
ITB Wajibkan Kerja Paruh Waktu Untuk Mahasiswa Penerima Beasiswa, Keputusan Final Setelah Demo
Edu/Tech | 30 Sep 2024 - 15:34 WIB
2025-01-06 22:38:57
JelajahJawa (6/1/2025) — Di era digital seperti sekarang, gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari bekerja, belajar, hingga hiburan, semuanya mengandalkan perangkat ini. Namun, kebiasaan menggunakan gadget hingga menjelang tidur dan bahkan membawanya ke tempat tidur ternyata menyimpan risiko kesehatan yang tidak bisa dianggap remeh. Tanpa disadari, tidur di dekat gadget dapat berdampak buruk pada kualitas tidur dan memicu masalah kesehatan lainnya.
Melansir Live Science, kebiasaan tidur dekat ponsel atau gadget memiliki potensi bahaya, mulai dari terganggunya pola tidur hingga risiko penyakit serius. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memperingatkan bahwa radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh gadget berpotensi bersifat karsinogenik, yang berarti dapat meningkatkan risiko kanker pada manusia.
Gadget, khususnya ponsel, memancarkan radiasi elektromagnetik yang dapat berdampak pada tubuh. WHO menyebut radiasi ini memiliki potensi karsinogenik yang berhubungan dengan risiko kanker, seperti glioma (jenis kanker otak) dan tumor otak. Meski hingga saat ini belum ada studi yang sepenuhnya memastikan bahwa radiasi gadget secara langsung menyebabkan kanker, potensi bahayanya tetap tidak bisa diabaikan.
Radiasi dari gadget bekerja secara perlahan, terutama ketika tubuh terpapar terus-menerus dalam jangka waktu panjang. Salah satu kebiasaan yang sering dianggap sepele adalah menempatkan ponsel di bawah bantal atau di samping tubuh saat tidur. Kebiasaan ini meningkatkan paparan radiasi ke otak dan tubuh, yang dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan di masa mendatang.
Selain risiko kanker, kebiasaan tidur dekat gadget juga berdampak langsung pada kualitas tidur. Penelitian menunjukkan bahwa paparan radiasi dari ponsel dapat membuat seseorang membutuhkan waktu lebih lama untuk memasuki fase tidur yang dalam. Akibatnya, pola tidur menjadi tidak nyenyak, yang dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Penelitian di Arab Saudi pada tahun 2020 menemukan bahwa individu yang bermain gadget lebih dari 8 jam sehari dan tidur dekat gadget cenderung memiliki kualitas tidur yang buruk. Hal ini terjadi karena radiasi dan cahaya dari gadget mengganggu ritme sirkadian tubuh, yaitu jam biologis yang mengatur siklus tidur dan bangun.
Salah satu faktor utama yang mengganggu tidur adalah paparan cahaya biru dari layar gadget. Menurut Journal of Psychiatric Research, cahaya biru dapat menghambat produksi melatonin, yaitu hormon yang berperan penting dalam mengatur siklus tidur. Ketika melatonin terganggu, tubuh sulit untuk memasuki fase tidur yang optimal, meskipun Anda merasa lelah.
Cahaya biru dari gadget memancarkan gelombang panjang yang mirip dengan cahaya alami di siang hari. Hal ini membuat otak “bingung” dan menganggap masih siang, sehingga menunda proses tubuh untuk bersiap tidur. Akibatnya, tidur menjadi lebih singkat dan kurang berkualitas, yang dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, seperti kelelahan kronis, gangguan konsentrasi, bahkan risiko penyakit metabolik.
Selain gangguan tidur, tidur di dekat gadget juga memiliki risiko lainnya. Salah satu risiko yang sering terjadi adalah overheating atau panas berlebih pada perangkat. Jika ponsel diletakkan di bawah bantal atau di atas kasur dalam kondisi menyala, suhu perangkat bisa meningkat, yang tidak hanya membahayakan perangkat itu sendiri, tetapi juga pengguna. Dalam beberapa kasus, ponsel yang terlalu panas dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan.
Tips Aman Menggunakan Gadget
Untuk mencegah dampak buruk tersebut, ada beberapa langkah yang bisa Anda terapkan:
1. Jauhkan Gadget saat Tidur
Letakkan ponsel minimal satu meter dari tempat tidur Anda untuk mengurangi paparan radiasi.
2. Batasi Penggunaan Sebelum Tidur
Hindari penggunaan gadget setidaknya satu jam sebelum waktu tidur.
3. Aktifkan Mode Malam
Mode malam dapat mengurangi intensitas cahaya biru, sehingga lebih ramah untuk mata.
4. Gunakan Alarm Tradisional
Jika Anda menggunakan ponsel sebagai alarm, pertimbangkan untuk beralih ke jam alarm tradisional.
Baca juga : Manfaat dan Efek Samping Daun Sirsak untuk Kesehatan
Baca juga : Harvard Terancam Kehilangan Dana Rp144 Triliun Gara-Gara Kebijakan Baru Trump, Diminta Hapus Program DEI hingga Reformasi Kampus
Pewarta : Faja Faradila
ITB Wajibkan Kerja Paruh Waktu Untuk Mahasiswa Penerima Beasiswa, Keputusan Final Setelah Demo
Edu/Tech | 30 Sep 2024 - 15:34 WIB
Edu/Tech | 02 May 2025 - 02:53 WIB
Financial | 30 Apr 2025 - 12:58 WIB
Lifestyle | 30 Apr 2025 - 09:11 WIB
Financial | 29 Apr 2025 - 14:50 WIB
Edu/Tech | 29 Apr 2025 - 11:06 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB
Entertainment | 05 Sep 2024 - 18:43 WIB