
Mitsubishi Xpander Hybrid Resmi Meluncur, Dibanderol Rp 478 Juta
Edu/Tech | 13 Mar 2025 - 18:48 WIB
2024-12-11 12:36:37
JelajahJawa (11/12) — Dua siswa SMP di Chicago, Camarria Williams dan Jonathon Rodriguez, mengejutkan dunia sains dengan penemuan luar biasa mereka. Dalam rangka program penelitian Universitas Illinois di Chicago (UoIC), mereka menemukan senyawa antikanker dalam kotoran angsa yang mereka ambil dari Taman Garfield Park Lagoon. Penemuan ini bukan hanya hasil eksperimen sekolah, melainkan juga mengarah pada potensi besar di dunia medis.
Awalnya, Williams dan Rodriguez hanya bermaksud mengumpulkan sampel lingkungan untuk proyek penelitian mereka. Namun, tak disangka, kotoran angsa yang mereka pilih mengandung bakteri Pseudomonas idahoensis yang memiliki potensi medis luar biasa.
Bakteri ini menghasilkan senyawa yang kemudian dinamakan oframide N. Penemuan ini membuka pintu untuk penelitian lebih lanjut yang membuktikan bahwa hal-hal yang tampak sepele bisa memiliki dampak besar.
“Kami berpikir ini hanya proyek biasa. Ternyata hasilnya sangat luar biasa,” ujar Camarria Williams.
Setelah dilakukan pengujian lebih lanjut di laboratorium UoIC, tim peneliti berhasil mengidentifikasi senyawa oframide N, yang sebelumnya tidak diketahui. Senyawa ini langsung menjadi perhatian besar di dunia medis setelah terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, khususnya pada kanker ovarium dan melanoma yang dikenal sulit diobati. Para ilmuwan pun melihat potensi besar untuk mengembangkan terapi baru berbasis senyawa ini, yang dapat menjadi terobosan dalam pengobatan kanker.
“Kami sangat terkejut dengan temuan ini,” ungkap Dr. James Anderson, salah satu peneliti utama. Penemuan ini membuka jalan baru dalam pencarian senyawa antibiotik yang berpotensi menyelamatkan banyak nyawa.
Meski penelitian ini masih berada di tahap awal, hasilnya sangat menjanjikan. Senyawa oframide N kini menarik perhatian para ilmuwan di seluruh dunia karena potensi besar yang dimilikinya sebagai calon obat kanker.
Pengujian lebih lanjut akan dilakukan untuk mengevaluasi efektivitasnya secara lebih mendalam. Tim peneliti berharap, senyawa ini dapat menjadi fondasi untuk pengobatan kanker yang lebih efektif di masa depan. Namun, perjalanan panjang menuju pengembangan medis yang lebih matang masih harus ditempuh.
“Ini lebih dari sekadar proyek penelitian, ini adalah langkah signifikan menuju terobosan medis,” kata Dr. Anderson. Harapan besar kini diletakkan pada senyawa yang muncul dari eksperimen yang tampaknya sederhana, namun bisa mengubah lanskap pengobatan kanker di masa depan.
Baca juga : Bukan Hanya Kulit, Mata Juga Bisa Terbakar Akibat Sinar UV
Baca juga : Penyanyi Thailand Chayada Prao-hom Meninggal Dunia Usai Menjalani Pijat Leher
Pewarta : Faja Faradila
Mitsubishi Xpander Hybrid Resmi Meluncur, Dibanderol Rp 478 Juta
Edu/Tech | 13 Mar 2025 - 18:48 WIB
Hukum & Politik | 14 Mar 2025 - 14:26 WIB
Financial | 14 Mar 2025 - 14:02 WIB
Edu/Tech | 13 Mar 2025 - 18:55 WIB
Edu/Tech | 13 Mar 2025 - 18:48 WIB
Internasional | 12 Mar 2025 - 18:54 WIB
Financial | 02 Sep 2024 - 11:32 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB