
ByteDance Investasi Rp61 Triliun di Thailand, Perkuat Infrastruktur Digital
Financial | 31 Jan 2025 - 23:56 WIB
2025-04-28 21:28:09
Kabar baik datang dari sektor penerbangan nasional. Setelah melewati berbagai tantangan dalam beberapa tahun terakhir, tiga bandara di Indonesia akhirnya kembali menyandang status internasional. Kembalinya status ini tidak hanya menjadi simbol pulihnya konektivitas global, tetapi juga membawa harapan baru bagi pariwisata, bisnis, dan pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.
Salah satu bandara yang kembali berstatus internasional adalah Bandara Internasional Adi Soemarmo di Solo, Jawa Tengah. Bandara ini sebelumnya dikenal sebagai salah satu pintu gerbang penting bagi perjalanan internasional, terutama menuju Malaysia dan Singapura. Ketika pandemi melanda, aktivitasnya sempat terhenti dan statusnya turun menjadi domestik. Kini, Adi Soemarmo bangkit kembali. Dengan berbagai pembenahan di sisi infrastruktur, layanan yang lebih prima, dan dukungan pemerintah daerah, bandara ini siap kembali menghubungkan Solo dan sekitarnya dengan dunia. Lebih dari sekadar membuka jalur penerbangan, kembalinya status internasional ini diharapkan mampu mendongkrak sektor pariwisata dan memperkenalkan kekayaan budaya Jawa Tengah ke panggung global.
Di Sumatra Barat, Bandara Internasional Minangkabau juga mengalami kebangkitan serupa. Bandara yang menjadi kebanggaan masyarakat Minang ini kembali membuka jalur penerbangan internasional, menghubungkan Padang dengan berbagai kota penting di Asia Tenggara. Kembalinya status internasional ini terasa sangat istimewa mengingat tingginya kebutuhan masyarakat Minang untuk bepergian ke luar negeri, khususnya ke Malaysia. Selain itu, potensi wisata alam dan budaya Sumatra Barat yang luar biasa kini semakin mudah diakses oleh wisatawan mancanegara. Pemerintah provinsi pun bergerak cepat dengan berbagai program promosi wisata, termasuk menguatkan citra Sumatra Barat sebagai destinasi wisata halal yang ramah dan penuh pesona.
Tak kalah penting, Bandara Internasional Husein Sastranegara di Bandung juga kembali meraih predikat internasional. Bandung yang dikenal dengan kreativitas, fesyen, kuliner, dan pariwisatanya memang membutuhkan akses langsung ke berbagai kota dunia. Kini, warga Bandung tidak lagi harus menempuh perjalanan jauh ke Jakarta untuk terbang ke luar negeri. Bandara Husein Sastranegara siap melayani penerbangan internasional, membuka lebih banyak peluang bagi wisatawan asing yang ingin menikmati keindahan kota kembang, sekaligus memperlancar mobilitas bisnis dan investasi. Kembalinya status ini membawa semangat baru bagi pelaku industri kreatif dan pariwisata lokal untuk terus berinovasi dan memperkenalkan Bandung ke pasar global.
Keputusan mengembalikan status internasional pada ketiga bandara ini tentu bukan sekadar simbolik. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan melakukan evaluasi yang ketat sebelum memberikan status tersebut. Kesiapan infrastruktur, standar keselamatan dan keamanan, hingga prospek pasar menjadi pertimbangan utama. Setiap bandara diwajibkan memperkuat fasilitas imigrasi, karantina, serta bea cukai, guna memastikan kenyamanan dan keamanan para penumpang internasional.
Lebih jauh lagi, langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Indonesia untuk mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi. Dengan konektivitas udara yang semakin luas, arus wisatawan asing ke Indonesia diharapkan kembali meningkat. Hal ini tentu berdampak langsung pada geliat sektor-sektor lain seperti perhotelan, kuliner, transportasi lokal, hingga usaha mikro, kecil, dan menengah. Ketika lebih banyak wisatawan datang, lebih banyak peluang usaha tercipta, dan pertumbuhan ekonomi daerah pun semakin terstimulasi.
Namun tentu saja, tantangan ke depan tetap ada. Peningkatan kualitas layanan menjadi hal mutlak. Setiap elemen, mulai dari petugas bandara, maskapai penerbangan, hingga pemerintah daerah, harus bergerak selaras untuk menjaga standar pelayanan yang tinggi. Pengalaman pertama yang dialami wisatawan asing saat tiba di bandara akan menjadi kesan pertama mereka terhadap Indonesia. Maka, profesionalisme, keramahan, dan efisiensi pelayanan harus menjadi prioritas utama.
Kembalinya Bandara Adi Soemarmo, Bandara Minangkabau, dan Bandara Husein Sastranegara sebagai bandara internasional menandai babak baru dalam perjalanan pemulihan Indonesia. Ini bukan hanya tentang membuka jalur penerbangan, melainkan juga tentang membuka pintu untuk peluang yang lebih luas. Peluang untuk memperkenalkan budaya, mempererat hubungan antarnegara, menarik investasi, hingga menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk berbagai daerah di Nusantara.
Optimisme ini harus terus dirawat dengan kerja keras dan kolaborasi erat di semua lini. Dengan semangat gotong royong, inovasi tanpa henti, dan pelayanan kelas dunia, Indonesia siap memperkuat posisinya sebagai salah satu destinasi utama di Asia Tenggara. Tidak ada batasan bagi bangsa ini untuk kembali terbang lebih tinggi, menyongsong masa depan yang penuh dengan peluang dan prestasi.
Baca juga : Kejaksaan Agung Usut Dugaan Korupsi Impor Gula, Periksa Mantan Pejabat Kemendag
Baca juga : Sosis Solo, Camilan Khas dengan Cita Rasa Otentik
Pewarta : Fahmi Rifaldi
ByteDance Investasi Rp61 Triliun di Thailand, Perkuat Infrastruktur Digital
Financial | 31 Jan 2025 - 23:56 WIB
Internasional | 28 May 2025 - 17:55 WIB
Hukum & Politik | 28 May 2025 - 17:17 WIB
Internasional | 28 May 2025 - 16:59 WIB
Hukum & Politik | 27 May 2025 - 13:59 WIB
Hukum & Politik | 27 May 2025 - 13:27 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB
Entertainment | 05 Sep 2024 - 18:43 WIB