5 Makanan yang Memberikan Energi Cepat Saat Jalani Aktivitas Padat
❌ Lifestyle | 10 Dec 2024 - 16:16 WIB
2024-11-30 11:06:28
JelajahJawa.id (30/11) - Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember. Peringatan ini menjadi pengingat global untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS sekaligus memperjuangkan hak kesehatan bagi semua orang.
Tema tahun ini, “Take the Rights Path: My Health, My Right!” yang diusung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan perhatian pada kesetaraan dalam akses kesehatan dan upaya mengatasi stigma yang masih melekat pada Orang dengan HIV (ODHIV).
Menurut data WHO, lebih dari 37 juta orang di dunia hidup dengan HIV, sementara sekitar 40 juta jiwa telah meninggal akibat AIDS sejak pandemi ini muncul pada 1981. Di Indonesia, upaya pencegahan dan penanganan terus ditingkatkan, meski masih terdapat tantangan, mulai dari stigma sosial hingga rendahnya cakupan pengobatan dan pemeriksaan rutin.
Baca juga: PCOS: Benarkah Makanan Dapat Sebabkan Gangguan Hormon Pada Wanita?
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, menegaskan pentingnya pendidikan seksualitas sejak dini. Anak-anak usia 10 tahun ke atas perlu memahami kesehatan reproduksi, pencegahan penyakit menular seksual, hingga bahaya HIV/AIDS.
Hal ini tidak hanya untuk melindungi kesehatan mereka tetapi juga mencegah diskriminasi terhadap ODHIV. Dengan edukasi yang tepat, anak-anak dapat belajar menghormati konsep persetujuan, menjaga kebersihan diri, dan memahami risiko dari perilaku seksual yang tidak sehat.
Kemudian, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, menekankan pentingnya pemeriksaan rutin, terutama untuk mendeteksi penyakit penyerta seperti tuberkulosis (TB) yang menjadi salah satu penyebab utama kematian pada ODHIV. Sebab pada pasien HIV, sistem imun yang lemah membuat bakteri TB lebih mudah aktif.
"Penyakit-penyakit lain yang menyertai yang terbanyak misalnya tuberkulosis. Tuberkulosis pada pasien HIV ini adalah salah satu yang membuat pasien HIV bisa meninggal" ujarnya, Jumat (29/11/2024)
Baca juga: Penyakit Kardiovaskular Penyumbang 19,42% Angka Kematian di Indonesia
Menurut data Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) hingga September 2024, baru 71 persen ODHIV di Indonesia yang mengetahui status HIV mereka. Dari jumlah itu, hanya 64 persen yang menjalani terapi antiretroviral (ARV), dan 48 persen yang di tes viral load untuk memastikan virusnya terkontrol.
Untuk mencapai target Three Zero HIV/AIDS pada 2030, yaitu zero new infection (nol infeksi baru), zero related deaths (nol kematian terkait HIV/AIDS), dan zero stigma and discrimination (nol stigma negatif dan diskriminasi), pemerintah terus mendorong pencapaian 95 persen pada tiga aspek utama: deteksi dini, pengobatan, dan pengendalian virus.
Baca juga : Ciri-Ciri Bisnis yang Siap Berkembang Lebih Besar
Baca juga : "Lapor Mas Wapres" di Bawah Wapres Gibran: Layanan Pengaduan Terintegrasi SP4N-LAPOR!
Pewarta : Ami Fatimatuz Zahro'
5 Makanan yang Memberikan Energi Cepat Saat Jalani Aktivitas Padat
❌ Lifestyle | 10 Dec 2024 - 16:16 WIB
Misteri | 27 Dec 2025 - 06:35 WIB
Opini | 26 Dec 2025 - 19:31 WIB
Film & Review | 25 Dec 2025 - 11:34 WIB
Opini | 25 Dec 2025 - 11:29 WIB
Sejarah | 25 Dec 2025 - 11:24 WIB
❌ Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
❌ Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
❌ Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB
❌ Entertainment | 05 Sep 2024 - 18:43 WIB