BMKG: Cuaca Dingin Bukan karena Aphelion, Ini Penjelasan Ilmiahnya

2025-07-12 15:38:44

BMKG: Cuaca Dingin Bukan karena Aphelion, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Sumber Gambar: fypmedia.id

Belakangan ini, banyak masyarakat Indonesia mengeluhkan suhu udara yang terasa lebih dingin dari biasanya, terutama di pagi dan malam hari. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa cuaca dingin tersebut bukan disebabkan oleh fenomena Aphelion.

Melansir dari situs resmi bmkg.go.id, Aphelion adalah fenomena astronomi tahunan ketika bumi berada pada titik terjauhnya dari matahari dalam orbit elipsnya. Fenomena ini biasanya terjadi sekitar bulan Juli setiap tahunnya.

“Perlu dipahami bahwa Aphelion tidak secara langsung menyebabkan cuaca dingin ekstrem di Indonesia. Dampaknya terhadap suhu permukaan bumi sangat kecil,” tulis BMKG dalam keterangannya, Rabu (10/7/2025).

Apa Itu Aphelion?

Aphelion berasal dari bahasa Yunani: apo (jauh) dan helios (matahari). Saat fenomena ini terjadi, jarak bumi dan matahari mencapai titik maksimum, yaitu sekitar 152,1 juta kilometer. Sebagai perbandingan, saat Perihelion—titik terdekat bumi ke matahari pada Januari—jaraknya sekitar 147 juta kilometer.

Dengan selisih sekitar 3 persen jarak, fenomena ini tidak cukup signifikan untuk menyebabkan penurunan suhu secara drastis, seperti yang banyak dikira masyarakat.

Lalu, Kenapa Udara Terasa Dingin?

BMKG menjelaskan bahwa penyebab utama cuaca dingin saat ini adalah angin monsun timuran. Angin ini berasal dari Benua Australia yang sedang mengalami musim dingin, dan membawa massa udara kering dan dingin ke wilayah Indonesia, terutama bagian selatan khatulistiwa seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

“Inilah yang menyebabkan udara pagi hingga malam hari terasa lebih dingin, terutama di dataran tinggi atau daerah pegunungan,” tulis BMKG.

Waspadai Penurunan Suhu Ekstrem

Meskipun tidak berbahaya, BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai dampak cuaca dingin terhadap kesehatan, terutama pada anak-anak, lansia, dan orang dengan penyakit pernapasan. Disarankan untuk tetap mengenakan pakaian hangat saat malam dan menjaga daya tahan tubuh. (ryd)

Baca juga : Sosis Solo, Camilan Khas dengan Cita Rasa Otentik

Baca juga : Hati-Hati! Hindari Mengonsumsi Singkong Rebus dengan 3 Jenis Makanan Ini

Pewarta : Muhammad Riyadz Aqsha

Bagikan Artikel Ini

Bagaimana Menurutmu?

0
0
0
0
0
0
0

Berita Lainnya

Document