Aktor Song Jae Rim Ditemukan Meninggal, Tingkat Bunuh Diri di Korea Selatan Capai 13 Ribu Kasus

2024-11-13 14:53:07

Aktor Song Jae Rim Ditemukan Meninggal, Tingkat Bunuh Diri di Korea Selatan Capai 13 Ribu Kasus
Sumber Gambar: Akun Instagram Song Jae Rim @jaelim_song


JelajahJawa.id - Kabar duka dari dunia hiburan Korea Selatan. Pihak Kepolisian Seongdong Seoul mengonfirmasi bahwa aktor Song Jae-Rim ditemukan meninggal dunia di kediamannya pada Selasa (12/11/2024).

Berdasarkan temuan di lokasi kejadian, polisi menemukan sebuah catatan bunuh diri yang diduga ditulis oleh Song Jae-Rim. 

Pihak kepolisian mendapatkan panggilan yang berasal dari teman dekat Song Jae-Rim. Teman dekat aktor tersebut datang untuk makan siang di kediamannya.

Kematian Song Jae-Rim menjadi pengingat akan tingginya angka bunuh diri di Korea Selatan, dengan angka bunuh diri yang terus tinggi, tercatat hampir 13 ribu kasus pada 2022 lalu. Berdasarkan data, tingkat bunuh diri Di Korea Selatan mencapai 26 dari setiap 100 ribu orang.

Baca Juga: Usia Panjang Penduduk Sardinia, Apa Rahasianya?

Korea Selatan sendiri dikenal dengan budaya yang sangat kompetitif, hal ini berperan besar dalam meningkatnya angka bunuh diri, terutama di kalangan remaja dan orang dewasa muda. Dikutip dari jurnal BMC Public Health, terdapat empat faktor utama dalam sosial budaya yang memperburuk keadaan ini, yakni:

  1. Kesulitan Ekonomi dan Pendapatan Rendah

Kondisi ekonomi yang buruk dan tingkat pendapatan yang rendah menjadi salah satu faktor utama yang meningkatkan risiko bunuh diri. 

Daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi cenderung memiliki angka bunuh diri yang lebih besar, mengingat stres finansial yang dihadapi banyak individu, terutama individu yang merasa kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

  1. Isolasi Sosial

Masyarakat Korea Selatan juga mengalami tingkat isolasi sosial yang cukup tinggi, terutama di kota-kota besar.

Banyak individu, khususnya mereka yang tinggal sendirian atau jauh dari keluarga, merasa terputus dari dukungan sosial yang sangat dibutuhkan. Rasa kesepian ini, ditambah dengan kesulitan untuk membangun hubungan yang mendalam dapat memperburuk kondisi mental dan meningkatkan kemungkinan bunuh diri.

Baca juga:  Penyaluran Bantuan Sosial Dihentikan Sementara Menjelang Pilkada Serentak 2024

  1. Tekanan Budaya dan Kompetisi yang Tinggi

Budaya kompetitif yang kental di Korea Selatan memengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan, mulai dari pendidikan hingga pekerjaan.

Tekanan untuk selalu berhasil dan mencapai standar tinggi sering kali menimbulkan perasaan ketidakmampuan dan putus asa. Hal ini sangat terasa di kalangan pelajar dan pekerja muda yang merasa terjebak dalam siklus harapan yang tak kunjung tercapai. Akhirnya, berujung pada depresi bahkan bunuh diri.

  1. Tantangan yang Dihadapi Lansia

Selain generasi muda, kelompok lansia di Korea Selatan juga menghadapi angka bunuh diri yang tinggi.

Faktor utama yang berkontribusi adalah kemiskinan hingga masalah kesehatan yang meningkat seiring bertambahnya usia. 

Banyak lansia yang merasa kehilangan arah dan dukungan sehingga memperburuk kesejahteraan mental mereka.

Empat faktor tersebut menciptakan lingkungan kompleks yang signifikan berdampak pada angka bunuh diri di Korea Selatan.

Baca juga : Ombudsman RI Mendesak Kejelasan Persediaan E-meterai yang Kurang Memadai

Baca juga : Beyonce Akan Tampil di NFL Halftime Show pada 25 Desember

Pewarta : Ami Fatimatuz Zahro

Bagikan Artikel Ini

Bagaimana Menurutmu?

0
0
0
0
0
0
0

Berita Lainnya

Document