-01-02 21:12:35

Stasiun Karet Bakal Ditutup, Optimalisasi Ekosistem Perkeretaapian Jadi Alasan
Sumber Gambar: Haijakarta.id

JelajahJawa (2/1) - Stasiun Karet di Jakarta direncanakan akan ditutup dan tidak lagi melayani penumpang KRL. Menteri BUMN, Erick Thohir, mengungkapkan wacana ini sebagai bagian dari upaya memperbaiki ekosistem perkeretaapian agar lebih optimal.  


“Ini yang tadi dibilang, bagaimana membangun ekosistem seperti tadi. Ada kemungkinan Stasiun Karet ditutup,” ujar Erick Thohir saat ditemui di Stasiun BNI City, Jakarta Pusat, Rabu (1/1). Dilansir dari CNN Indonesia.


Rencana ini diperkuat oleh Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT KAI, Rudi As Aturridha. Ia menjelaskan bahwa penutupan Stasiun Karet dilakukan karena lokasinya terlalu dekat dengan Stasiun BNI City.  


“Stasiun Karet ditutup karena sudah dekat sekali dengan BNI City. Jadi, kalau orang mau ke Karet, cukup berjalan kaki saja. Kami juga sudah membangun selasar yang menghubungkan hingga ke BNI City, sehingga trafiknya akan lebih cepat,” kata Rudi, dikutip dari DetikFinance.  


Namun, waktu pasti penutupan Stasiun Karet masih menunggu penyesuaian Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025.  


Rencana Optimalisasi Layanan Kereta Bandara  


Selain penutupan Stasiun Karet, pemerintah dan PT KAI tengah mengkaji rencana agar kereta bandara berhenti di Stasiun Sudirman. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengguna kereta bandara yang saat ini masih rendah.  


Kereta bandara, yang mulai beroperasi pada 1 Desember 2017, memiliki target melayani 10 juta penumpang atau 20 persen dari total 56 juta penumpang Bandara Soekarno-Hatta. Namun, hingga kini, kereta bandara baru mengangkut 1,5 juta penumpang per tahun.  


“Kami berencana menghentikan layanan kereta bandara di Stasiun Sudirman, sehingga penumpang LRT yang ingin ke bandara tidak perlu ke BNI City. Jarak berjalan kaki di Stasiun Sudirman juga lebih pendek,” jelas Rudi.  


Selain itu, waktu tempuh kereta bandara dari Stasiun BNI City ke Bandara Soekarno-Hatta juga akan diperpendek dari estimasi 50 menit menjadi 40 menit. Rudi menambahkan bahwa pihaknya telah menerapkan sistem dynamic pricing serta tarif progresif untuk meningkatkan kenyamanan penumpang.  


Dengan berbagai langkah ini, pemerintah berharap ekosistem perkeretaapian di Jakarta dan sekitarnya semakin efisien dan terintegrasi. 

Berita Lainnya

Document