Dua Peringatan Penting Setiap 3 Desember: Hari Bakti PU dan Hari Internasional Penyandang Disabilitas

Tanggal 3 Desember menjadi momentum penting baik di tingkat nasional maupun global. Dua peringatan berbeda diperingati pada tanggal ini, masing-masing memiliki makna sejarah dan nilai kemanusiaan bagi masyarakat.

1. Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU)

Di Indonesia, 3 Desember diperingati sebagai Hari Bakti Pekerjaan Umum. Tradisi tahunan ini dilakukan oleh seluruh pegawai Kementerian Pekerjaan Umum, untuk mengenang perjuangan para pemuda PU pada masa awal kemerdekaan.

Sejarah Hari Bakti PU

• Peringatan ini berakar dari peristiwa tahun 1945, ketika pegawai PU terlibat pertempuran melawan pasukan Sekutu di Bandung.

• Pertempuran terjadi di Gedung V dan W — lokasi yang kini dikenal sebagai Gedung Sate, pusat pemerintahan Jawa Barat.

• Sebanyak 21 pemuda PU turun mempertahankan kantor Departemen PU, dan tujuh orang gugur dalam kejadian tersebut.

• Empat jenazah ditemukan pada Agustus 1952 dalam kondisi tinggal kerangka, sementara tiga lainnya tidak pernah ditemukan.

• Pada 2 Desember 1961, Menteri PU pertama memberikan penghargaan resmi tertulis kepada para korban sebagai bentuk penghormatan negara.

Hari Bakti PU kini diperingati untuk mengenang dedikasi dan pengorbanan para pahlawan muda yang mempertahankan institusi dan layanan publik di masa perang.

2. Hari Internasional Penyandang Disabilitas

Secara global, 3 Desember diperingati sebagai Hari Internasional Penyandang Disabilitas (International Day of Persons with Disabilities). Peringatan ini ditetapkan melalui Resolusi Majelis Umum PBB 47/3 pada tahun 1992.

Tujuan Peringatan

• Memperjuangkan dan melindungi hak-hak penyandang disabilitas di seluruh dunia.

• Mendorong peningkatan kesejahteraan penyandang disabilitas di berbagai bidang, meliputi kehidupan sosial, politik, ekonomi, hingga budaya.

• Memperkuat komitmen global untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, ramah disabilitas, dan bebas hambatan.

Peringatan ini menjadi momen bagi negara-negara di dunia untuk menegaskan kembali komitmen terhadap aksesibilitas dan kesetaraan bagi seluruh penyandang disabilitas.