Dedi Mulyadi Dipuji, Tapi Pemprov Jabar Masih Dicibir: Suara Warga dari Survei Terbaru

2025-05-28 17:17:01

Dedi Mulyadi Dipuji, Tapi Pemprov Jabar Masih Dicibir: Suara Warga dari Survei Terbaru
Sumber Gambar: Sumber gambar: https://id.pinterest.com/

JelajahJawa.id - Nama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tengah naik daun. Dalam 100 hari pertama masa kerjanya, hampir seluruh warga Jawa Barat 94 persen bilang puas dengan kepemimpinannya. Tapi ada yang bikin geleng-geleng: meski orangnya disukai, institusinya malah dinilai kurang memuaskan.

Ini bukan sekadar omongan warung kopi. Hasil ini keluar dari survei Indikator Politik Indonesia, yang dilakukan secara tatap muka dengan ribuan responden di Pulau Jawa.

Antara Sosok dan Sistem

Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi, menyebut ini sebagai gejala yang m enarikdan juga mengkhawatirkan.

“Warga Jabar memberi kredit besar pada Dedi Mulyadi. Tapi kalau bicara kinerja Pemprov Jabar, angkanya jeblok. Banyak isu kinerjanya dinilai di bawah 50 persen,” jelas Burhanuddin dalam paparan daring, Rabu (28/5/2025).

Artinya, warga tampaknya lebih menaruh simpati pada figur pemimpinnya ketimbang menilai kerja tim atau birokrasi yang ia pimpin. Ini ibarat suka sama dalang, tapi nggak nonton wayangnya.

Waspadai Kultus Individu

Burhanuddin mengingatkan, ini bisa jadi bahaya laten demokrasi.

"Jangan sampai kita terjebak dalam kultus individu. Pemimpin itu nggak bisa lepas dari tanggung jawab membenahi institusinya. Kalau pemprovnya lemah, ya pemimpinnya juga harus ikut dimintai pertanggungjawaban," tegasnya.

Soalnya, dalam praktiknya, yang bikin kebijakan dan menjalankannya itu bukan hanya gubernur, tapi seluruh perangkat di bawahnya. Kalau rakyat cuma suka orangnya tapi abai sama sistemnya, kita bisa terjebak pada gaya kepemimpinan yang populis tapi tanpa perbaikan struktural.

Siapa yang Disurvei?

Survei ini melibatkan 500 responden dari Jakarta, 600 dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, serta 400 dari Banten dan Yogyakarta. Metodenya pakai multi stage random sampling, dengan margin of error sekitar 5% dan tingkat kepercayaan 95%.

kita terbiasa menilai pemimpin bukan cuma dari omongannya, tapi juga dari hasil kerjanya. Sosok Dedi Mulyadi memang karismatik dan dekat dengan rakyat. Tapi kalau sistem di bawahnya belum maksimal, ini jadi alarm penting. Karena dalam demokrasi, yang dibutuhkan bukan cuma pemimpin yang disukai tapi juga lembaga yang bekerja.

Berita Lainnya

Document