1.500 Pelanggaran Pilkada Dilaporkan ke Bawaslu
Hukum & Politik | 04 Dec 2024 - 18:42 WIB
2024-12-13 14:13:43
JelajahJawa (13/12) — Duduk sepanjang hari merupakan kebiasaan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Mereka yang menghabiskan banyak waktu duduk, baik karena pekerjaan atau alasan lainnya, termasuk dalam kelompok yang menjalani gaya hidup sedentari. Gaya hidup sedentari ini terkait dengan berbagai risiko kesehatan serius yang dapat berkembang seiring waktu.
Menurut Mayo Clinic, melansir dari Kompas.com, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa duduk lebih dari delapan jam sehari tanpa aktivitas fisik memiliki risiko kematian yang setara dengan dampak dari obesitas atau kebiasaan merokok.
Beberapa dampak negatif dari kebiasaan duduk terlalu lama antara lain:
Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Duduk dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko penyakit jantung karena peredaran darah yang terhambat dan penurunan aktivitas metabolik. Penurunan kadar kolesterol baik (HDL) dan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dapat terjadi, yang pada gilirannya meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung.
Gangguan Metabolisme dan Obesitas
Waktu duduk yang lama dapat memperlambat metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko obesitas. Ketika tubuh tidak banyak bergerak, proses pembakaran kalori menjadi sangat lambat, yang bisa mengarah pada penambahan berat badan.
Masalah Postur dan Nyeri Punggung
Duduk terus-menerus menyebabkan ketegangan pada otot dan tulang belakang, yang bisa berujung pada nyeri punggung bawah, leher, dan bahu. Posisi duduk yang tidak ergonomis dapat memperburuk masalah ini, terutama pada orang yang menghabiskan waktu duduk berjam-jam di depan komputer.
Risiko Diabetes Tipe 2
Duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Penurunan aktivitas fisik berhubungan dengan resistensi insulin, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan berpotensi memicu diabetes.
Masalah Kesehatan Mental
Gaya hidup sedentari juga berhubungan dengan peningkatan risiko gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan produksi hormon endorfin yang berfungsi sebagai penstabil mood.
Peningkatan Risiko Kanker
Beberapa studi menunjukkan bahwa kebiasaan duduk yang lama dapat meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar, payudara, dan endometrium. Ini karena kurangnya gerakan tubuh yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mendukung fungsi sistem imun.
Namun, risiko ini dapat berkurang jika seseorang melakukan aktivitas fisik dengan intensitas cukup tinggi selama 60-75 menit per hari. Studi menemukan bahwa semakin sering seseorang bergerak dalam sehari, semakin rendah risiko kematian akibat kebiasaan duduk yang terlalu lama.
Untuk mengurangi dampak buruk ini, sangat penting mengubah kebiasaan dengan mengintegrasikan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari, seperti berjalan kaki, peregangan, atau berdiri beberapa kali setiap jam.
Baca juga : Lonjakan Global Penderita Diabetes, Indonesia Masuk Daftar Negara Tertinggi
Baca juga : Harapan Olla Ramlan di Tahun 2025, Lebih Sukses dan Bahagia
Pewarta : Faja Faradila
1.500 Pelanggaran Pilkada Dilaporkan ke Bawaslu
Hukum & Politik | 04 Dec 2024 - 18:42 WIB
Lifestyle | 23 Dec 2024 - 08:01 WIB
Hukum & Politik | 21 Dec 2024 - 11:19 WIB
Entertainment | 21 Dec 2024 - 00:44 WIB
Entertainment | 21 Dec 2024 - 00:41 WIB
Entertainment | 21 Dec 2024 - 00:37 WIB
Financial | 02 Sep 2024 - 11:32 WIB
Internasional | 02 Sep 2024 - 11:55 WIB
Lifestyle | 04 Sep 2024 - 19:37 WIB
Entertainment | 04 Sep 2024 - 20:18 WIB