Era 5G di Indonesia, Kominfo Lelang 3 Frekuensi Utama Awal Tahun Depan

2024-09-14 13:06:06

Era 5G di Indonesia, Kominfo Lelang 3 Frekuensi Utama Awal Tahun Depan
Sumber Gambar: https://kilasjatim.com/wp-content/uploads/2022/11/IMG-20221108-WA0099.jpg

JelajahJawa (13/09) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersiap menggelar lelang tiga frekuensi radio untuk mengimplementasikan layanan 5G di Indonesia. Ketiga frekuensi tersebut adalah 700 MHz, 2.600 MHz (2,6 GHz), dan 26 GHz. Pengumuman ini disampaikan oleh Ismail, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI), dalam acara "Digital Nation Summit" di Jakarta, pada Kamis, 12 September 2024.

Lelang frekuensi ini diharapkan bisa dilakukan bersamaan pada awal 2025, atau paling lambat pada kuartal pertama tahun tersebut. Sebelumnya, lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz sebenarnya sudah direncanakan untuk bulan Juni hingga Juli 2024. Namun, rencana tersebut dibatalkan. Salah satu alasannya adalah permintaan dari operator seluler yang meminta agar lelang frekuensi dilakukan bersamaan dengan frekuensi 2,6 GHz, karena perhitungan ekonominya lebih menguntungkan jika lelang dilakukan secara sekaligus dibandingkan terpisah.

Ismail juga menjelaskan bahwa Kominfo sedang mempertimbangkan pemberian insentif bagi operator seluler yang memenangkan lelang. Insentif tersebut bukan dalam bentuk diskon harga, melainkan kebijakan yang meringankan seperti pembayaran secara bertahap atau cicilan. Selain itu, operator yang menang lelang juga akan diminta untuk berkomitmen mempercepat pengembangan jaringan 5G di Indonesia.

Frekuensi 5G yang dilelang terdiri dari tiga lapisan:

  1. Pita bawah (lower band) di 700 MHz. Frekuensi ini unggul dalam cakupan yang luas, bisa mencapai lebih dari 5 km persegi, tetapi kapasitas datanya lebih kecil.

  2. Pita tengah (middle band) di 2,6 GHz. Frekuensi ini memiliki kapasitas data yang lebih besar, meskipun jangkauannya lebih sempit dibandingkan 700 MHz.

  3. Pita atas (upper band) di 26 GHz. Frekuensi ini memiliki kapasitas data yang sangat besar dan kecepatan tinggi, namun jangkauannya sangat terbatas.

Saat ini, frekuensi 2,6 GHz masih digunakan untuk penyiaran satelit, seperti layanan Indovision. Namun, lisensi penggunaan spektrum ini untuk penyiaran akan berakhir pada 2024, setelah itu frekuensi ini akan digunakan untuk 5G. Di sisi lain, frekuensi 700 MHz sebelumnya digunakan untuk siaran televisi analog, dan setelah program Analog Switch Off (ASO), frekuensi ini bisa digunakan untuk 5G.

Dari alokasi pita 112 MHz pada frekuensi 700 MHz, sebanyak 90 MHz akan dilelang untuk empat operator seluler, dengan setiap operator mendapatkan rata-rata 22,5 MHz. Sementara itu, di frekuensi 26 GHz, ada lebar pita sebesar 2,7 GHz yang akan dilelang.

Lelang frekuensi ini merupakan langkah penting dalam mempercepat adopsi jaringan 5G di Indonesia. Penggelaran jaringan 5G diharapkan dapat mendukung kebutuhan akan layanan internet yang lebih cepat dan stabil di berbagai sektor, termasuk industri, pendidikan, dan layanan publik.

Keyword: Kominfo lelang frekuensi 5G, Jaringan 5G

Berita Lainnya

Document