Tuna Sirip Biru Seharga Rp21 Miliar Terjual di Lelang Tahun Baru Jepang

2025-01-07 22:33:43

Tuna Sirip Biru Seharga Rp21 Miliar Terjual di Lelang Tahun Baru Jepang
Sumber Gambar: Tribunnews.com

JelajahJawa (7/1) — Seekor tuna sirip biru dengan berat 276 kilogram berhasil mencatat sejarah sebagai salah satu hasil tangkapan termahal dalam lelang tahun baru di Pasar Ikan Toyosu, Jepang. Ikan tersebut terjual dengan harga fantastis, yakni US$ 1,3 juta (sekitar Rp21 miliar), mencetak rekor harga tertinggi kedua sepanjang sejarah lelang bergengsi tersebut.


Lelang tahun baru di Toyosu bukan sekadar ajang transaksi, tetapi juga memiliki makna budaya yang mendalam. Para pedagang dan pembeli berkumpul untuk memperebutkan kehormatan membeli hasil tangkapan pertama tahun ini. Tuna pertama ini diyakini membawa keberuntungan bagi pembelinya.


Shinji Nagao, Presiden Sushi Onodera, pemilik restoran sushi berbintang Michelin, menyatakan bahwa pembelian ini bertujuan untuk membuat orang tersenyum dengan makanan. Nagao dan timnya mengeluarkan lebih dari US$ 720.000 (Rp11 miliar) untuk seekor tuna pada lelang tahun lalu, menjadikan pembelian tahun ini sebagai langkah besar untuk mempertahankan reputasi mereka.


Tuna sirip biru, dikenal sebagai salah satu spesies tuna terbesar, dapat mencapai panjang hingga 10 kaki dan berat hingga 1.500 pon. Spesies ini juga mampu hidup hingga 40 tahun. Namun, populasinya telah menurun drastis dalam beberapa dekade terakhir akibat penangkapan berlebihan dan penangkapan ikan ilegal.


Menurut World Wildlife Fund (WWF), tuna sirip biru bermigrasi melintasi semua samudra, menjadikannya ikan dengan nilai ekologi tinggi. Namun, statusnya sebagai spesies yang terancam punah menambah urgensi untuk menjaga populasi mereka.


Ikan tuna bernilai fantastis ini ditangkap di perairan lepas pantai Oma, prefektur Aomori, Jepang, oleh Masahiro Takeuchi, seorang nelayan berusia 73 tahun. 


“Saya sangat bahagia dengan hasil tangkapan ini, tetapi juga sering khawatir, memikirkan berapa tahun lagi saya bisa terus memancing seperti ini,” ujar Takeuchi kepada NHK.


Bagi para nelayan seperti Takeuchi, penangkapan ikan sirip biru di awal tahun menjadi momen yang sangat penting, baik secara ekonomi maupun simbolik.


Pasar Toyosu, yang menjadi lokasi lelang, dikenal sebagai pusat perdagangan hasil laut paling bergengsi di Jepang. Pasar ini menggantikan Tsukiji, yang pertama kali dibuka pada tahun 1935 dan sempat menjadi salah satu destinasi wisata populer di Tokyo. Pada Oktober 2019, aktivitas perdagangan dipindahkan ke Toyosu, sebuah pulau buatan di dekatnya, dengan fasilitas modern dan ruang yang lebih luas.


Penjualan tuna seharga Rp21 miliar ini menjadi rekor tertinggi kedua sepanjang sejarah lelang Toyosu, hanya kalah dari rekor sebelumnya pada tahun 2019. Saat itu, seekor tuna dengan berat 278 kilogram terjual seharga US$ 3,1 juta (sekitar Rp 49 miliar).


Penjualan tuna dengan harga fantastis ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem laut. Tradisi lelang yang kaya budaya ini diharapkan tetap berjalan tanpa mengabaikan konservasi spesies laut yang terancam.


Lelang tahunan di Toyosu bukan hanya soal angka besar, tetapi juga cara untuk menghormati laut sebagai sumber penghidupan dan warisan budaya yang harus terus dijaga.

Berita Lainnya

Document