Negara-negara Muslim Setujui Usulan Liga Arab untuk Ambil Alih Gaza

2025-03-10 11:45:31

Negara-negara Muslim Setujui Usulan Liga Arab untuk Ambil Alih Gaza
Sumber Gambar: Kompas

Pada awal Maret 2025, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) secara resmi mengadopsi usulan Liga Arab untuk mengambil alih Gaza, menyerukan dukungan internasional bagi inisiatif tersebut. Keputusan ini diambil dalam pertemuan darurat di Jeddah, Arab Saudi, tiga hari setelah Liga Arab meratifikasi rencana tersebut pada pertemuan puncak di Kairo. Usulan ini muncul sebagai respons terhadap rencana kontroversial yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump, yang mengusulkan pengambilalihan Gaza oleh AS dan pemindahan penduduk Palestina ke negara-negara tetangga seperti Mesir atau Yordania. Rencana Trump tersebut memicu kemarahan global dan dianggap sebagai upaya pembersihan etnis. 


Sebagai alternatif, Mesir mengajukan rencana untuk membangun kembali Jalur Gaza di bawah pemerintahan Otoritas Palestina di masa mendatang. Rencana ini menekankan pentingnya mempertahankan penduduk Palestina di tanah mereka dan menolak upaya pengusiran. Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, menyatakan harapannya agar rencana tersebut mendapatkan dukungan internasional yang lebih luas, termasuk dari AS. Negara-negara Arab dan OKI bersatu dalam menolak rencana Trump. Arab Saudi menegaskan bahwa keamanan Kerajaan adalah garis merah yang tidak boleh dilanggar, sementara Mesir, Uni Emirat Arab, Sudan, dan Palestina mengecam rencana tersebut sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari kejahatan pendudukan di Gaza. 


Selain itu, Imam Besar Al-Azhar di Mesir menyerukan kepada para pemimpin Arab untuk mengambil sikap bersatu dalam menghadapi rencana pengusiran warga Palestina dari Gaza. Beliau menekankan pentingnya mengaktifkan proposal Arab untuk membangun kembali Gaza guna mengakhiri arogansi dan kekacauan yang ditimbulkan oleh beberapa pembuat keputusan yang mendukung pendudukan Israel. 


Dukungan internasional terhadap rencana Mesir juga terlihat dari pernyataan para pemimpin Eropa. Menteri luar negeri dari Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris menyatakan bahwa rencana tersebut menawarkan jalan realistis untuk pemulihan dan rekonstruksi Gaza, menekankan perlunya kerangka politik dan keamanan yang solid serta peran penting Otoritas Palestina dalam mengelola urusan Gaza. 


Namun, tantangan tetap ada dalam implementasi rencana ini. Israel dan AS menolak rencana tersebut, menganggapnya tidak memenuhi harapan dan tidak realistis mengingat kondisi Gaza pasca-konflik. Selain itu, keberhasilan rencana ini bergantung pada dukungan finansial dan logistik dari komunitas internasional, serta kemampuan untuk mengatasi ketegangan dengan Hamas dan memastikan transfer tanggung jawab pemerintahan yang efektif. 


Secara keseluruhan, adopsi usulan Liga Arab oleh negara-negara Muslim untuk mengambil alih Gaza mencerminkan solidaritas dan komitmen dunia Arab dan Islam dalam mendukung hak-hak Palestina. Meskipun menghadapi tantangan, langkah ini menunjukkan upaya kolektif untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan bagi rakyat Palestina di Gaza.



Baca juga : 13 Hidangan Istimewa Natal Khas Indonesia

Baca juga : Diisukan Hamil, Azizah Salsha Malah Dihujat Netizen, Kok Bisa?

Pewarta : Hamzah

Bagikan Artikel Ini

Bagaimana Menurutmu?

0
0
0
0
0
0
0

Berita Lainnya

Document