Menlu, Indonesia Tetap Pada Posisi Negara Non-Blok

JelajahJawa (5/12) - Indonesia tetap berkomitmen pada posisi politik luar negeri non-blok, seperti yang ditegaskan oleh menteri luar negeri Sugiono. Dalam pernyataannya, ia menekankan bahwa Indonesia tidak akan bergabung dengan politik blok militer manapun dan terus berpegang pada prinsip non-blok, yang telah menjadi identitas politik luar negeri Indonesia.

Posisi Non-blok Indonesia  

Pada rapat kerja dengan Komisi I DPR yang diadakan pada 2 Desember 2024, Menlu Sugiono menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki keinginan untuk bergabung dengan blok militer manapun.

Hal ini sesuai dengan Konstitusi yang mengedepankan kepentingan nasional.

“Sejak awal Presiden Prabowo telah menggariskan sebuah visi politik luar negeri, dimana Indonesia tetap pada garis non-aligned, non-blok, yang artinya Indonesia tidak menempatkan diri di blok manapun,” ujar Sugiono saat rapat kerja bersama Komisi I DPR, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, dilansir dari antaranews.com.

Strategi Diplomasi untuk Kepentingan Nasional

Sugiono juga menambahkan bahwa posisi non-blok memungkinkan Indonesia untuk menjalin hubungan baik dengan semua negara, baik negara maju maupun berkembang. Strategi ini bertujuan menjaga stabilitas politik internasional sekaligus memastikan kepentingan nasional tetap terjaga.

Partisipasi dalam Forum Global

Sebagai bagian dari komitmen ini, Indonesia juga aktif berpartisipasi dalam berbagai forum global, seperti BRICS (Brazil, Russia, India, China, dan Afrika Selatan). Dengan menjadi mitra dalam forum ini, Indonesia dapat menjalin hubungan strategis dengan negara-negara berkembang sekaligus meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan internasional.

Keberadaan Indonesia dalam BRICS, menurut Sugiono, menjadi peluang besar untuk melakukan balancing act antara negara maju dan berkembang, menciptakan hubungan yang lebih setara, dan memperkuat posisi Indonesia di panggung global.

Komitmen pada Prinsip Perdamaian

Indonesia terus menunjukkan komitmennya pada prinsip perdamaian dunia dan persahabatan antarbangsa. Melalui kebijakan non-blok, pemerintah berharap dapat menjaga stabilitas nasional dan memberikan kontribusi signifikan terhadap tatanan dunia yang lebih damai dan berkeadilan.