Pemerintah Siapkan Regulasi eSIM, Target Berlaku Februari 2025
Edu/Tech | 07 Feb 2025 - 17:37 WIB
2025-10-27 11:52:11
FYP Media - Istilah “radiasi besi” mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, keberadaan radiasi yang berasal dari logam berat termasuk besi, bisa memberikan dampak tertentu bagi kesehatan manusia jika terpapar dalam jumlah tinggi dan jangka panjang. Di kehidupan modern, besi ada di mana-mana: peralatan rumah tangga, konstruksi bangunan, alat elektronik, hingga industri manufaktur. Karena itu, memahami potensi risikonya menjadi hal penting terutama bagi mereka yang bekerja di lingkungan dengan paparan logam tinggi.
Secara umum, besi merupakan mineral penting bagi tubuh. Unsur ini berperan dalam pembentukan hemoglobin, metabolisme energi, serta pertahanan imun. Namun, paparan berlebihan dari logam yang memiliki sifat radioaktif atau terkena radiasi dalam proses industri dapat berpotensi menimbulkan efek negatif.
Radiasi besi merujuk pada paparan energi dari partikel logam besi yang telah mengalami proses tertentu, misalnya dari penggunaan alat industri, limbah pabrik, hingga radiasi elektromagnetik. Dalam intensitas tinggi, paparan ini bisa merusak jaringan tubuh, mengganggu sel darah, dan meningkatkan kadar logam berat dalam tubuh.
Pada lingkungan tertentu seperti pertambangan, pabrik, atau lokasi konstruksi, pekerja dapat terpapar radiasi logam melalui debu udara atau kontak fisik langsung. Paparan yang tidak terkontrol dapat menimbulkan gangguan kesehatan dalam jangka panjang.
Paparan radiasi logam, termasuk besi, memiliki beberapa potensi dampak bagi tubuh, terutama jika terjadi terus-menerus dalam kadar tinggi:
Gangguan sistem pernapasan
Debu logam yang terhirup dapat mengiritasi paru-paru dan memicu inflamasi.
Kerusakan sel serta jaringan
Radiasi yang menembus tubuh dapat memengaruhi kesehatan sel dan mempercepat penuaan sel.
Perubahan pada sistem darah
Paparan berlebih bisa memengaruhi fungsi sel darah merah dan transportasi oksigen.
Risiko kesehatan jangka panjang
Dalam kasus ekstrem, paparan logam berat yang tinggi dapat berpotensi menimbulkan penyakit serius.
Walaupun kasus seperti ini tidak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, risiko tetap ada terutama di lingkungan kerja yang berkaitan dengan logam dan radiasi.
Tidak semua orang akan terpapar radiasi besi. Beberapa kelompok yang lebih rentan adalah:
Pekerja industri logam atau pertambangan
Teknisi alat berat
Pekerja laboratorium yang menangani radiasi
Masyarakat di daerah dengan polusi logam tinggi
Jika kamu termasuk dalam kategori tersebut, penggunaan alat pelindung dan pemeriksaan kesehatan berkala menjadi hal yang wajib.
Langkah-langkah pencegahan sangat penting untuk menghindari akumulasi logam dan risiko kerusakan tubuh. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:
Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja di area berisiko
Menjaga ventilasi ruang kerja agar sirkulasi udara baik
Menjaga kebersihan tubuh setelah bekerja dengan paparan logam
Mengonsumsi makanan kaya antioksidan untuk membantu melawan stres oksidatif dalam tubuh
Melakukan pemeriksaan medis rutin bila bekerja di lingkungan berisiko tinggi
Selain itu, menerapkan standar kerja yang sesuai regulasi keselamatan industri juga sangat membantu menekan risiko. (R)
Baca juga : Tak Wajibkan TKA, Mendikdasmen: Supaya Tidak Melanggar HAM
Baca juga : 7 Rekomendasi Power Bank Fast Charging Paling Handal Tahun Ini
Pewarta : MRA
Pemerintah Siapkan Regulasi eSIM, Target Berlaku Februari 2025
Edu/Tech | 07 Feb 2025 - 17:37 WIB
Edu/Tech | 29 Oct 2025 - 15:11 WIB
Edu/Tech | 29 Oct 2025 - 15:05 WIB
Film & Review | 29 Oct 2025 - 04:15 WIB
Edu/Tech | 28 Oct 2025 - 12:20 WIB
Edu/Tech | 28 Oct 2025 - 12:16 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB
Entertainment | 05 Sep 2024 - 18:43 WIB