Bahaya Paparan Panas Perangkat Elektronik pada Kulit

2024-12-13 14:10:13

Bahaya Paparan Panas Perangkat Elektronik pada Kulit
Sumber Gambar: HerStory

JelajahJawa (13/12) — Paparan panas dalam jangka panjang pada kulit dapat menyebabkan Erythema ab Igne (EAI), atau sindrom kulit terpanggang, yang sering disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari seperti penggunaan bantal pemanas untuk meredakan nyeri atau kram, pemanas ruangan, hingga laptop yang diletakkan di pangkuan.


“Hal-hal yang dapat menyebabkannya adalah bantal pemanas, terutama yang digunakan untuk nyeri atau kram akibat endometriosis, pemanas ruangan, dan bahkan laptop panas yang selalu diletakkan di pangkuan Anda,” ujar Dr. Mark Strom dalam unggahan video tiktok.


Panas dari perangkat-perangkat ini secara perlahan merusak lapisan kulit, memunculkan pola kemerahan atau bercak gelap yang khas. Awalnya, kerusakan kulit mungkin tampak ringan, seperti kemerahan atau rasa hangat, tetapi jika kebiasaan ini terus dilakukan tanpa penanganan, kondisi ini dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius. 


Dalam kasus EAI, kulit yang terpapar panas berulang menunjukkan pola bercak atau jaringan seperti jaring laba-laba. Jika dibiarkan, ini dapat menyebabkan pigmentasi permanen, perubahan tekstur kulit, atau bahkan kerusakan jaringan yang lebih dalam.


Selain itu, panas dari perangkat elektronik seperti laptop, smartphone, atau pemanas ruangan juga dapat memicu iritasi, kekeringan, dan peradangan. Suhu tinggi mempercepat hilangnya kelembaban alami kulit, membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan. Jika seseorang memiliki kondisi kulit tertentu, seperti dermatitis atau rosacea, paparan panas yang berkepanjangan dapat memperburuk gejala tersebut.


Langkah-langkah Mencegah Kerusakan Kulit Akibat Panas:


  1. Hindari kontak langsung dengan perangkat panas

Selalu gunakan alas pelindung atau meja ketika menggunakan laptop atau perangkat lainnya yang menghasilkan panas, untuk mengurangi paparan langsung pada kulit.

  1. Batasi durasi penggunaan perangkat

Batasi waktu penggunaan perangkat yang menghasilkan panas dan berikan jeda beberapa jam untuk mencegah akumulasi panas pada kulit.


  1. Jaga kelembaban kulit

Gunakan pelembab yang mengandung bahan seperti hyaluronic acid, ceramide, atau aloe vera untuk menjaga kelembaban kulit dan mencegah kerusakan akibat panas.


  1. Perhatikan tanda-tanda awal kerusakan kulit

Jika muncul pola kemerahan atau bercak gelap pada kulit, segera konsultasikan dengan dokter kulit untuk evaluasi lebih lanjut.


Kesadaran akan dampak panas terhadap kesehatan kulit sering kali diabaikan karena gejalanya tidak langsung terasa. Namun, kebiasaan sederhana seperti menggunakan perangkat dengan bijak dan merawat kulit secara rutin dapat memberikan perlindungan jangka panjang. 


Jika kerusakan kulit sudah terjadi, pemulihan mungkin membutuhkan waktu lebih lama. Oleh karena itu, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Dengan langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat menjaga kesehatan kulit tetap optimal meskipun menggunakan perangkat elektronik setiap hari.

Baca juga : Kerja di Luar Job Desc Picu Masalah Mental

Baca juga : ARMY Merapat, BTS Pop-Up : Space Of BTS Ada di Jakarta!

Pewarta : Faja Faradila

Bagikan Artikel Ini

Bagaimana Menurutmu?

0
0
0
0
0
0
0

Berita Lainnya

Document