
Bahaya Air Dingin di Hawa Panas
Lifestyle | 07 Dec 2024 - 20:44 WIB
2025-05-14 13:59:48
Pemerintah Kota Depok tengah menggagas langkah berbeda untuk menangani persoalan anak-anak yang terlibat kenakalan remaja. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah menjadikan Batalyon Perhubungan (Yonhub) TNI AD di Jatijajar, Cimanggis, sebagai barak pembinaan dengan pendekatan semi-militer.
Wali Kota Depok, Supian Suri, menyebut langkah ini sebagai tindak lanjut atas arahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Pemerintah Kota Depok telah berdiskusi dengan unsur Forkopimda, termasuk unsur TNI dan kepolisian, untuk memformulasikan model pembinaan baru bagi anak-anak yang terlibat kenakalan remaja.
"Ya, tadi kita udah diskusi untuk anak-anak tanda kutip ‘nakal’. Kita akan tempatkan mereka di Yonhub Jatijajar sebagai tempat pembinaan," kata Supian, Rabu (14/5/2025).
Barak Militer dengan Kapasitas Terbatas
Tempat ini direncanakan akan menampung hingga 60 anak. Namun, Supian menegaskan bahwa jumlahnya akan dibatasi untuk memastikan efektivitas pembinaan.
"Kita akan batasi, karena tempatnya memang hanya bisa menampung sekitar 60 orang," jelasnya.
Saat ini Pemkot Depok sedang mempersiapkan renovasi fasilitas serta koordinasi dengan pihak Yonhub. Supian juga memastikan bahwa para anak yang masuk dalam program ini tidak hanya akan mendapatkan pelatihan fisik, tapi juga pendampingan psikologis dan layanan kesehatan.
"Kita juga rekrut instruktur yang tepat, termasuk psikolog dan layanan kesehatan. Tujuannya agar pembinaan ini tidak semata-mata soal disiplin fisik, tapi juga menyentuh sisi mental dan sosial anak," tambahnya.
Tawuran SD Jadi Alarm
Langkah ini menjadi sorotan, terutama setelah insiden tawuran antara dua kelompok siswa SD di kawasan Perumahan Laguna 1, Cilangkap, Tapos, beberapa waktu lalu. Kapolsek Cimanggis, Kompol Jupriono, menyebut bahwa aksi tersebut terjadi pada Sabtu, 10 Mei 2025. Beruntung tidak ada korban, namun kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam.
"Yang bikin miris, justru ada warga yang malah merekam dan menyebarkan, bukan melerai. Padahal jaraknya masih jauh, masih bisa dicegah bentroknya," ujar Jupriono.
Polsek Cimanggis memastikan tidak akan menempuh jalur hukum, namun akan melakukan pendekatan persuasif dan pembinaan kepada anak-anak dan pihak sekolah.
Pendekatan Baru atau Masalah Baru?
Langkah menjadikan barak militer sebagai tempat pembinaan tentu memunculkan pro dan kontra. Di satu sisi, ini bisa menjadi tempat ‘detoks sosial’ bagi anak-anak yang sudah terjebak dalam pola kekerasan atau lingkungan yang salah. Di sisi lain, pendekatan militer terhadap anak-anak bisa dianggap terlalu keras jika tidak diimbangi dengan pendekatan psikologis yang tepat.
Namun Supian menekankan bahwa Pemkot Depok tak main-main dalam menangani masalah kenakalan remaja. Ia berharap program ini bisa menjadi percontohan untuk penanganan anak bermasalah secara lebih tegas tapi tetap manusiawi.
“Makanya kita ingin percepat pelaksanaannya, dengan persiapan matang. Supaya anak-anak ini punya harapan berubah jadi lebih baik,” pungkasnya.
Baca juga : Demo Free West Papua Berakhir Ricuh di Yogyakarta
Baca juga : Google Maps Ubah Nama Teluk Meksiko, Apa Alasan di Baliknya?
Pewarta : Eve
Bahaya Air Dingin di Hawa Panas
Lifestyle | 07 Dec 2024 - 20:44 WIB
Entertainment | 15 May 2025 - 14:46 WIB
Internasional | 15 May 2025 - 14:16 WIB
Edu/Tech | 15 May 2025 - 12:01 WIB
Hukum & Politik | 14 May 2025 - 13:59 WIB
Entertainment | 14 May 2025 - 12:57 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB
Entertainment | 05 Sep 2024 - 18:43 WIB