
Hwang Dong Hyuk Sutradara ‘Squid Game’ Ikut Tuntut Presiden Korea Mundur
Entertainment | 10 Dec 2024 - 22:22 WIB
2025-03-21 16:34:36
Jelajah Jawa -Pada Tanggal 21 Maret 2025 - Menjelang akhir Ramadhan 1446 H, umat Islam di Indonesia mulai menantikan penetapan tanggal Hari Raya Idulfitri atau 1 Syawal 1446 H. Penentuan tanggal ini biasanya dilakukan melalui metode rukyat (pengamatan hilal) dan hisab (perhitungan astronomis). Beberapa lembaga dan organisasi Islam telah memberikan prediksi mengenai kapan Idul Fitri 2025 akan jatuh, termasuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Muhammadiyah.
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin, memperkirakan bahwa Idul Fitri 2025 akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Perkiraan ini didasarkan pada posisi hilal saat matahari terbenam pada 29 Maret 2025, yang diprediksi sudah memenuhi kriteria visibilitas hilal. Dengan demikian, 1 Syawal 1446 H kemungkinan besar akan jatuh pada 31 Maret 2025.
Menurut Thomas Djamaluddin, ketinggian hilal pada tanggal tersebut sudah berada di atas 3 derajat, yang berarti memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) untuk penetapan awal bulan hijriah. Selain itu, elongasi atau jarak sudut antara bulan dan matahari sudah mencapai batas minimal yang disyaratkan, sehingga hilal berpotensi untuk bisa terlihat di beberapa lokasi pengamatan di Indonesia.
Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1446 H akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Penetapan ini didasarkan pada metode hisab hakiki wujudul hilal yang digunakan oleh Muhammadiyah. Metode ini menetapkan awal bulan hijriah ketika hilal sudah wujud atau berada di atas ufuk saat matahari terbenam, tanpa mempertimbangkan ketinggian minimal tertentu.
Dengan metode ini, Muhammadiyah sudah jauh-jauh hari menentukan tanggal Idul Fitri, sehingga para anggotanya bisa lebih awal merencanakan persiapan Lebaran, termasuk mudik dan ibadah lainnya. Keputusan ini juga telah dimuat dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang diumumkan beberapa bulan sebelumnya.
Untuk menetapkan tanggal resmi Idul Fitri, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat pada Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang ini akan melibatkan perwakilan ormas Islam, ahli astronomi, serta lembaga terkait lainnya.
Proses sidang isbat biasanya dimulai dengan seminar mengenai posisi hilal pada pukul 16.30 WIB hingga menjelang maghrib. Setelah itu, rukyatul hilal akan dilakukan di lebih dari 30 titik di seluruh Indonesia. Hasil rukyat ini akan menjadi dasar keputusan pemerintah dalam menetapkan kapan 1 Syawal jatuh. Pengumuman resmi akan disampaikan oleh Menteri Agama setelah maghrib dalam konferensi pers yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat.
Jika hasil rukyat menunjukkan hilal terlihat di beberapa lokasi, maka pemerintah kemungkinan besar akan menetapkan 1 Syawal 1446 H pada 31 Maret 2025. Namun, jika hilal tidak terlihat, pemerintah bisa memutuskan untuk menggenapkan bulan Ramadhan menjadi 30 hari, sehingga Idul Fitri jatuh pada 1 April 2025.
BMKG berperan dalam menyediakan data astronomis dan informasi cuaca yang mendukung pelaksanaan rukyatul hilal. Meskipun BMKG tidak secara langsung penetapan tanggal Idul Fitri, data yang mereka sediakan sangat membantu dalam proses pengamatan hilal.
Selain itu, BMKG juga mendukung kelancaran angkutan Lebaran 2025 dengan menyediakan informasi cuaca real-time untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat selama mudik. Data prakiraan cuaca ini penting karena banyak pemudik yang menggunakan jalur darat, laut, dan udara untuk kembali ke kampung halaman.
Meskipun prediksi dari BRIN dan Muhammadiyah menunjukkan tanggal yang sama untuk Idulfitri 2025, yaitu 31 Maret 2025, potensi perbedaan tetap ada. Hal ini tergantung pada hasil rukyatul hilal yang akan dilakukan pada 29 Maret 2025. Jika hilal tidak terlihat dan kriteria visibilitas hilal tidak terpenuhi, pemerintah melalui sidang isbat dapat memutuskan untuk menggenapkan Ramadhan menjadi 30 hari, sehingga Idul Fitri jatuh pada 1 April 2025.
Perbedaan metode penetapan awal bulan hijriah antara ormas Islam dan pemerintah juga dapat mempengaruhi perbedaan tanggal perayaan Idul Fitri. Muhammadiyah menggunakan metode hisab wujudul hilal, sementara pemerintah menggunakan kriteria MABIMS yang mempertimbangkan tinggi dan elongasi hilal serta hasil rukyat di lapangan.
Perbedaan ini bukanlah hal baru di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, Muhammadiyah sering menetapkan Idul Fitri lebih awal dibanding pemerintah dan NU yang mengikuti hasil rukyat. Namun, masyarakat diimbau untuk tetap menghormati perbedaan ini dan menjaga persatuan dalam beribadah.
Berdasarkan prediksi dari BRIN dan penetapan Muhammadiyah, Idul Fitri 2025 diperkirakan akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Namun, penetapan resmi tanggal 1 Syawal 1446 H akan ditentukan melalui sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama pada 29 Maret 2025.
Masyarakat diharapkan menunggu pengumuman resmi dari pemerintah terkait penetapan tanggal Idul Fitri dan tetap menghormati perbedaan yang mungkin terjadi dalam penetapan tersebut. Terlepas dari perbedaan tanggal, semangat Idul Fitri tetap sama, yaitu untuk merayakan kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa dan mempererat silaturahmi dengan keluarga serta sesama umat Muslim.
Baca juga : Muhaimin Iskandar: Judi Online Jadi Bencana Sosial Nasional yang Hancurkan Kehidupan
Baca juga : Ekonomi China Melemah, Perusahaan Global Hadapi Penurunan Penjualan
Pewarta : Alam
Hwang Dong Hyuk Sutradara ‘Squid Game’ Ikut Tuntut Presiden Korea Mundur
Entertainment | 10 Dec 2024 - 22:22 WIB
Edu/Tech | 17 Apr 2025 - 12:09 WIB
Internasional | 17 Apr 2025 - 09:25 WIB
Edu/Tech | 16 Apr 2025 - 11:35 WIB
Lifestyle | 16 Apr 2025 - 11:14 WIB
Entertainment | 16 Apr 2025 - 10:44 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB
Entertainment | 05 Sep 2024 - 18:43 WIB