Permintaan Maaf Gus Miftah Tuai Kritik, Warganet Pertanyakan Etikanya

2024-12-05 20:57:34

Permintaan Maaf Gus Miftah Tuai Kritik, Warganet Pertanyakan Etikanya
Sumber Gambar: Antaranews.com

JelajahJawa (5/12) — Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman, yang lebih dikenal dengan nama Gus Miftah, secara terbuka menyampaikan permohonan maaf atas tindakannya yang menghina atau mengolok-olok seorang penjual es teh. 


Gus Miftah mengakui bahwa ucapannya tersebut merupakan bagian dari kebiasaan bercandanya yang selama ini ia lakukan dengan berbagai kalangan.


Menurut Gus Miftah, bercanda adalah salah satu cara dirinya menjalin kedekatan dengan banyak orang. Meski demikian, ia mengakui bahwa dalam situasi tertentu, hal tersebut dapat disalahpahami atau melukai perasaan pihak lain. Ia pun menegaskan bahwa permintaan maaf ini adalah bentuk komitmennya untuk lebih berhati-hati dalam berucap di masa mendatang.


“Saya butuh silaturahmi dengan kangson haji, yang beliau ini sering banget ikut ngaji, sehingga yang saat itu niati guyon disalah persepsikan, tapi apapun itu, abah minta maaf sama kang Soleh,” ujar Miftah dalam sebuah video yang diunggah oleh akun instagram @sayaptv. 


Namun, permintaan maaf Gus Miftah menuai banyak tanggapan dari publik. Warganet menilai bahwa tindakan merangkul penjual, yang notabene lebih tua, dianggap kurang tepat.


Meskipun Gus Miftah menyampaikan permohonan maaf atas ucapannya yang sempat dianggap merendahkan, sejumlah warganet merasa bahwa cara penyampaiannya terlihat seperti intimidasi, bukan permintaan maaf tulus.


Perspektif ini muncul karena gestur fisik seperti rangkulan dianggap tidak sopan untuk orang yang lebih tua dalam budaya Indonesia. Netizen menyarankan agar permintaan maaf dilakukan ulang dengan sikap yang lebih santun dan penuh penghormatan.


Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan Gus Miftah melontarkan candaan terhadap seorang penjual es teh menjadi viral di berbagai platform media sosial. 


Dalam video tersebut, Gus Miftah tampak memberikan komentar yang bernada olok-olok kepada sang pedagang, tepat pada momen ketika ia diminta untuk membeli atau memborong dagangan es teh tersebut. Cuplikan tersebut kemudian menyebar luas dan memicu perhatian publik, menimbulkan beragam respons serta perdebatan.


"Es tehmu ijek okeh ora (es tehmu masih banyak nggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), goblok. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir)," kata Gus Miftah kepada pedagang es teh dalam video tersebut.


Pernyataan tersebut mendapat kritik tajam dari warganet yang menganggapnya kurang pantas, terutama mengingat posisi Gus Miftah sebagai seorang tokoh agama sekaligus Utusan Khusus Presiden. 


Banyak yang mempertanyakan sikap dan ucapan yang dinilai tidak sejalan dengan tanggung jawab besar yang diembannya. 


Sebagai figur publik dengan pengaruh signifikan, warganet menilai bahwa tindakan dan perkataan Gus Miftah seharusnya mencerminkan sikap yang lebih bijaksana, menghormati, serta memberi teladan yang baik bagi masyarakat. 


Polemik ini memicu diskusi luas mengenai pentingnya menjaga etika dalam berbicara, terutama saat berhadapan dengan masyarakat kecil.

Baca juga : Tuai Pro dan Kontra Usulan Polri di Bawah Kemendagri

Baca juga : Rencana Polri Rekrut Influencer Menjadi Duta Anti-Narkoba

Pewarta : Faja Faradila

Bagikan Artikel Ini

Bagaimana Menurutmu?

0
0
0
0
0
0
0

Berita Lainnya

Document