
Mengenal Phos-Chek yang Disebar di Kebakaran Hutan California
Internasional | 17 Jan 2025 - 20:32 WIB
2025-07-18 08:48:26
Di era digital saat ini, penggunaan gadget sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari balita hingga orang dewasa, hampir semua aktivitas kini bergantung pada perangkat digital. Namun, kebiasaan ini ternyata bisa berdampak negatif bagi kesehatan mental, terutama pada anak-anak dan remaja. Untuk itu, digital detox menjadi solusi penting dalam membentuk pola hidup sehat di era teknologi.
Psikolog Yusdiranti Barus, Ketua Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah Papua Barat, menyebut digital detox sebagai langkah penting dalam menjaga keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata. Dalam wawancara dengan RRI Sorong pada Kamis (17/7/2025), ia menyampaikan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan telah memicu banyak gangguan perilaku dan emosi di berbagai kelompok usia.
Digital detox adalah upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap gadget dengan cara membatasi waktu penggunaan dan lebih selektif terhadap konten yang dikonsumsi. Tujuannya adalah untuk mengembalikan fokus pada interaksi sosial nyata, aktivitas fisik, dan kesehatan mental.
Menurut Yusdiranti, kebiasaan menggunakan gadget dari pagi hingga malam tanpa jeda bisa mengganggu pola tidur, produktivitas, bahkan kesehatan mental seseorang. Hal ini perlu dikendalikan sebelum menjadi kebiasaan yang merusak.
"Jika tidak dikontrol, penggunaan gadget yang berlebihan dapat menimbulkan stres, kecemasan, isolasi sosial, hingga gangguan konsentrasi, terutama pada anak-anak," jelasnya.
Penggunaan gadget tanpa batasan memiliki sejumlah risiko serius, antara lain:
Gangguan tidur akibat paparan cahaya layar
Kecanduan game atau media sosial
Penurunan kemampuan komunikasi tatap muka
Risiko penyimpangan perilaku akibat konten negatif
Ketergantungan emosional pada dunia maya
Konten yang tidak sesuai usia, seperti kekerasan atau pornografi, dapat dengan mudah memengaruhi anak jika tidak diawasi secara ketat. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam mendampingi anak menggunakan gawai.
Yusdiranti memberikan pedoman waktu penggunaan gadget yang ideal sesuai usia anak:
Di bawah 3 tahun: Sebaiknya tidak menggunakan gadget sama sekali.
Usia 3–5 tahun: Maksimal 1 jam per hari, lebih baik jika lebih sedikit.
Usia 6–12 tahun: Dibatasi hingga 1,5 jam per hari, dengan pemantauan konten.
Usia 12–18 tahun: Maksimal 2 jam per hari, tetap disarankan pendampingan.
Selain itu, waktu penggunaan gadget tidak boleh mengganggu aktivitas penting seperti belajar, ibadah, istirahat, dan interaksi sosial.
Buat Jadwal Bebas Gadget – Sediakan waktu khusus tanpa layar, seperti saat makan bersama atau sebelum tidur.
Pilih Konten Edukatif – Prioritaskan aplikasi dan video yang mendukung pembelajaran.
Berikan Contoh Nyata – Orang tua harus menjadi teladan dengan tidak terlalu sering bermain gadget.
Fokus pada Aktivitas Fisik dan Sosial – Dorong anak untuk bermain di luar rumah, berolahraga, dan membaca buku.
Gunakan Parental Control – Manfaatkan fitur keamanan untuk membatasi akses konten yang tidak sesuai.
Remaja masa kini hidup dalam arus informasi yang sangat cepat. Tanpa kontrol yang tepat, mereka rentan terpapar informasi keliru, cyberbullying, dan tekanan sosial dari media digital. Digital detox tidak hanya mencegah kecanduan gadget, tetapi juga membantu membentuk karakter yang lebih kuat dan mandiri.
“Remaja harus bisa membatasi diri, memilih konten yang positif, dan tahu kapan harus berhenti,” tegas Yusdiranti.
Digital detox bukan tentang melarang gadget sepenuhnya, tetapi membangun kebiasaan digital yang sehat. Dengan pendekatan yang bijak, orang tua dan remaja dapat mengurangi dampak negatif teknologi, sekaligus tetap memanfaatkan manfaat positif dari dunia digital.
Dengan digital detox, kita bisa mencetak generasi muda yang produktif, sehat mental, dan bijak dalam menggunakan teknologi. (ryd)
Baca juga : Rose BLACKPINK Ungkap Patah Hati Terbesar dalam Hidupnya
Baca juga : Jokowi Digugat Warga Rp300 Juta Terkait Penjualan Mobil Esemka: Gugatan Aufaa Luqmana Sorot Transparansi Proyek Nasional
Pewarta : Muhammad Riyadz Aqsha
Mengenal Phos-Chek yang Disebar di Kebakaran Hutan California
Internasional | 17 Jan 2025 - 20:32 WIB
Edu/Tech | 18 Jul 2025 - 11:26 WIB
Edu/Tech | 18 Jul 2025 - 11:17 WIB
Lifestyle | 18 Jul 2025 - 08:48 WIB
Hukum & Politik | 18 Jul 2025 - 08:32 WIB
Hukum & Politik | 17 Jul 2025 - 09:37 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB
Entertainment | 05 Sep 2024 - 18:43 WIB