Apa Itu Gen Beta? Kenali Karakteristiknya

JelajahJawa (9/12) — Tidak lama lagi, seluruh dunia akan menyambut kedatangan Generasi Beta, terdiri dari anak-anak yang lahir antara tahun 2025 hingga 2039. Generasi ini menandai berakhirnya era Generasi Alpha, yang dimulai pada tahun 2010 dan diperkirakan akan berakhir pada 2024. Gen Beta menjadi kelompok yang sangat menarik untuk diperhatikan karena mereka akan menjadi generasi pertama yang benar-benar hidup dalam dunia digital dari sejak mereka lahir. 

Berbeda dengan generasi sebelumnya, yang tumbuh di tengah perubahan teknologi yang pesat, Gen Beta akan lebih dekat dengan teknologi canggih yang sudah menjadi bagian integral dari kehidupan mereka.

Berikut beberapa ciri khas yang diprediksi akan menjadi bagian dari Gen Beta:

1. Digital-Native Sejati

Gen Beta akan menjadi generasi pertama yang sepenuhnya tumbuh dalam dunia digital. Sejak kecil, mereka akan berinteraksi dengan teknologi melalui perangkat seperti smartphone, tablet, dan alat berbasis AI, yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. Kemungkinan besar, mereka akan lebih mahir dalam teknologi dibandingkan generasi sebelumnya.

2. Kemampuan Adaptasi

Gen Beta diperkirakan akan memiliki kemampuan adaptasi yang sangat tinggi, terutama dalam menghadapi perubahan teknologi yang cepat. Mereka akan tumbuh dalam lingkungan yang terus berkembang pesat, dengan inovasi teknologi yang terjadi hampir setiap hari. Hal ini menjadikan mereka lebih mudah beradaptasi dengan berbagai perangkat dan sistem baru, seperti kecerdasan buatan, virtual reality, dan Internet of Things. Generasi ini akan lebih terbiasa dengan penggunaan teknologi canggih, dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perangkat baru akan menjadi keterampilan alami bagi mereka. Mereka tidak hanya akan berinteraksi dengan teknologi, tetapi juga akan tumbuh bersama teknologi tersebut, yang menjadikan proses adaptasi lebih cepat dan lebih efisien.

3. Mengapresiasi Keberagaman

Keberagaman akan menjadi salah satu nilai penting bagi Gen Beta. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang mungkin lebih terfokus pada lingkup sosial yang lebih terbatas, Gen Beta akan tumbuh di dunia yang semakin global dan terhubung. Berkat akses mudah ke internet dan media sosial, mereka akan memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan berbagai budaya, latar belakang, dan pandangan dunia yang berbeda. Hal ini tidak hanya mengubah cara mereka melihat dunia, tetapi juga cara mereka menghargai perbedaan. Gen Beta cenderung lebih inklusif, terbuka terhadap perbedaan identitas, budaya, dan kepercayaan, serta lebih menghargai nilai-nilai toleransi dan kebersamaan.

4. Terbuka pada Perubahan

Gen Beta akan tumbuh dalam dunia yang terus berubah, dan mereka akan terbiasa dengan dinamika tersebut. Tidak hanya dalam hal teknologi, tetapi juga dalam cara hidup, pekerjaan, dan interaksi sosial. Mereka akan belajar bahwa perubahan adalah hal yang wajar dan bahkan diperlukan untuk kemajuan. Sikap terbuka terhadap perubahan ini akan membuat mereka lebih fleksibel dan siap menghadapi tantangan yang muncul. Mereka tidak akan takut dengan ketidakpastian, melainkan lebih cenderung melihatnya sebagai kesempatan untuk berkembang. Dalam dunia yang penuh dengan kemajuan pesat, Gen Beta akan lebih cepat merespons dan menyesuaikan diri dengan perubahan, baik dalam aspek pribadi maupun profesional.

Tantangan yang Dihadapi Gen Beta

Namun, hidup di dunia yang serba digital juga membawa tantangan tersendiri. Gen Beta akan menghadapi risiko kecanduan teknologi, penurunan keterampilan sosial, dan dampak negatif dari kelebihan informasi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa mereka tetap terhubung dengan dunia nyata, memiliki waktu untuk berinteraksi langsung dengan sesama, dan menjaga keseimbangan dalam konsumsi teknologi.

Gen Beta akan menjadi generasi yang sangat berbeda dari sebelumnya. Dengan teknologi yang semakin canggih, mereka akan memiliki banyak kesempatan untuk berinovasi dan berkreasi.