
Dari Solusi Banjir, Kemacetan, hingga Program Dokter Keliling, Ini Deretan Janji Ridwan Kamil
Hukum & Politik | 18 Nov 2024 - 13:03 WIB
2025-08-07 18:04:41
Sauna sering dianggap sebagai cara cepat untuk detoks tubuh, meredakan stres, dan meningkatkan sirkulasi darah. Tak heran jika tempat kebugaran dan spa selalu menyediakan fasilitas sauna. Namun, di balik manfaatnya, penggunaan sauna yang tidak tepat justru bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan.
Bagi sebagian orang—terutama mereka yang memiliki kondisi medis tertentu—sauna bisa lebih berbahaya daripada bermanfaat. Apa saja bahaya sauna bagi kesehatan yang perlu diwaspadai? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Suhu tinggi di dalam sauna membuat tubuh berkeringat berlebihan. Jika tidak diimbangi dengan asupan cairan yang cukup, kamu bisa mengalami dehidrasi. Gejala awalnya meliputi pusing, lemas, haus ekstrem, hingga pingsan.
Dehidrasi kronis juga bisa memengaruhi fungsi ginjal dan menyebabkan gangguan elektrolit dalam tubuh.
Tips:
Selalu minum air sebelum dan setelah sesi sauna. Hindari sauna lebih dari 15–20 menit dalam sekali sesi.
Suhu panas dapat menyebabkan pembuluh darah melebar, sehingga tekanan darah turun secara drastis. Ini bisa memicu pusing, kehilangan keseimbangan, atau bahkan pingsan.
Bagi penderita hipotensi (tekanan darah rendah), kondisi ini bisa sangat berbahaya. Risiko cedera karena terjatuh pun meningkat saat kehilangan kesadaran di dalam ruang sauna.
Meski sauna bisa membantu melancarkan peredaran darah, bagi penderita penyakit jantung, sauna justru bisa memicu masalah. Suhu panas membuat jantung bekerja lebih keras untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil. Ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung atau gangguan irama jantung (aritmia).
Peringatan:
Jika kamu memiliki riwayat jantung atau hipertensi, konsultasikan ke dokter sebelum rutin menggunakan sauna.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suhu tinggi pada sauna dapat menurunkan jumlah dan kualitas sperma, karena suhu panas berdampak negatif pada fungsi testis. Efek ini bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung frekuensi dan durasi penggunaan sauna.
Catatan:
Pria yang sedang merencanakan kehamilan sebaiknya menghindari sauna secara rutin.
Lingkungan sauna yang hangat dan lembap menjadi tempat sempurna bagi bakteri dan jamur untuk berkembang. Jika kebersihan tidak terjaga, pengguna bisa terkena infeksi kulit seperti kurap (ringworm), kaki atlet (athlete’s foot), atau infeksi jamur lainnya.
Tips:
Selalu gunakan alas kaki di ruang sauna dan jangan duduk langsung di kayu tanpa alas handuk.
Tubuh manusia memiliki batas dalam menoleransi suhu ekstrem. Terlalu lama berada di sauna bisa menyebabkan overheating atau kondisi medis yang dikenal sebagai hyperthermia. Gejalanya mencakup mual, detak jantung cepat, sakit kepala, hingga kehilangan kesadaran.
Kasus ekstrem bisa berujung pada kejang dan kematian, terutama jika pengguna mengabaikan sinyal tubuh dan tetap berada di dalam sauna terlalu lama.
Ibu hamil, terutama pada trimester pertama, sangat disarankan untuk menghindari sauna. Panas ekstrem dapat meningkatkan risiko cacat tabung saraf pada janin. Selain itu, suhu tinggi juga bisa menyebabkan tekanan darah turun tiba-tiba, yang berbahaya bagi ibu dan janin. (ra)
Baca juga : Bahaya Paparan Panas Perangkat Elektronik pada Kulit
Baca juga : Larangan TikTok di AS Picu Tren Penjualan iPhone dengan Harga Fantastis
Pewarta : MRA
Dari Solusi Banjir, Kemacetan, hingga Program Dokter Keliling, Ini Deretan Janji Ridwan Kamil
Hukum & Politik | 18 Nov 2024 - 13:03 WIB
Lifestyle | 07 Aug 2025 - 18:04 WIB
Edu/Tech | 07 Aug 2025 - 17:55 WIB
Edu/Tech | 06 Aug 2025 - 15:29 WIB
Edu/Tech | 06 Aug 2025 - 15:27 WIB
Edu/Tech | 05 Aug 2025 - 13:57 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB
Entertainment | 05 Sep 2024 - 18:43 WIB