
Hasil Skor Indonesia vs Jepang Kemarin Malam: Laga Sengit di Kualifikasi Piala Dunia
Internasional | 16 Nov 2024 - 10:48 WIB
2025-05-20 08:19:42
Hari ini, Selasa (20/5), Indonesia menyaksikan salah satu aksi unjuk rasa terbesar dari para pengemudi ojek online (ojol). Sekitar 500 ribu driver dari berbagai wilayah memutuskan untuk mematikan aplikasi (offbid) dan turun ke jalan menyuarakan tuntutan mereka. Aksi ini dilakukan secara serentak di berbagai kota besar, mulai dari Jakarta hingga Purwokerto, dan membawa semangat perlawanan terhadap apa yang mereka sebut sebagai "eksploitasi terhadap driver online."
Berikut rangkuman aksi demo ojol di sejumlah daerah:
Di ibu kota, massa ojol menggelar aksi di beberapa titik strategis seperti Kementerian Perhubungan, Istana Merdeka, Gedung DPR RI, serta kantor-kantor aplikator transportasi online. Kepolisian pun mengimbau warga agar menghindari kawasan seperti Medan Merdeka, Bundaran Patung Kuda, dan sekitar DPR karena potensi kemacetan akibat konsentrasi massa.
Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menyatakan bahwa jumlah peserta aksi sangat besar sehingga diperlukan pengalihan arus dan antisipasi dari masyarakat sekitar.
Di Palembang, sekitar 10 ribu driver online melakukan aksi di halaman Kantor DPRD Sumatera Selatan, Jalan Kapten A Rivai. Ketua DPD Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel, M Asrul Indrawan, mengatakan para pengemudi juga akan melakukan offbid mulai pukul 09.00 WIB. Dalam aksinya, mereka membawa empat tuntutan utama yang mewakili keresahan komunitas driver di wilayah tersebut.
Di Jawa Timur, Surabaya menjadi salah satu kota dengan konsentrasi aksi cukup besar. Sekitar 6.000 driver yang tergabung dalam Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur melakukan konvoi dari Bundaran Waru menuju beberapa lokasi penting seperti Kantor Dishub, Diskominfo, Polda Jatim, Gedung Grahadi, hingga kantor aplikator.
Koordinator aksi, Tito Ahmad, menyebutkan bahwa jika kantor aplikator tidak kooperatif, massa akan menyegel tempat tersebut. Mereka juga menyatakan akan offbid seharian penuh hingga ada respons dari pihak aplikator.
Di Semarang, aksi digelar oleh ribuan driver yang berasal dari berbagai kota seperti Tegal, Kudus, dan Slawi. Mereka berkumpul di depan eks Wonderia pukul 08.00 WIB dan melakukan long march melewati beberapa jalan utama hingga ke Kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan.
Sementara di Yogyakarta, sekitar 1.000 mitra driver online dan 100 mobil ikut serta dalam aksi yang berlangsung mulai pukul 10.00 WIB. Mereka menyambangi kantor-kantor aplikator seperti Grab, Gojek, Shopee Food, Maxim, serta Kantor DPRD DIY dan Gubernur DIY. Aksi diakhiri dengan deklarasi “Hari Kebangkitan Driver Transportasi Online Indonesia” di titik 0 Km Yogyakarta.
Kota Bandung pun tak ketinggalan. Para driver menggelar demo di Gedung Sate, kantor pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Di Purwakarta, aksi dimulai dari kawasan Sadang, tepatnya di depan Gudang Bulog, dan dilanjutkan ke Kantor Pemkab Purwakarta.
Total sekitar 2.000 pengemudi ojol ambil bagian dalam aksi ini, menuntut perubahan sistem kemitraan dengan aplikator yang dianggap merugikan para driver.
Di wilayah Solo Raya, sekitar 500 driver melakukan aksi di DPRD dan Balai Kota Solo. Ketua Garda Solo, Josafat Satrijawibawa, menegaskan bahwa aksi ini adalah simbol perlawanan terhadap segala bentuk eksploitasi. Ia juga menyampaikan bahwa 20 Mei akan dijadikan momentum tahunan sebagai "Hari Kebangkitan Transportasi Online".
Sementara itu, di Banyumas Raya termasuk Purwokerto, para driver dari berbagai aplikator melakukan offbid dan aksi damai yang dipusatkan di Alun-alun Purwokerto. Menurut koordinator aksi, Setiaji Heroestianto, aksi ini bersifat sukarela, namun diharapkan menjadi bentuk solidaritas nasional terhadap perjuangan driver online.
Secara umum, aksi serentak ini menyuarakan tuntutan seperti:
Perbaikan sistem kemitraan antara driver dan aplikator,
Kenaikan tarif dasar yang manusiawi,
Penghapusan pemotongan sepihak oleh aplikator,
Perlindungan hukum dan jaminan sosial yang jelas.
Banyak driver berharap pemerintah bisa mengambil sikap tegas dan tidak terus membiarkan perusahaan aplikasi semata-mata mengatur hubungan kerja tanpa regulasi yang adil.
Aksi 20 Mei ini bukan hanya unjuk rasa biasa, tetapi simbol perlawanan yang menggema dari berbagai penjuru Nusantara. Driver ojol yang selama ini menjadi tulang punggung transportasi dan logistik harian, hari ini menunjukkan bahwa mereka juga punya suara yang harus didengar. Mereka bukan hanya titik-titik di peta aplikasi, tapi manusia yang menuntut keadilan.
Baca juga : Asap Hitam Membumbung, Belasan Kapal Nelayan di Tegal Terbakar
Baca juga : RUU TNI Disahkan Jadi Undang-Undang
Pewarta : Eve
Hasil Skor Indonesia vs Jepang Kemarin Malam: Laga Sengit di Kualifikasi Piala Dunia
Internasional | 16 Nov 2024 - 10:48 WIB
Internasional | 28 May 2025 - 17:55 WIB
Hukum & Politik | 28 May 2025 - 17:17 WIB
Internasional | 28 May 2025 - 16:59 WIB
Hukum & Politik | 27 May 2025 - 13:59 WIB
Hukum & Politik | 27 May 2025 - 13:27 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB
Entertainment | 05 Sep 2024 - 18:43 WIB