
Ketahui Kandungan dan 8 Khasiat Buah Naga
Lifestyle | 26 Dec 2024 - 09:09 WIB
2025-03-12 13:03:34
Ratusan warga dari berbagai penjuru Jagakarsa rela menempuh perjalanan sejauh 13 kilometer ke kawasan Pancoran demi mendapatkan sembako murah dalam gelaran bazar yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat dan beberapa organisasi sosial. Bazar ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang kian terbebani dengan harga kebutuhan pokok yang terus melambung. Sejak subuh, ratusan warga sudah bersiap menuju lokasi bazar di Pancoran. Beberapa di antara mereka menggunakan sepeda motor, angkutan umum, bahkan berjalan kaki untuk mencapai tempat tersebut. Meski perjalanan cukup jauh dan menguras tenaga, semangat mereka tetap tinggi karena harga sembako di bazar jauh lebih murah dibandingkan harga pasar.
"Saya berangkat dari jam lima pagi, naik motor dari Jagakarsa ke Pancoran. Kalau di warung dekat rumah, beras satu liter bisa Rp16.000, di sini cuma Rp10.000. Lumayan banget selisihnya," ujar Siti (42), seorang ibu rumah tangga yang datang bersama suaminya. Selain beras, beberapa kebutuhan pokok lain seperti minyak goreng, gula, dan telur juga dijual dengan harga miring. Minyak goreng satu liter dijual hanya Rp12.000, jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran yang mencapai Rp18.000 per liter.
Banyak warga bertanya-tanya, mengapa bazar murah tidak diselenggarakan di wilayah Jagakarsa sendiri? Menurut penuturan salah satu panitia, pemilihan lokasi Pancoran didasarkan pada aksesibilitas dan luasnya area yang dapat menampung banyak pembeli. "Awalnya kami berencana menggelar bazar di beberapa kecamatan, termasuk Jagakarsa. Namun, keterbatasan tempat dan izin membuat kami memilih lokasi di Pancoran yang lebih luas dan mudah dijangkau," kata Yulianto, salah satu panitia acara.
Meski demikian, banyak warga berharap agar program seperti ini bisa diadakan lebih dekat dengan tempat tinggal mereka. "Kalau bisa jangan jauh-jauh. Kasihan ibu-ibu yang nggak punya kendaraan, harus naik angkot beberapa kali," keluh Rahmat, seorang warga yang datang bersama anaknya.
Kenaikan harga sembako dalam beberapa bulan terakhir memang menjadi momok bagi masyarakat, terutama bagi kalangan menengah ke bawah. Inflasi dan berbagai faktor eksternal seperti cuaca ekstrem serta distribusi yang terganggu membuat harga pangan semakin tidak terjangkau.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras di DKI Jakarta mengalami kenaikan rata-rata 15% sejak awal tahun. Begitu pula dengan minyak goreng dan telur yang terus mengalami lonjakan harga akibat meningkatnya biaya produksi dan distribusi.
Kondisi ini membuat masyarakat semakin terbebani, terutama bagi mereka yang mengandalkan penghasilan harian. "Dulu, uang Rp50.000 bisa buat beli lauk untuk tiga hari. Sekarang, sehari saja sudah habis. Makanya saya bela-belain ke sini, biar bisa hemat," ujar Linda, seorang pedagang kaki lima yang ikut antre di bazar tersebut.
Tingginya antusiasme warga membuat stok sembako di bazar cepat habis. Dalam waktu kurang dari dua jam, banyak barang sudah ludes terjual. Beberapa warga yang datang terlambat harus kecewa karena tidak kebagian barang yang mereka butuhkan. "Kami tidak menyangka antusiasme warga akan sebesar ini. Stok yang kami sediakan memang cukup banyak, tetapi ternyata permintaan jauh lebih tinggi," ujar Yulianto. Melihat kondisi ini, panitia berjanji akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menggelar bazar serupa di lokasi lain dan menambah stok agar lebih banyak warga yang terbantu.
Banyak warga berharap agar bazar sembako murah bisa diadakan secara rutin dan merata di berbagai kecamatan, termasuk di Jagakarsa. "Kalau bisa jangan cuma diadakan sekali. Setidaknya sebulan sekali supaya kita bisa terus terbantu," kata Taufik, seorang pekerja harian yang ikut membeli sembako di bazar tersebut.
Selain itu, masyarakat juga meminta agar pemerintah lebih serius dalam mengatasi kenaikan harga sembako agar kebutuhan dasar tetap terjangkau bagi semua kalangan. "Kami butuh solusi jangka panjang, bukan hanya bantuan sesaat," ujar Rahmat.
Pemerintah sendiri mengaku tengah berupaya menstabilkan harga bahan pokok dengan berbagai kebijakan, termasuk operasi pasar dan subsidi bagi para pedagang. Namun, implementasi kebijakan ini masih harus terus diawasi agar benar-benar tepat sasaran dan memberi manfaat bagi masyarakat luas.
Fenomena warga Jagakarsa yang rela menempuh 13 kilometer ke Pancoran demi mendapatkan sembako murah menunjukkan betapa tingginya kebutuhan masyarakat akan bahan pokok dengan harga terjangkau. Bazar seperti ini memang menjadi solusi sementara, tetapi perlu ada langkah lebih konkret dari pemerintah untuk menekan lonjakan harga sembako agar masyarakat tidak terus terbebani.
Dengan semakin banyaknya warga yang kesulitan membeli bahan pokok, sudah saatnya pemerintah dan berbagai pihak terkait mengambil tindakan lebih serius dalam memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan bagi semua lapisan masyarakat.
Baca juga : Sejarah di Balik Kata OK, Ternyata Ini Kepanjangannya
Baca juga : Pemerintah Siapkan Regulasi eSIM, Target Berlaku Februari 2025
Pewarta : Hamzah
Ketahui Kandungan dan 8 Khasiat Buah Naga
Lifestyle | 26 Dec 2024 - 09:09 WIB
Internasional | 12 Mar 2025 - 18:54 WIB
Financial | 12 Mar 2025 - 13:03 WIB
Edu/Tech | 12 Mar 2025 - 13:02 WIB
Hukum & Politik | 11 Mar 2025 - 13:10 WIB
Edu/Tech | 11 Mar 2025 - 13:08 WIB
Financial | 02 Sep 2024 - 11:32 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB